NAZELYA masih tertidur dikasurnya padahal sang mentari sudah bersinar tinggi diatas langit tetapi matanya belum membuka juga. Nazelya memang kalo waktu libur seperti ini sangat susah bangun karena kebanyakan nonton film.
"KEBAKARAN!!!" Nazelya pun langsung membuka matanya secara paksa karena mendengar teriakan kebakaran. Nazelya menolehkan kepalanya ternyata yang berteriak tadi adalah kakaknya Alvaro. Ia malah tertawa keras mungkin karena melihat ekspresi Nazelya.
Alvaro mengehentikan tawanya. "Muka lo lucu banget.... Huuahahh."
"Ihhh, bisa gak sih lo itu kalo bangunin gue gak usah pake cara yang aneh-aneh?!"
"Gak! abisnya kalo gak pake cara kaya gini kagak bakalan bangun." balasnya cuek.
Nazelya pun merebahkan tubunya kembali dengan selimut yang menutupi wajahnya. "Elahh bangun woy, lo itu cewek bangunnya siang mulu. Bangun!!"
"Ahh ribet lo.... ganggu orang tidur aja."
Alvaro menyibak selimutnya namun posisi Nazelya masih sama. "Bangun! kalo gak bangun gue siram lo pake air panas. Mau?!"
Nazelya pun mau tak mau harus bangun dari tempat tidurnya. Gila aja kalo gak bangun dia akan disiram pake air panas!? what the hell. Dasar kakak ngeselin dikira adiknya mie apa sekali dituang langsung jadi makanan.
*****
Nazelya dan Arfan sudah sampai disebuah wahana permainan. Mereka berdua pun langsung memilih permainan yang akan dimainakan. Mereka pun bermain roller coaster, bianglala, bermain games dll. Setelah puas bermain mereka pun istirahat, Arfan pun membelikan arum manis dan tiga cup es krim.
"Nih dimakan, biar Lo gendut." sambil menyodorkanya.
"Lo aja sana kalo mau gendut! Makasih, kok es krimnya beli tiga? Satunya buat siapa?" tanya Nazelya sembari membuka plastik arum manis.
"Kalo gue gendut nanti Lo gak cinta lagi sama gue. Ya gue tahu mood lo itu pasti lagi tinggi, makannya gue beli tiga."
"Makan tuh cinta!" sembari memasukkan ice cream ke mulut Arfan.
"Hm. Mau main lagi gak?"
"Gak deh, ke pantai aja."
Arfan pun menganggukan kepalanya, setelah puas bermain Arfan dan Nazelya pun langsung menancapkan gas mobilnya menuju pantai. Tiga puluh menit kemudian mobil Arfan sudah sampai dipantai, Nazelya langsung berlari karena semangat hari ini Nazelya benar-benar senang moodnya langsung naik tinggi ketika dia sudah berada dipantai.
"Zel baju lo udah basah, stop main airnya!!" teriak Arfan dari tepi pantai.
"Nanti aja. Gue masih betah, ayo ikutan main sama gue." teriak Nazelya agar terdengar oleh Arfan.
Arfan melangkahkan kakinya dan menarik tangan Nazelya dari pantai. Nazelya memberontak agar tangannya dilepaskan oleh Arfan, namun apa boleh kuat tenaganya lebih besar dibandingan kan dirinya.
"Arfan lepasin, gue masih mau main air." berontak Nazelya.
Arfan tidak membalasnya ia malah menarik Nazelya agar menjauh dari pantai. Setelah jauh dari pantai Arfan melepaskan tangan Nazelya.
"Gue masih mau main." dengan muka cemberut.
"Baju lo udah basah! Cepat pake jaket gue." sembari jaketnya pada Nazelya.
"Pliss.... Sekali lagi," mohon Nazelya.
Arfan menghela nafas kasar. "Zel lo itu cewek, emang lo mau dijadiin fantasi liar buat cowok brengsek?!"
Nazelya menundukan kepalanya benar juga kata Arfan akhirnya mau tak mau ia harus pergi dari pantai dan memakai jaket Arfan. Mobil Arfan pun langsung menancapkan gasnya untuk segera pulang kerumah.
Nazelya masih tidak mau membuka suaranya namun tanpa ia sadari buliran kristal keluar dari kelopak matanya. Arfan yang masih fokus menyetir sesekali menoleh kearah Nazelya, Arfan merasa bersalah karena tadi sudah membentak Nazelya. Tapi Arfan tidak bermaksud membentaknya ia hanya tidak mau Nazelya dijadikan tontonan gratis oleh cowok sialan.
"Zel!" Nazelya pun menoleh Arfan yang melihat Nazelya menangis langsung mengehentikan mobil dipinggir jalan.
"Kok lo nangis, Kenapa?" tanyanya panik.
Nazelya pun buru-buru mengusap wajahnya kasar. "Gapapa,"
Arfan pun memegang kedua tangan Nazelya. "Gue gak bermaksud buat bentak lo, sumpah gue minta maaf."
"Iya."
"Pliss jangan marah.... gue bener-bener gak bermaksud, yaudah kita balik ke pantai aja ya." sembari menyalakan mesin mobilnya.
"Gak usah gue mau pulang aja." Nazelya melepaskan genggaman tangan Arfan.
Arfan pun menghela nafas panjang dan melanjutkan jalannya untuk pulang. Arfan tidak terpikir dulu kalo akan kejadian seperti ini jika membentak Nazelya.
####
Hello! Welcome back guys..... Enjoooooyyyyy ✨ happy reading.
TBC..... Jangan lupa vote and comment.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARFANAZ (COMPLETED✓)
Teen FictionNazelya Arvalynz. Perempuan yang mempunyai senyum yang begitu manis bisa membuat kaum Adam terpesona dengan senyumannya itu. Ketua Osis SMA Bersana School yaitu Arfano Haudan yang dulunya memiliki sifat yang begitu dingin dengan semua orang kecuali...