51. Harus Melawan

1.5K 58 2
                                    

Terimakasih untuk semua hal yang kamu berikan padaku semua kenangan yang akan ku ingat sampai akhir.

       ✨✨✨✨

NADIA langsung terdiam setelah mendengar penjelasan dari dokter Devan, ia sama sekali tidak menyangka akan hal itu. Andai saja ia bisa bertukar posisi dengan Nazelya pasti yang akan terbaring dikasur dengan selang infus dimana-mana itu adalah dirinya, air matanya tak berhenti-henti menetes ia tak sanggup melihat anaknya berjuang melawan itu semua.

Nadia pun berjalan keluar untuk kembali ke ruangan Nazelya, ia menghapus air matanya dengan cepat ia harus memberitahu Alvaro dan Nazelya. Setelah tiba diruangan Nadia menghampiri Alvaro, semua teman-temannya bingung sekaligus penasaran apa membuat Nazelya sakit.

“Begini mama mau ngomong sama kamu dan Nazel.” ucap Nadia.

“Apa? Nazel gapapa kan?” tanya Alvaro penasaran.

Nadia menarik nafas panjang. “Sebelumnya tante minta maaf banget sama kalian, tante mau ngomong sama Alvaro dan Nazelya, boleh?”

Mereka semua saling menatap heran dengan mamanya Nazelya.

“Hmm..... Maaf tante emang Nazelya sakit apa ya? Kok kaya kita gak boleh tau, kita kan juga temennya tante.” kata Arfan.

“Tante akan kasih tau tentang penyakitnya Nazel, sekarang tante mau bicara dulu sama anak tante.” sembari mengusap rambut Nazelya.

Mereka semua pun mengangguk tanda mengerti akhirnya mereka pun keluar memberikan waktu pada orangtuanya Nazelya.

“Mah, ada apa sih?” tanya Nazelya.

Tiba-tiba Nadia meneteskan air mata ia menggigit bibirnya tak sanggup memberitahu soal penyakitnya.

”Ka—kamu kena.... Bipolar dan Glioma Batang Otak sayang.” ucap Nadia sambil terisak.

Alvaro dan Nazelya kaget menutup mulut. “A—apa?”

Alvaro menghapus air matanya ia mendekat kearah Nazelya lalu mengusap rambutnya dan mencium keningnya. “Lo harus kuat Zel, gue sama mama dan semuanya kita bakal dukung lo biar sembuh. Lo perempuan kuat yang pernah ada Zel lawan penyakit lo!”

Nazelya terisak ia menangis sesenggukan kenapa ini semua harus terjadi padanya? Why?

“ARRGGHHHHHH!!! Kenapa harus seperti ini?” teriak Nazelya.

Alvaro dan Nadia memeluk Nazelya memberikan ketenangan padanya memang awal terasa berat.

“Penyakitnya bahaya mah?” tanya Alvaro melepaskan pelukannya.

Nadia mengangguk. “Dokter bilang selama kamu kemoterapi rambut kamu akan rontok, kamu yang kuat ya...... Setelah kemoterapinya selesai rambut kamu akan tumbuh lagi.”

“Aku mau sembuh mah, aku gak mau lama-lama disini!” ucap Nazelya sambil terisak.

“Iya mama tau kamu harus bisa lawan penyakit kamu dan mama sama semuanya dukung kamu! Lawan penyakitnya.” kata Nadia.

            ☬☬☬☬

Sementara teman-temannya menunggu diluar jantung mereka berdetak lebih cepat kenapa orangtuanya Nazelya lama sekali didalam.

ARFANAZ (COMPLETED✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang