"Arfan aku pulang sama kamu ya pliss....." mohon Laura sambil memegang tangan Arfan.
Arfan tidak menjawab permintaan Laura. Huh, kenapa juga masa lalunya kembali lagi bagaimana pun juga Arfan harus bisa hilang dari pikirannya Laura. Secepatnya Arfan akan memberitahu Nazelya agar tidak terjadi kesalahpahaman.
"Arfan aku mohon.... sekalian aku mau ketemu sama mama kamu." lagi lagi Arfan hanya terus berjalan tanpa memperdulikan Laura yang dari tadi terus memohon dengannya, tak lama datanglah Nazelya.
"Hai!" sapa Laura lembut. Nazelya hanya membalasnya dengan senyum. Arfan pun buru-buru mengandeng tangan Nazelya agar terbebas dari nenek sihir.
Laura hanya menghentakan kakinya kesal. "Siapanya Arfan sih?"
Diperjalanan dari tadi Nazelya ingin menanyakan sesuatu dengan Arfan tapi ia tak berani sebenarnya Laura itu siapanya Arfan? Hatinya merasa ada yang aneh ketika Laura memohon dengan Arfan untuk pulang bareng tapi, malah tidak ditanggapi.
"Hmm.... Laura itu siapa sih?" tanyanya sedikit ragu.
"Bukan siapa-siapa. Nanti gue cerita sama lo." balasnya cuek Nazelya hanya menganggukan kepalanya pelan.
"Apa dia masa lalu lo?"
"Gue jelasin kalau waktunya udah tepat, terus kenapa tadi lo pergi gitu aja?"
Nazelya memalingkan wajahnya. "Gue cuma lagi mau ke kelas duluan aja."
"Kalau cemburu bilang. Jangan ngehindar dengan cara alasan kaya begitu," ucap Arfan.
"Terserah."
Setelah sampai rumah Nazelya langsung melangkahkan kakinya masuk kedalam. Pikirannya penuh dengan banyak pertanyaan 'siapa Laura' atau mungkin dia masa lalunya? Entahlah dia hanya ingin pikirannya tenang biarlah Arfan nanti yang menjelaskannya.
*****
Arfan sudah sampai dirumah dengan selamat saat Arfan membuka pintu rumahnya Arfan kaget nenek sihir itu datang lagi.
"Arfan ini ada teman kamu." ucap Cindy.
Arfan hanya diam tidak membalas ucapan sang mommy terus melangkahkan kakinya untuk pergi ke kamar. Tak lama datanglah Raisa sambil membawa plastik ditangannya.
"Hai Raisa!" sapa Laura. Raisa hanya menjawabnya dengan deheman lalu membawa barang belanjaanya kedapur.
"Tante Arfan udah punya pacar belum?" tanyanya sembari senyum.
"Tante gak tau, cuma kalo temen deket ada coba kamu tanya sendiri aja." balas Cindy sopan.
Laura hanya senyum, sementara Raisa yang dari tadi mendengar percakapannya hanya bisa berdelik geli. 'urat malunya udah putus kali yah tuh orang'
Ceklek.
"Abang!" Arfan hanya membalasnya dengan deheman.
Raisa pun duduk disebelah Arfan. "Masa tadi kak Laura nanyain abang udah punya pacar apa belum? Ihh urat malunya udah putus kali ya."
"Serius lo?" Raisa hanya menganggukan kepalanya.
"Lo mau bantuin gue gak?"
"Apaan tuh?"
"Bantuin gue buat bikin si nenek sihir itu bisa pergi jauh-jauh dari hidup gue dan lo harus bantuin gue buat jelasin ini ke Nazel."
"WHAT!! ABANG PACA--"
Arfan langsung menyekap mulut Raisa. "Berisik!! Nanti nenek sihir itu tahu, lo mau tanggung jawab?!" Raisa langsung menggelengkan kepalanya.
Apa pun caranya Arfan harus bisa menyingkirkan Laura dari hidupnya bukan dengan cara licik, tapi secara perlahan Arfan akan menjelaskannya pada Laura.
•••••••
Nazelya sedang berkutik dengan novelnya sambil memakan cemilan kenapa disaat Arfan sudah bersama Nazelya masa lalunya Arfan kembali atau mungkin Laura benar-benar masa lalunya yang kembali datang kedalam kehidupan Arfan.
"Zel! Ada Arfan tuh dibawah." Nazelya langsung beranjak dari posisinya melangkahkan kakinya menuju ruang tamu.
"Kenapa?" tanya Nazelya.
Arfan memegang tangan Nazelya. "Gue minta maaf, secepatnya gue bakal kasih tahu siapa Laura."
"Iya gue ngerti kok, gue bakal nunggu janji lo." sembari senyum tak lama Alvaro turun dan langsung duduk ditengah dengan santai.
"Jangan deket-deket adik gue!!" ucap Alvaro yang duduk ditengah-tengah mereka.
"Ganggu aja Lo! Makanya punya pacar biar gak jadi obat nyamuk mulu." cibir Nazelya.
"Iya santai aja," ucap Arfan.
"Sorry ya gue sibuk kalo urusan CINTA." kata Alvaro.
"Gaya lo SOK banget! Dulu pas nyatain cinta ke Kak Leona, lo malah ditolak mentah-mentah sama dia."
"Jangan buka kartu! Itu kan dulu, sekarang gue udah bisa lupain dia." ucapnya sambil mengambil toples makanan.
Nazelya hanya menganggukkan kepalanya dasar Alvaro giliran aib nya dibuka langsung buru-buru ngeles kaya bajaj.
"Eh, main ke rumah Raka yuk?" ajak Arfan.
Nazelya dan Alvaro menoleh. "Mau ngapain?"
"Kita numpang makan terus kita habisin semua makanannya, dia kan kalo main kerumah gue sama lo kan kerjaanya numpang makan sama ngabisin makanan orang."
"Boleh juga, yaudah ayo." seru Nazelya semangat. Alvaro langsung mengambil kunci mobilnya dan meluncur pergi kerumahnya Raka.
*****
"Asalamualaikum." ucap Alvaro, tak lama Raka pun muncul dari balik pintu.
"Pada ngapain lo semua?" tanyanya.
"NUMPANG MAKAN!!!" ucap mereka serempak.
Raka langsung buru-buru menutup pintu rumahnya, namun Alvaro dan Arfan sudah menahannya terlebih dahulu. "Buka gak? Kalo lo gak buka nih pintu gue teriakin!!"
Raka mau tak mau harus membuka pintunya alhasil Alvaro, Arfan, Nazelya masuk kedalam rumahnya.
Nazelya langsung duduk disofa berwarna coklat sedangkan Alvaro dan Arfan berjalan kearah dapur. Mereka berdua pun mengecek lemari es milik Raka, namun hanya ada beberapa snack dan minuman soda didalamnya.
Mereka pun membawa semua makanannya keruang tamu dan memakannya dengan lahap. Raka yang melihat itu hanya bisa menelan salivanya.
"Jangan diabisin dong makanan gue."
"Eitss, tidak bisa! Pokoknya makanan lo harus kita abisin, karena lo kalo kerumah kita-kita sukanya ngembat makanan orang." kata Alvaro.
"Zel bantuin gue dong bilangin sama dua gentong ini jangan ambil makanan gue." mohon Raka.
"Gak sadar diri lo Gentong!" ucap Arfan.
Nazelya hanya mengedikan bahunya. "Salah lo sendiri, makannya kalo lagi main kerumah orang tuh jangan numpang makan sama ambil makanan orang. Sekali-kali gitu kita makan di rumah lo," sembari menaikan alisnya.
Alvaro dan Arfan hanya terkekeh, Raka hanya bisa memasang muka lesu karena makanannya dihabiskan oleh ketiga orang itu memang nasib beginilah kalo suka numpang makan dirumah orang.
•|•|•
Hello! Welcome back guys..... Enjoooooyyyyy ✨ happy reading.
TBC..... Jangan lupa Vote and comment.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARFANAZ (COMPLETED✓)
Fiksi RemajaNazelya Arvalynz. Perempuan yang mempunyai senyum yang begitu manis bisa membuat kaum Adam terpesona dengan senyumannya itu. Ketua Osis SMA Bersana School yaitu Arfano Haudan yang dulunya memiliki sifat yang begitu dingin dengan semua orang kecuali...