PAGI harinya semua murid mulai sibuk dengan kegiatannya masing-masing termasuk Nazelya dkk. Ada yang sedang memasak, membersihkan sampah, mengambil air, kayu bakar dll.
"Nazelya! Arfan!" teriak bu Tika. Mereka berdua pun langsung menghampirinya.
"Ada apa bu?" tanya Nazelya.
"Kalian masih ingatkan soal permainan ToD kemarin?" Nazelya dan Arfan hanya mengangguk.
"Jadi kalian berdua ibu kasih tantangan temukan lima bendera warna merah dan lima bendera warna kuning. Kalian bisa mencarinya disekitar hutan ini semuanya sudah ibu pasang, jadi kalian tinggal mencarinya sampai dapat." jelas bu Tika.
"Baiklah bu, kita akan mencarinya." ucap Arfan. Bu Tika pun menganggukan kepalanya lalu Nazelya dan Arfan berjalan ke tendanya masing-masing untuk mengambil ponselnya.
"Gue sama Arfan mau jalanin tantangan dari bu Tika dulu, oh iya Ca, nanti lo yang gantiin tugas gue dulu ya." ucap Nazelya pada Becca.
"Siap bu boss," sembari memberi hormat.
Nazelya langsung menghampiri Arfan yang masih ditenda.
"Lo bawa apa?" tanya Nazelya.
"Hmm.... handphone doang kayanya sama bawa diri." balas Arfan.
"Yaiyalah, masa diri lo gak ikut." ucap Nazelya. Lalu ia melangkahkan kakinya ke arah Alvaro.
"Al, gue sama Arfan mau cari bendera dulu. Ini tantangan dari bu Tika."
"Oke jaga diri lo baik-baik, kalo ada apa apa langsung telpon gue."
"Oke." sembari mencium pipi Alvaro.
•••••••
Arfan dan Nazelya sudah berjalan kearah hutan sambil membawa peta yang tadi diberikan oleh bu Tika. Mereka berdua mencari bendera berwarna merah dan kuning disemak-semak, bawah pohon dan disetiap sudut hutan.
"Kita baru nemuin tiga bendera warna merah sama kuning." ucap Nazelya.
"Mau istirahat dulu?" tanya Arfan. Nazelya menganggukan kepalanya tanda setuju.
Arfan dan Nazelya duduk dibawah pohon yang besar dan rindang dengan semilir angin yang menyapu wajah mereka berdua. Arfan mengeluarkan ponselnya dari saku celananya.
"Masih capek gak?" tanya Arfan sembari mengecek ponselnya.
"Udah mendingan sih... Oh iya foto lo yang ada disosmed itu sumpah lucu banget." sambil terkekeh.
"Emang? tapi kalo kata gue sih biasa aja."
"Itukan menurut lo, tapi menurut orang lain kan lucu." Nazelya menghentikan tawanya.
"Iyaiya terserah lo aja deh, yaudah ayo nyari lagi." ajak Arfan sambil berdiri.
Nazelya pun berdiri dan berjalan mencari bendera warna kuning dan merah yang masih kurang dua. Arfan mencari disemak-semak, sedangkan Nazelya mencarinya dibalik pohon-pohon.
Hari sudah sore, tapi Arfan dan Nazelya belum menemukan dua bendera warna merah dan kuning. Nazelya mulai merasa lelah mencari dua bendera saja lama sekali, kaya mencari jarum ditumpukan jerami.
*****
Alvaro yang dari tadi gelisah menunggu Nazelya dan Arfan yang belum juga kembali dari hutan.
"Tuh anak dua kemana sih?" gumam Alvaro.
"Masih nyari kali Al, mungkin sebentar lagi balik." balas Gio.
"Mereka udah dihutan hampir sepuluh jam, ngapain tau lama-lama dihutan. Gue khawatir adik gue kenapa-napa."
Gio menepuk pundak Alvaro. "I know, yaudah kita tanya sama bu Tika." Alvaro menganggukan kepalanya.
Alvaro dan Gio pun menghampiri bu Tika yang sedang membereskan peralatan makan.
"Bu, maaf kita mau nanya. Nazel sama Arfan kok belum balik juga ya?" tanya Gio.
"Masa sih? padahal ibu sudah naruh benderanya didekat-dekat sini kok." balas bu Tika.
"Tapi bu, adik saya belum balik juga, udah hampir sepuluh jam mereka dihutan." sahut Alvaro sedikit emosi.
"Baiklah nanti ibu akan coba cari kalian bisa kembali sekarang."
Alvaro dan Gio berjalan melangkahkan kakinya ke arah tenda mereka.
"Coba deh Al, lo telpon Nazel." saran Raka.
"Tadi udeh gue coba tapi gak diangkat." ucap Alvaro sambil meremas rambutnya.
"Itukan tadi, coba lagi siapa tahu diangkat."
Alvaro pun menekan nomer Nazelya lalu menaruh ponselnya itu ditelingannya. Namun, ponselnya tidak diaktif.
"Dan sekarang gak aktif nomernya." ucap Alvaro lemas.
"Aduh gimana nih, bentar gue panggil yang lain dulu." ucap Gio.
Gio pun melangkahkan kakinya pergi ke tendanya Nazelya dan yang lainnya.
"Kalian berdua udah dapat kabar?" tanya Gio. Semuanya hanya menggelengkan kepalanya lemas.
"Kita udah kirim pesan, telpon tapi gak ada balesan dari Nazel." ucap Adel.
Gio menghela nafas panjang. "Yaudah kalo kalian dapat kabar dari Arfan atau Nazel langsung kasih tau."
"Iya!" balas Adel, Becca, Sherly kompak.
Mereka berdoa agar sesuatu yang tidak diinginkan terjadi oleh Nazelya dan Arfan semoga saja mereka berdua cepat kembali semua orang mengkhwatirkan mereka.
####
Hello! Welcome back guys...... Enjoooyyy✨
TBC..... Jangan lupa vote and comment.
![](https://img.wattpad.com/cover/152309865-288-k45084.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ARFANAZ (COMPLETED✓)
Fiksi RemajaNazelya Arvalynz. Perempuan yang mempunyai senyum yang begitu manis bisa membuat kaum Adam terpesona dengan senyumannya itu. Ketua Osis SMA Bersana School yaitu Arfano Haudan yang dulunya memiliki sifat yang begitu dingin dengan semua orang kecuali...