02. Marah

3.9K 132 0
                                    

NAZELYA yang masih sibuk mengurus keperluan Osis dan masih berkutik dengan laptopnya. Nazelya benar-benar capek mengurus semuanya namun ia tidak boleh lari dari tanggung jawab.

"Zel kita balik dulu ya." ucap Rinna.

"Iyiya, hati-hati." balas Nazelya.

"Zel lo gak balik?" tanya Chiko.

"Belom, masih banyak banget." jawabnya.

"Mau gua bantu?" tawar Chiko.

"Gak usah, lo nanti balik tolong panggilin Arfan ya." ucap Nazelya.

"Oke, gue balik ya." balasnya.

"Iya, hati-hati."

Kini tinggal lah Nazelya sendirian diruangan osis yang masih sibuk dengan laptopnya. Beberapa saat kemudian ada seorang laki-laki tinggi yang sedang berdiri di dekat jendela, ya siapa lagi kalo bukan Arfan si ketos donat.

"Gue kerjain lah." gumam Arfan.

Arfan pun mulai mengetuk jendela pintu untuk menakuti Nazelya. Nazelya yang merasa ada yang mengetuk-ngetuk pintu dan jendela merasa merinding karena Nazelya orangnya parno sama hal-hal yang berbau aneh.

"Siapa sih? Pasti si ketos donatt." gumamnya.

Nazelya pun berjalan kearah pintu untuk melihatnya ia mulai was-was saat ingin membuka knop pintunya dan tiba-tiba....

"HUAHHHHHHH!!!" teriak Arfan sambil memakai topeng bermuka monyet.

Nazelya pun langsung pingsan saat melihat topeng itu, karena Nazelya memiliki phobia dengan topeng itu. Arfan yang melihat itu langsung membopong tubuh Nazelya ke UKS.

           ####

"Gue dimana?" tanya Nazelya.

Arfan yang mendengar suara itu langsung menoleh. "Lo ada di UKS."

"Hah, kok bisa?" pekik Nazelya.

"Ya bisalah orang lo pingsan." balas Arfan.

"Seinget gue tadi gue pingsan karena liat ada orang yang pake topeng monyet gitu deh." ucap Nazelya.

Arfan langsung mengenggam tangan Nazelya. "Gue minta maaf karena udah buat lo pingsan."

"Hah!? Lo udah gila ya kalo gue kenapa-napa gimana?!" tanya Nazelya Kesal.

"Maaf Zel." ucapnya.

"Huh.... Yaudah anterin gua balik." kata Nazelya.

"Ayo." balasnya.

Arfan pun membantu Nazelya mereka berdua pun keluar dari uks dan berjalan menuju parkiran.

           ****

Alvaro yang sedang mondar-mandir sambil terus menelpon Nazelya.

“Tuh anak satu kemana sih?” gumam Alvaro.

Tok....tok

Alvaro pun berjalan menuju pintu untuk membukanya.

“Ehh lo dar—” ucap Alvaro.

“Lo apain adek gue?!” tanya Alvaro panik.

“Tadi dia pingsan.” jawab Arfan.

“Anterin dia ke kamarnya, awas aja kalo ngapa-ngapain adik gue!!” perintah Alvaro.

“Iyaiya.” balas Arfan. Ia pun langsung membawa Nazelya ke kamarnya, setelah sampai Arfan pun langsung membaringkan tubuh Nazelya ke tempat tidur.

ARFANAZ (COMPLETED✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang