Selamat membaca para readers ku:*
***
Kelas 11 IPA 4 benar benar hening, apalagi karena ada Ranz yang tampak tertidur dikelas. Semuanya tidak berani berisik apalagi sampai Ranz terbangun dari tidurnya. Bahkan saat bel pulang berbunyi, laki laki itu tidak kunjung bangun. Anak anak kelas langsung berhamburan keluar, kecuali Luna, Milo dan Randy.
"Itu ga dibangunin?" tanya Milo sambil sesekali melirik Ranz yang sedang tertidur pulas.
"Gak usah. Nanti dia juga bangun sendiri...Kalo dibangunin nanti dia malah marah marah. Seumur umur dia sekolah disini, gw belom pernah denger dia ngucapin 'Terima kasih' kesiapapun." sahut Randy, dia juga menatap Ranz.
"Bebeb, gw pulang bareng elo, ya? Gw ga dijemput..." rengek Luna, dia bergelayut manja dilengan Milo.
"Gw dijemput."
"Bareng...Plis? Lo tega ninggalin gw sendirian?"
Milo melepaskan lengannya yang diapit oleh Luna. Dia melangkah mendekati tempat duduk Ranz. Sedangkan Randy berbalik, dia menatap tembok dan tak berani menatap Ranz dan Milo. Sedangkan Luna malah terpaku disana.
Milo menggebrak meja Ranz, Ranz mengerjap kaget lalu dia mengucek matanya berkali kali dan menatap tajam kearah Milo.
"Lo apa apaan sih?!" bentaknya.
"Bel pulang udah bunyi. Lo mau nginep disini?" tanya Milo, santai. Dia sama sekali tidak takut dengan bentakan Ranz yang katanya bisa membuat lawan bicaranya mati berdiri. Buktinya Milo masih sehat sejahterah.
Ranz menatap sekeliling, kelasnya sudah kosong melompong. Hanya ada dirinya, Milo sianak baru, Luna sicentil, dan Randy si SKSD.
Ranz merapihkan pulpennya yang berserakan diatas meja kedalam tas. Dia memakai tas slingbagnya lalu berdiri dan melangkah melewati Milo.
"Woi!!" panggil Milo dengan nada tinggi membuat Ranz menghentikan langkahnya tepat sebelum laki laki itu benar benar melangkah keluar kelas.
Randy menepuk jidat. "Mau ngapain sih, Mil?" gumamnya, dia memejamkan mata.
Ranz menoleh dengan tatapan datar sedatar papan triplek.
"Lo pulang naik apa? Luna mau bareng tuh."
"WTF!!" Luna berlari menghampiri Milo.
"Nggak!" tolaknya.
"Katanya lo ga dijemput kan? Gw dijemput, ga bisa nganterin lo. Kebetulan tuh, Ranz ada. Pulang bareng dia aja." ucap Milo santai.
"Bebeb, Milo....Gw maunya dianterin sama lo. Kalo sama Ranz, nanti gw mati..." bisiknya.
"Sama aja. Yang penting sama sama sampe rumah."
"Kenapa gw harus nganterin cewek centil kayak dia?" tanya Ranz dengan nada dingin.
***
How? Pendek lagi? Sorry:)
Semoga masih setia nungguin kelanjutannya:)
Masih semangat gak? Aku aja masih semangat buat nulis kelanjutannya demi kalian:)
Bagi bintangnya dong:*Stay tune buat next chapter, ya?
Baca karyaku yang lain juga:)
Salam, Slvnhng
![](https://img.wattpad.com/cover/154326673-288-k889870.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] FAKE BOY
Ficção Adolescente(COMPLETED) Tentang seorang gadis tomboy yang memulai hidup baru sebagai laki-laki