“Lo seriusan mau minta maaf sama Laura?” tanya Raka dan Gio.
Arfan menarik nafasnya panjang. “Iya, gue udah salah paham sama dia.”
Raka dan Gio menoleh. “Jangan-jangan lo......”
“Gue gak mau balikan lagi sama Laura.” sambil memutar matanya jengah.
Arfan, Raka, dan Gio masih terdiam dengan pikirannya masing-masing.
“Emang dia berapa lama disana?” tanya Gio.
Arfan mengedikan bahunya “Mungkin seminggu, tapi gak tau.”
Gio mengangguk mengerti. “Emang isi suratnya apa sih? Liat dong,” tanya Gio penasaran.
“Iya emang apaan sih, penasaran gue.” sahut Raka.
Arfan pun memberikan kertas itu kepada Raka dan Gio. Mereka berdua membacanya dengan teliti mata mereka melihatnya dengan tajam, setelah selesai membacanya Raka mengembalikan suratnya pada Arfan.
“Lo sih gak mau dengerin sih Laura dulu.” kata Raka.
“Heh! Lo pikir aja sih gimana rasanya gak dikabarin sama cewek lo, terus dia tiba-tiba aja ngilang dari lo tanpa kabar sedikit pun. Coba lo kalo ada diposisi gue Rak, lo bakal ngerasain itu.” jelas Arfan.
Gio mendorong bahu Raka pelan. “Bego lo, malah mancing emosinya si Arfan lagi!” bisik Gio.
“Sorry..... dari pada galau kaya gini mendingan kita jalan sekalian ajak yang lain.” ajak Raka.
“Yaudah ayo,” balas Arfan lalu beranjak dari duduknya untuk mengambil jaketnya dan langsung berangkat untuk pergi.
*****
Mereka semua sudah berkumpul disebuah caffe, mereka pun langsung mengobrol.
“Seharusnya lo itu dengerin dulu penjelasan dari Laura.” kata Alvaro.
“Iya gue tau,” balas Arfan sembari memakan kentangnya.
Raka berbisik kepada Gio. “Kasian ya si Arfan dari tadi diceramahin mulu.”
“Gue mau nanya sama lo?” ucap Alvaro. Arfan pun mengeryitkan dahinya bermaksud 'Apa'
“Sebenarnya apa yang buat lo gak mau denger jelasin penjelasannya Laura?”
Arfan menggedikan bahunya. “Gue gak tau apa yang buat gue gak mau dengerin penjelasannya Laura.”
“Apa lo gak mau minta maaf sama Laura?” suara Becca terdengar.
Arfan hanya menganggukan kepalanya sebenarnya Arfan ingin meminta maaf tapi hatinya sedikit ragu. Nazelya hanya mau Arfan meminta maaf kepada Laura bagaimana pun juga Arfan harus meminta maaf.
Apa gue harus minta maaf? Kalau pun Arfan meminta maaf pasti akan butuh waktu untuk memaafkan Laura.
“Kalo boleh aku saranin sih, sebaiknya kamu cepat-cepat minta maaf sama Laura.” kata Sherly.
Semuanya mengangguk tanda setuju tapi bagaimana dengan Nazelya. Arfan mengarahkan pandanganya ke Nazelya, Nazelya menganggukan mengerti.
“Kalo pun gue minta maaf sama Laura, gue pasti butuh waktu buat maafin dia Sher.” ucap Arfan.
“Itu sih tergantung lo Fan, mau minta maaf apa enggak sama dia.” kata Raka sembari menepuk bahunya.
Arfan hanya mengangguk pelan Arfan benar-benar pusing haruskah dirinya meminta maaf atau mungkin tidak? Kepalanya berasa ingin pecah jika harus memilih diantara dua pilihan.
####
Hello! Welcome back...... Enjoooooyyyyy ✨ happy reading.
TBC...... Jangan lupa vote and comment.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARFANAZ (COMPLETED✓)
Teen FictionNazelya Arvalynz. Perempuan yang mempunyai senyum yang begitu manis bisa membuat kaum Adam terpesona dengan senyumannya itu. Ketua Osis SMA Bersana School yaitu Arfano Haudan yang dulunya memiliki sifat yang begitu dingin dengan semua orang kecuali...