41. Pulang Bareng

1.3K 56 0
                                    

"Gimana Ka, enak gak kalo makanan lo dihabisin?" tanya Arfan.

Raka hanya berdengus kesal. "Arghh.... ngeselin lo pada. Gue kan kalo kerumah lo habisin makanannya dikit doang."

"Dikit pala lo! Hampir semua makanan Lo habisin kali." timpal Alvaro.

"Wahh, parah lo gak ngajak gue kalo makan dirumah Raka." sahut Gio.

"Kalo gue ngajak lo pasti yang ada lo malah pacaran sama Sherly." balas Alvaro.

Gio hanya terkekeh, tak lama datanglah Laura. "Hai semua!" mereka hanya menanggapinya dengan senyum.

Semuanya mengobrol dengan asik tapi, Nazelya dari tadi hanya diam tanpa mau ikut masuk dalam topik pembicaraan itu. Tak lama bel selesai istirahat berbunyi semua murid pun langsung berhamburan masuk kedalam kelasnya masing-masing.

              ####

Laura terus-terusan mengikuti Arfan agar bisa pulang bareng dengannya.

"Arfan pliss sekali aja aku pulang bareng sama kamu."

"Udah gue bilang berapa kali sih, gua gak mau balik bareng lo!"

Laura terus memaksa Arfan untuk pulang bareng dengannya, namun Arfan menolaknya. Apa pun caranya agar Arfan kembali lagi dalam pelukannya, Laura akan melakukannya.

Tiba-tiba Laura berdiri didepan mobil Arfan sambil merentakan tangannya. Arfan langsung turun. "Lo mau bunuh diri hah?!"

"Aku gak bakalan minggir sebelum kamu bolehin aku pulang sama kamu. Aku mohon....."

Arfan menghela nafas panjang. "Minggir! mobil gue mau lewat." Laura menggelengkan kepalanya kuat ia tak mau menyerah begitu saja.

"Arfan pliss sekali aja ya?" Arfan masih saja menghiraukan Laura.

"Oke gue izinin lo balik bareng gue, tapi inget hanya sekali!!" Laura langsung mengangguk semangat.

Arfan pun langsung mengijak pendal mobilnya keluar sekolah rasanya Arfan ingin membuang Laura dari mobilnya mendengar omongannya tak berguna. tiba-tiba Laura melihat tukang arum manis dijalan Laura pun merengek kepada Arfan minta dibelikan arum manis.

"Arfan beliin arum manis ya." rengek Laura.

"Lo bisa gak sih jangan berisik? pusing gue dengernya." balas Arfan cuek.

Laura hanya mengercutkan bibirnya, tak lama mobilnya sudah berhenti dirumahnya Laura. Arfan pun buru-buru pergi dari Laura kepalanya pusing mendengarkan Laura meminta inilah itulah, namun Arfan tidak menanggapinya.

Sesampainya dirumah Arfan langsung melangkahkan kakinya masuk kedalam. Pikirannya benar-benar pusing, kenapa Laura kembali lagi?sedangkan Nazelya hanya mau dirinya menjelaskan siapa Laura. Ya mungkin secepatnya Arfan akan menjelaskan kepada Nazelya.

Raka dan Raisa adalah satu-satunya harapan Arfan agar bisa terbebas dari Laura. Kehidupannya memang sangat berwarna setelah Laura berhasil memikat hatinya, namun Laura malah meninggalkan dirinya tanpa kabar. Semenjak itulah Arfan sikapnya menjadi dingin setelah Laura meninggalkannya.

Nazelya orang yang berhasil melelehkan hatinya setelah melihat senyum manisnya dan sejak itulah sikap dinginnya mulai hilang secara perlahan saat Arfan dekat Nazelya rasanya sangat nyaman. Mungkin saat itulah Arfan menyukai Nazelya dulu memang Arfan ingin menyatakan perasaanya pada Nazelya dan sekarang hubungan mereka berdua pacaran.

Setelah status mereka berdua berpacaran hidup Arfan kembali berwarna, namun disaat dia mulai melupakan masa lalunya orang itu kembali lagi. Apa sih mau nya kalau kejadian yang sudah berlalu yang udah dilupain jangan maksa orang untuk melakukan hal yang nanti bisa kelewatan.

"Apa gue keterlaluan sama Laura?"

              *****

Malam yang indah membuat Nazelya semakin penasaran siapa Laura? Apa maksud tujuannya dia datang kesini, jangan sampai hal yang tidak dia inginkan terjadi.

"Kalo misalnya gue tanyain, nanti masalahnya bisa panjang." sambil memeluk gulingnya.

Tak lama Alvaro pun masuk ke kamarnya. "Ngapa lo? Sambil meluk guling segala?"

"Gak ada, lo sendiri ngapain? Mau izin buat ngedate sama Becca? Hmm..." goda Nazelya.

"Apaan sih! Gue aja gak suka sama Becca." ucap Alvaro sembari merebahkan tubuhnya.

Nazelya hanya mengangguk-angguk. "Awas bang nanti ke makan, omongannya sendiri loh...."

"Whatever,"

Alvaro langsung memejamkan matanya daripada harus meladeni adiknya yang bawel tanya sana sini mending tidur biarkan saja nanti juga diam sendiri.

"Ihh, ngapain lo tidur disini? Keluar gak?" omel Nazelya sembari membangunkan Alvaro.

"Hmm.... Gue ngantuk sumpah Zel!"

Nazelya hanya bisa pasrah kalau Alvaro udah tidur di kamarnya bisa-bisa dia tidak tidur semalaman hanya karena mendengarkan dengurannya dia. Ampun dah.

                •|•|•

Hello! Welcome back guyss...... Enjoooyyyyyyy✨happy reading.






TBC...... Jangan lupa vote and comment.

ARFANAZ (COMPLETED✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang