Selamat membaca para readers ku:*
***
Baru hampir tertidur, tiba tiba seseorang menarik selimut Milo. Milo membuka matanya lalu menyalakan lampu, menatap Ranz yang menyebalkan itu dengan kemeja yang tidak dikancing.
"Gw udah hampir ketiduran, sialan!!" amuk Milo.
Ranz menarik Milo kedalam dekapannya. Milo memukul dada laki laki itu dengan kencang. "Lepasin, najis!!"
Ranz tidak melepaskan Milo. Dia memeluknya dengan erat, matanya terpejam. Memang salah Milo yang telah menyuruh Ranz menyicipi absinthenya.
Tubuh Ranz perlahan jatuh keatas kasur bersama dengan Milo. "Omaygat. Berat banget..." lirih Milo, dia berusaha menyingkirkan tubuh Ranz yang menimpa dirinya.
"Tell me its just my nightmare"
Ranz memeluk Milo lagi, Milo terbatuk karena tidak bisa bernapas. "Woy, minggir dong! Lo ga seringan hamster peliharaan gw!!" Milo mencoba mendorong Ranz, tapi laki laki itu terlalu berat.
"Masa gw begini terus sampe pagi? Sial banget hidup gw...Plis, tante Riya, bawa anak lo yang gila ini kerumahnya." gumam Milo sambil memukul mukul dada Ranz.
Ingin sekali dia berteriak, namun lidahnya terasa kelu untuk berteriak.
"Jangan pergi..." lirih Ranz, dia mempererat pelukannya.
"Plis bilang ke gw kalau kata kata lo bukan buat gw..." Milo menghembuskan nafas berat. "Gelagaseh?(Gila ga sih)" Milo, alay.
"Dingin, bangsat bangun!!" Milo tak hentinya mengumpat kata kata kasar.
Ranz membuka matanya, dia menatap kaget kearah Milo lalu dia bangkit. "Apa apaan nih?!" tanyanya panik, dia mengancingi kemejanya dengan matanya yang masih agak sipit, dia masih setengah mabuk dan setengah sadar.
Milo ikut bangkit. "Udah sadar lo? Lo tidur disofa, kasur ini milik gw!" Milo menyelimuti dirinya lalu berbaring diatas kasurnya.
Ranz mengancingi kemejanya lalu mencari cari jasnya. "Jas gw, lo liat?"
"Tadi lo lempar sambil bilang 'Panas...Panas....'" sahut Milo dengan nada mengejek, dia menatap Ranz dengan tatapan mengejek juga.
"Panas? Kapan gw bilang begitu?"
"Tau dah, inget inget aja sono!"
"Salah lo, lo nyuruh gw minum!"
"Salah lo, kan elo yang minum."
"Mana jas gw?"
"Ga tau. Cari aja sendiri. Lagian ngapain lo nyariin jas lo? Padahal tadi lo dengan santainya buka semua kancing baju lo. Mamerin kalo lo sixpack?!"
Wajah Ranz memerah, dia benar benar melakukan hal yang memalukan. "K-kan itu gw ga sadar!"
Milo berdecih. "Gw ngantuk, lo cari aja jas lo sampe pagi." Milo memutar posisinya dan tidur membelakangi Ranz yang kini sibuk mencari jasnya yang tadi dia lempar.
SEMUA KARENA ABSINTHE ITU!
***
How? Makin seru? Atau malah ngebosenin?:)
Makasih udah baca ceritaku:)Votenya, boleh?:)
Baca ceritaku yang lain juga:*
Stay tune for the next chapter:*

KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] FAKE BOY
Teen Fiction(COMPLETED) Tentang seorang gadis tomboy yang memulai hidup baru sebagai laki-laki