NAZELYA yang tengah bersantai dikamarnya sambil membaca novel dan cemilan. Tiba-tiba Alvaro langsung menghempaskan tubuhnya ke tempat tidurnya Nazelya.
"Ehh buset, lo kalo mau tiduran jangan hempas tubuh lo seenaknya!" omel Nazelya.
Alvaro hanya menyegir. "Hehh, maaf abisnya lo serius banget bacanya." ucap Alvaro.
Tiba-tiba ponselnya Nazelya berbunyi. Ia pun melihat siapa yang menelpon ternyata mama nya. Tanpa pikir panjang Nazelya langsung mengangkatnya.
"Hallo."
"Hallo sayang, kamu baik-baik aja kan?"
"Baik kok mah, papa sama mama sehatkan disana?"
"Sehat kok. Kamu gak usah khawatir"
Alvaro yang dari tadi mendengar percakapan Nazelya dengan seseorang mulai was-was. Jangan-jangan yang menelpon itu adalah mama nya? Kalo Nazelya bilang sama mamanya soal kejadian dua hari yang lalu pasti uang jajan nya akan dipotong habis-habisan.
'Semoga aja tuh anak gak bilang'"Hallo? Nazel kamu masih disitukan?"
"Ehh, iya mah aku masih disini kok. Mah aku mau cerita."
"Cerita aja sayang sama mama. Soal Arfan ya?
"Ihh.... bukan Arfan mah, tapi soal kak Al."
"Al? Kenapa sama Alvaro? Kamu digangguin sama dia??"
"Iya mah, dua hari yang lalu aja aku pas lagi tidur dikagetin sama Al. Mana dia pakai topeng muka monyet gitu mah aku takut."
Mampus gua! Abis udah uang jajan gua. Elah ini anak ingusan ngapain sih pake bilang segala ke mama. Batin Alvaro kesal.
"Mana Al, mama mau ngomong sama dia."
Nazelya pun memberikan ponselnya pada Alvaro. Nazelya yang melihat muka Alvaro yang dari tadi ditekuk karena menerima telpon dari mamanya ia malah terkekeh melihatnya.
Alvaro pun memberikan kembali ponsel Nazelya. Alvaro pun langsung memberikan tatapan tajam pada Nazelya karena sudah berani mengadu. Ia dimarahi habis-habisan uang jajan pun ikutan melayang.
"Emang enak abis diomelin sama mama." ejek Nazelya sambil menjulurkan lidah.
"Awas ya lo!!" ancam Alvaro sambil berjalan. Ia pun memutar knop pintu kamar Nazelya, Ah iya melupakan satu hal.
"Selama tiga hari, lo berangkat kesekolah sendiri! Gak boleh bareng sama gua." kata Alvaro.
"Bodoamatt."
Nazelya tidak memperdulikan ucapan Alvaro. Ia malah senang saat melihat muka Alvaro ditekuk seperti tadi ia pun melanjutkan bacanya yang sempat tertunda.
~~~~~
Arfan yang sedang duduk dibalkon sambil memetik gitar kesayangannya itu seperti sedang memikirkan seseorang. Nazelya? Tepat sekali. Dipikirannya hanya selalu ada Nazelya tidak bisa dibuang begitu saja.
What if a tomorrow means that we are here together?
What if we are taking chances just to loose it all?
Am i really crazy thinking bout this all together?
What if i've been missing all the writing on the wall?
What if i say
I know you know what if i told you i like you?
We stay we go what if i told you i like you?
I know you Know what if i told you i like you?
We stay we go what if i told you i like you?Arfan menghentikan nyanyianya ia masih bingung dengan hatinya. Apakah ia harus menyatakan perasaanya saat ini juga? Tapi, apa Nazelya akan mau menerima cintanya? Huft Arfan merasa lelah dengan hatinya.
Satu sisi ia ingin menyatakan perasaanya pada Nazelya. Disisi lain ia takut Nazelya akan direbut oleh Giovano, anak baru disekolahnya.
Arfan : Zel?
Nazelya : Why?
Arfan : Bosen nih, jalan keluar yuk.
Arfan : Sekalian cari angin.Nazelya : Gue sih mau, tapi males.
Arfan : Pasti karena lo lagi baca novel?
Nazelya : Udah tau malah nanya.
Arfan : Zel lo jangan senyumin si Gio yah.
Nazelya : Kenapa? You jealous me??
Arfan : Iya gue cemburu pake banget!! Tapi boong.....
Nazelya : Cieeeee bisa cemburu juga lo. Gue kira lo cemburunya sama basket, Ish ngeselin banget sih.
Arfan : Dihh gila ya lo, yakali gue cemburu sama bola basket. Gue masih waras kalee. Ya baperan,
Nazelya : Iyadeh iya, tapikan senyum itu kan ibadah Arfan. Sok tau!
Arfan : I Know, cuma gue gak suka aja kalo lo senyumin Gio sampe segitunya.
Nazelya : Yayaya maaf dehh.
Arfan : oke gue maafin.
Nazelya : Btw kayanya udah tiga hari deh lo ga latihan basket.
Nazelya : Lo bolos ya Fan? Atau lo gak mau jadi tim inti buat tanding nanti??Arfan : Bawell banget sih lo, gue bukannya bolos atau apalah.
Arfan : Pelatihnya lagi sakit jadinya kita disuruh istirahat dulu.Nazelya : Oh dikirain, udah dulu ya fan gue mau tidur.
Arfan : Okee, good night.
Nazelya : Night too.
Arfan pun meletakan ponselnya di atas meja dan menaruh gitar akustiknya di tempat semula Arfan pun mulai memejamkan matanya secara perlahan-lahan.
****
Hello! Welcome back semoga suka guys.......... Enjoooyyyyyyyyy✨
Jangan lupa vote and comment;)
KAMU SEDANG MEMBACA
ARFANAZ (COMPLETED✓)
Novela JuvenilNazelya Arvalynz. Perempuan yang mempunyai senyum yang begitu manis bisa membuat kaum Adam terpesona dengan senyumannya itu. Ketua Osis SMA Bersana School yaitu Arfano Haudan yang dulunya memiliki sifat yang begitu dingin dengan semua orang kecuali...