NAZELYA mambaringkan tubuhnya dikasur sambil memainkan game diponselnya untuk mengusir kebosananya karena tidak ada yang menemaninya saat weekend begini semuanya sibuk dengan urusannya masing-masing.
“Arghh.... dari tadi gue mainin game gak menang-menang kalah mulu.” dumel Nazelya tiba-tiba ponselnya berbunyi Nazelya menggeser tombol hijau.
“Kenapa? Kesini aja! Yaudah jangan lama!” Nazelya memutuskan sambungan telponnya ternyata yang menelponnya Arfan.
Limabelas menit kemudian Arfan datang kerumahnya Nazelya.
“Kok rumahnya sepi?” tanya Arfan sembari mencari acara televisi.
“Hm.... Al lagi kerumahnya Gio.” balas Nazelya.
Arfan dari tadi terus mencari-cari acara televisi yang seru, namun tak ada satu pun yang asik. Akhirnya Arfan mengeluarkan ponselnya.
“Zel main game yuk.”
Nazelya langsung menganguk semangat. “Ayo, emang mau main apa?”
“Mobile legends.”
Nazelya langsung mengercutkan bibirnya karena permainan itulah yang membuatnya selalu kalah mungkin belum terlalu ahli. Arfan melihat Nazelya kenapa wajahnya jadi berubah perasaan tadi semangat sekali.
“Lo kenapa? Gak bisa mainnya?” tanya Arfan.
“Bisa, cuma gue main dari tadi gak menang-menang.” balas Nazelya.
Arfan mengacak acak rambut Nazelya dengan sayang. “Yaudah kita mabar aja, sekarang gue mau tau cara lo main gimana?”
“Ihhh... tapi ngalah ya biar gue yang menang.” mohon Nazelya memasang wajah puppy eyes.
“Gak bisalah! Itu tergantung dari orangnya.”
Menyebalkan dasar cowok selalu gak pernah ngalah sama cewek. Padahalkan Nazelya hanya ingin menang walaupun sekali hehh akhirnya Nazelya dan Arfan bermain gamenya dengan serius mata mereka terus menatap layar ponselnya karena takut kalah.
Sudah lima kali Nazelya bermain Mobile Legends, tapi belum menang juga lagi-lagi Arfan yang menang padahal Nazelya sudah memohon dengan Arfan agar Nazelya bisa menang.
“YES MENANG LAGI!!” seru Arfan sambil bertos ria dengan Nazelya.
Nazelya langsung menaruh ponselnya diatas meja akhirnya Nazelya harus kalah lagi sebanyak enam kali dengan Arfan.
“Kok berhenti?” tanya Arfan bingung
“Ya Iyalah dari pada gue main terus, tapi kalah mulu percuma!” balasnya ketus.
“Huahahh...... yaudah terus lo maunya apa?” tanya Arfan lagi sembari meletakkan ponselnya.
Nazelya berpikir sebentar. “Ice cream sama mie ayam.”
Arfan langsung merangkul Nazelya. “Let's go.”
••••••
Sesampainya ditempat tukang mie ayam Arfan langsung memesannya sepuluh menit kemudian pesananya datang Arfan dan Nazelya memakannya dengan perlahan tapi kenyang wkwk setelah selesai makan Arfan langsung membayarnya lalu pergi ke supermarket.
“Ice creamnya mau beli berapa?” tanya Arfan.
“Hmm.... sepuluh boleh?” sambil menatap Arfan.
“Yakin? Habis segitu?”
“Iya, boleh kan?” Arfan pun menganggukan kepalanya.
Setelah selesai Arfan membawa barang bawaanya ke kasir untuk membayarnya. Setelah membayarnya Arfan dan Nazelya langsung pulang, tak lama Arfan dan Nazelya sudah sampai dirumah dengan plastik ditangan kanannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARFANAZ (COMPLETED✓)
Teen FictionNazelya Arvalynz. Perempuan yang mempunyai senyum yang begitu manis bisa membuat kaum Adam terpesona dengan senyumannya itu. Ketua Osis SMA Bersana School yaitu Arfano Haudan yang dulunya memiliki sifat yang begitu dingin dengan semua orang kecuali...