24. Pertandingan Basket

1.8K 77 0
                                    

Terkadang tidak semua masalah harus diselesaikan dengan cara baik-baik, terkadang kalau seseorang itu sudah emosi bisa saja dia mengambil keputusan yang sangat salah dalam hidupnya.

Jangan pernah langsung menyimpulkan sebuah kejadian kalau belum tahu faktanya, karena apa yang kita lihat belum tentu benar.

      🥀🥀🥀🥀

NAZELYA masih duduk terdiam ditepi kasur, Pikirannya benar-benar mumet. Saat satu masalah sudah selesai malah satunya belum selesai why? ia masih bersikeras untuk tidak berbicara dengan Arfan.

Apa ia harus memaafkan Arfan?tapi, Nazelya membutuhkan waktu untuk memaafkannya katakan lah jika ia egois. Tiba-tiba pintu kamarnya terbuka yang menampilkan Alvaro.

"Zel, gue bakal tanding basket lusa. Lo bisa dateng gak?" tanya Alvaro.

Nazelya berpikir sejenak. "Gue usahin ya."

"Oke, kayanya mama sama papa bakal pulang besok dehh."

"Serius? kenapa gak sekarang aja?"

"Penerbanganya di tunda."

Nazelya hanya ber'Oh' lalu ia berjalan kearah rak buku.

"Abis lulus sekolah mau lanjut kuliah dimana?" tanya Nazelya.

"London." jawab Alvaro.

"Gak kejauhan, nanti kalo gue kangen sama lo gimana? terus kalo gue mau cerita gimana??"

"Kan bisa face time, jaman udah canggih kalii."

Nazelya hanya terkekeh. Jika benar Alvaro akan melanjutkan pendidikannya di London pasti ia akan merindukan kakaknya. Karena jarak antara Inggris-Indonesia sangat jauh, waktunya, iklim dan suhunya pun disana sangat dingin.

      ####

2 hari kemudian.....

Pertandingan basket yang sudah ditunggu-tunggu oleh murid SMA Bersana School yang akan tanding melawan sekolah lain dari beberapa provinsi.

"Arfan saya kasih kepercayaan sama kamu untuk jadi kapten, berikan formasi sama teman-teman kamu." ucap pelatih.

"Baik pak."

Sang pelatih mengatur strategi agar bisa memasukan bola kedalam ring sesuai harapan mereka agar sekolah mereka bisa kembali juara.

"Lo harus yakin fan, kalo nazel bakalan dateng nonton kita." bisik Raka.

"Tapi— gue cuma takut dia gak dateng buat nonton pertandingannya."

"Lo harus yakin dan lo juga harus secepatnya minta maaf sama Gio."

Arfan hanya menganggukan kepalanya lalu Arfan dan Raka pun berhalan kerah lapangan, tak lama suara pluit terdengar nyaring ditelinga para peserta yang artinya pertandingan sudah dimulai.

Semua ikut menyaksikan pertandingan basket itu untuk memberikan semangat kepada sekolah mereka masing-masing. Termasuk Adel dan Becca, tapi dimana Nazelya? tim Arfan berhasil memasukan bola itu kedalam ring lagi dan lagi bola itu masuk kedalam ring karena tim Arfan bekerja sama agar mendapatkan hasil yang maksimal.

"Ayo semangat! SMA Bersana, jangan kasih kendor." teriak Adel.

"SEMANGAT!!!" teriak para suporter SMA Bersana School.

Namun, Arfan melihat kearah penonton ia tidak melihat Nazelya dari tadi kemana dia?atau ia masih marah dengan dirinya sehingga tidak mau menontonnya. Lama-kelamaan Arfan kehilangan fokus ya karena memikirkan Nazelya, sehingga tim lawan berhasil memasukan bola itu kedalam ringnya. Arfan benar-benar tidak fokus saat seperti ini, tapi ia harus bisa memfokuskan pikirannya karena tim lawan telah berhasil mengalahkan skornya.

"Ayo dong semangat, ayo Arfan semangat." seru Adel bersemangat.

Nazelya berlari-lari untuk menyelinap masuk agar ia bisa menonton pertandingan basket sekolahnya.

"So—– sorry gue telat, pertandingannya udah mulai ya?" dengan nafas tersengal-sengal.

"Udah dari setengah jam yang lalu, lo kemana aja sih? Timnya Arfan udah kebobolan banyak sama tim lawan." gerugut Adel.

"Maaf, soalnya dijalan macet banget dan mobil gue juga mogok ditengah jalan." kata Nazelya.

"Yaudah, mendingan lo kasih semangat sama Arfan dari tadi dia ngeliatin kearah penonton mulu. Nyariin lo," suruh Becca.

Nazelya hanya menganggukan kepalanya, ia pun melihat Arfan sambil tersenyum Nazelya pun membalas senyumannya. Arfan pun langsung bermain kembali dengan semangat, ia pun berhasil mengejar skornya hingga tibalah saatnya pengumuman dari hasil tersebut.

Arfan dan yang lain pun langsung duduk ditepi lapangan karena kelelahan lalu meneguk minuman mereka masing-masing.

"Saya bangga sama kalian semua. Tadi sudah bermain sangat baik, meskipun tadi kamu Arfan kehilangan fokus kamu sehingga skor kita sangat jauh dengan tim lawan." ucap pak Danu bahagia.

"Maaf pak." balas Arfan.

"Tidak apa, yang penting kamu sudah berhasil mengejar poin untuk sekolah kita."

Arfan hanya tersenyum Raka dan Alvaro pun sangat senang karena Arfan sudah kembali seperti semula tidak seperti kemarin-kemarin. Tiba-tiba MC memanggil nama sekolahnya dan sekolah yang lainnya mereka semua pun langsung berjalan kearah MC itu.

Sang MC pun menyebutkan pemenang juara tiga dan dua. Setelah menyebutkan juara tiga dan dua, semua penonton mulai deg-deg kan menunggu pengumuman dari hasilnya.

"Dan pertandingan basket tingkat provinsi tahun 2018-2019 dimenangkan oleh......"

Semoga sekolah kita menang  ya Allah.

Jadikan sekolah kami juara kembali.

Semoga SMA Bersana menang dan bawa piala.

"Pemenangnya adalah...... SMA Bersana School." teriak sang MC.

Arfan dan yang lainnya bersorak gembira lalu sujud sebagai tanda syukur karena hasil mereka selama ini tidak sia-sia. Piala itu pun diberikan untuk sekolah SMA Bersana School karena berhasil memenangkan pertandingan basketnya.

Arfan, Raka, Alvaro dan Gio pun memegang piala itu secara bergantian.

"Gue bilang juga apa, Nazel bakalan dateng." ucap Raka.

Arfan menoleh sekilas ke Raka. "Iya deh, oh iya...." ia berjalan ke arah Gio.

"Gue minta maaf karena udah salah paham sama lo. Sorry,"

Gio menepuk pundak Arfan. "Santai aja, lain kali lo dengerin dulu kebenarannya jangan asal lo simpulin gitu aja." lalu terkekeh.

"Iya, thanks udah mau maafin gue."

Gio hanya tersenyum lalu Nazelya, Adel dan Becca berjalan kearah mereka sambil tersenyum.

"Selamat ya kalian udah menang lomba." ucap Nazelya.

"Thanks." balasnya kompak.

Arfan menarik nafas panjang. "Gue mau ngomong sa—"

"Gue udah maafin lo, so? gak usah khawatir lupain masalah yang kemarin." potong Nazelya cepat.

Semua yang melihat itu ikut tersenyum bahagia akhirnya dua sejoli ini bisa kembali akur lagi.

"Kalo mau adegan romantis jangan disini! Tau tempat dikit," cibir Raka.

"HUUUHHUHUH." semuanya menyoraki Raka. Anak ini memang tidak berubah dari dulu selalu merusak suasana, tapi anehnya kenapa Adel mau dengannya? entahlah.

       •|•|•

Hello! Welcome back semoga suka sama ceritanya...... Enjoooyyy🌻





Jangan lupa vote and comment;)

ARFANAZ (COMPLETED✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang