39

15.2K 1K 8
                                        

Selamat membaca para readers ku:*

***

Setelah puas melihat lihat, mereka makan direstoran jepang. Memakan sushi sambil mengobrol hingga sore, langit berubah menjadi oranye. Milo dan Visco kembali kerumah Visco karena motor Visco ada dirumah Milo.

Setelah itu Visco pulang kerumahnya sendiri. Milo menelpon asistennya yang tadi dia suruh untuk mengikuti Visco.

"Halo?"

"Halo, mas Milo?"

"Tadi kamu ngikutin dia sampai mana?"

"Karena dia kerumahnya mas, saya langsung balik kerumah Alexi."

"Bagus deh, bye!" Milo langsung menutup teleponnya.

Malam ini, Milo terlalu malas untuk pergi keclub. Dia hanya duduk didepan televisi yang menyiarkan film Jumanji sendirian.

Sambil memakan kripik kentang dan sebotol besar sprite yang tersedia diatas meja kaca dihadapan sofa.

Kepulangan Mina dan Lino menghentikan aksi Milo. Milo merapihkan keripik kentang dan sodanya yang masih tersisa kedalam lemari es. Lalu dia mematikan tv.

"Kamu masih mau makan malem, kan?" tanya Mina dengan nada yang tidak biasa.

Milo mengangguk pelan sambil menatap Mina dan Lino secara bergantian.

"Besok minggu. Kita sekeluarga mau kepantai, sama keluarga Ranz juga." ucap Lino lalu dia duduk dibangku meja makan.

Mata Milo membulat sempurna. Karena apa? Dipantai besok, dia harus pakai bikini, atau celana renang laki laki? Ditambah lagi, ada Ranz.

Milo menarik bangku disamping Lino dan duduk disana sambil menatap Lino. "Papa. Kalian yang pergi aja deh. Aku ga usah ikut, ya?" rengek Milo dengan nada sok imut.

"Nggak boleh, kamu harus ikut!"

"Jadwal dipantai? Kita ngapain aja?"

"Kita kemungkinan besar sampai disana pas siang, jadi kita langsung kevilla, berenang, makan, habis itu berenang lagi setelah itu kita balik kevilla, and free."

"Tuh kan?! Aku ga usah berenang ya? Aku kan ga bisa berenang."

"Kenapa? Kan ada Ranz yang bisa ajarin."

"Papa..." suara manja Milo keluar lagi.

Mina hanya menggeleng kepala menatap kelakuan Milo a.k.a Viona itu.

"Jangan ya??"

Lino menggeleng tegas tanpa menatap Milo. "Kamu kenapa sih? Cerita sama papa."

Milo menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangannya. Mana mungkin dia bilang 'Aku besok pake bikini atau celana renang laki laki?' itu memalukan!

Kebetulan dia hanya punya celana renang laki laki yang dia dapat dari temannya yang mengira dia laki laki saat Milo berulang tahun ke 17 tahun.

"Lagian kenapa dadakan begini?!" protes Milo, membuat Lino dan Mina mengerja kaget karena Milo yang tiba tiba bersuara setelah sekian lama dia diam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lagian kenapa dadakan begini?!" protes Milo, membuat Lino dan Mina mengerja kaget karena Milo yang tiba tiba bersuara setelah sekian lama dia diam.

"Dadakan apanya? Tadi siang papa lupa kasih tau kamu. Kamu sih, main pergi pergi aja! Salah siapa?" Lino membela diri.

"Loh? Lagian papa ga nahan aku!" Milo protes lagi.

Mina meletakkan piring berisi steak dan nasi putih kehadapan Milo. Milo menatap makan malamnya, tiba tiba jadi tidak nafsu.

Bolehkah dia kabur saja dari rumah agar acara liburan itu batal? Ah, sepertinya Milo punya ide.

"Jangan kepantai pa. Kan hari senin aku sekolah, nanti kalau pas senin aku kecapekan karena berenang, gimana?" tanya Milo, dia tersenyum dengan satu alisnya yang terangkat.

"Papa udah minta izin keguru kamu, 2 hari. Jadi hari rabu baru sekolah."

Milo mengerucutkan bibirnya, gemas pada Lino yang bertindak tanpa bertanya tanya dulu.

Pengen tampol takut durhaka.

***

How? Ga seru? Sorry:)
Semoga masih setia nungguin kelanjutannya:)
Masih semangat gak? Aku aja masih semangat buat nulis kelanjutannya demi kalian:)
Bagi bintangnya dong:*

Stay tune buat next chapter, ya?
Baca karyaku yang lain juga:)
Salam, Slvnhng

[✔] FAKE BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang