ARFAN yang tengah berjalan dilorong sekolah seorang sendiri sambil memainkan ponselnya. Namun ia merasakan ada yang menepuk pundaknya ternyata itu adalah Nazelya.
"Arfan, lo kenapa sih?" tanya Nazelya yang merasa ada yang aneh sama Arfan.
Arfan menaruh ponselnya disaku celananya. "Gue?" menunjuk dirinya. "I'm okay, lo sendiri ngapain disini?"
"Gue mau cerita sama lo, tapi lo jangan marah ya." ucap Nazelya.
"Gio? Kalo masalah dia jangan pernah sangkut pautkan sama gue!!" balas Arfan dingin sembari jalan.
"Lo aneh, Kenapa sih lo sama Gio? Ada masalah? Sikap lo itu aneh banget." ucap Nazelya.
Arfan tidak membalas perkataan Nazelya, tapi apa benar sikap dinginnya telah kembali? Kenapa juga Arfan marah dengan Nazelya? Bukan siapa-siapa juga kan.
Arfan benar-benar bingung dengan dirinya. Apa Arfan harus menjelaskan tentang perasaannya saat ini juga.
|•|•|•|•|
Nazelya yang sedang duduk di rooftop yang ditemani buku dan cheese cake. Ia termenung memikirkan sikap Arfan yang berubah tetapi apa masalahnya? Nazelya semakin bingung dengan sikapnya.
"Bengong aja."
"Ehh, lo kenapa?"
"Gapapa, kok lo gak kumpul sama yang lain?"
Nazelya merapikan bukunya. "Lagi gak mood, Oh iya gue udah suruh orang buat lacak keberadaan Sheryl."
"Serius? Tapi gue takut ngerepotin lo." ucap Gio tak enak hati.
"Gapapa, gue gak merasa direpotin kok. Malahan gue senang bisa bantu lo."
Gio tersenyum. "Lo emang yang terbaik Zel, thanks udah mau bantu gue."
"Iya, tapi lo punya fotonya Sheryl gak?"
Gio menundukan kepalanya. "Gak ada foto itu terakhir gue pegang saat kecelakaan itu."
"Terus gimana? Kalo gak ada fotonya susah."
"Maaf Zel, tapi gue gak simpen fotonya Sheryl. Semua kenangannya udah dibuang sama ayah gue."
"Kalo ciri-ciri nya lo masih inget?"
"Kulitnya coklat langsat, tingginya kira-kira sepundak lo, rambutnya— kayanya sebahu deh." jelas Gio. Entah perkiraannya masih sama atau tidak.
"Oke. Nanti gue kabarin kalo ada info yaudah gue balik ke kelas."
Gio hanya menganggukan kepalanya menatap kepergian Nazelya yang semakin tak terlihat dari pandangannya, mirip banget.
****
Alvaro, Arfan dan Raka sedang duduk ditepi lapangan. Alvaro dan Raka yang tak mengerti dengan sikapnya Arfan yang kembali dingin haruskah mereka bertanya dengannya?
"Fan, lo kenapa sih?" tanya Raka.
Arfan hanya mengedikan bahunya.
"Lo lagi menghindar dari Nazel??" tanya Raka lagi.
"Gue balik duluan." ucap Arfan.
Tanpa persetujuan dari Alvaro dan Raka ia sudah jalan duluan. Dasar anak muda Arfan pun menelusuri lorong sekolah dengan santai. Namun saat Arfan di parkiran ia melihat Nazelya dan Gio yang sedang mengobrol.
Lagi, lagi dan lagi Arfan dibuat kesal oleh Gio. Tapi buat apa dia cemburu Nazelya bukan siapa-siapanya kalo bisa dibilang sekarang Arfan akan berteriak kencang bahwa dirinya mencintai Nazelya. Namun, hatinya berkata jangan sekarang!! Arfan pun mengeluarkan mobilnya dari parkiran dan langsung megendarai mobilnya keluar sekolah.
![](https://img.wattpad.com/cover/152309865-288-k45084.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ARFANAZ (COMPLETED✓)
Teen FictionNazelya Arvalynz. Perempuan yang mempunyai senyum yang begitu manis bisa membuat kaum Adam terpesona dengan senyumannya itu. Ketua Osis SMA Bersana School yaitu Arfano Haudan yang dulunya memiliki sifat yang begitu dingin dengan semua orang kecuali...