Selamat membaca para readers ku:*
***
Sekitar pukul 12 siang, Milo mendapat DM dari Luna, Randy, Ranz dan Visco. Namun yang paling menarik bagi Milo adalah Visco.
Viscoviona : Lo kemana? Kata Randy lo ga sekolah, sakit? Atau kesiangan gara gara semalem?
Milorealino : Gapapa. Gw mager sekolah, ada urusan yang lebih penting dari itu.
Viscoviona : Really? Seriusan bro?
Milorealino : Serius lah:v Btw, lo pernah keclub?
Viscoviona : Nggak. Bukannya itu ga bagus ya?
Milo tersenyum, adiknya benar benar berbeda dengannya.
Milorealino : Lo ga pernah ngerokok?
Viscoviona : Rokok itu cuma bikin umur kita pendek. Gw masih mau hidup buat ngeliat kakak gw. Lagian dulu dia pernah ngajarin gw kalo gw ga boleh deket deket sama sesuatu yang bahaya buat gw.
Milorealino : Yaudah. Nanti kita lanjutin, gw ada urusan sebentar.
Milo menaruh hpnya keatas nakas, dia meninju udara karena senang. Visco masih mengingat nasihatnya yang dulu. "WOOOHOOO! YEAYYY~~!" seru Milo, bahagia.
"Kalo jam segini, enaknya kemana ya?" Milo menjatuhkan dirinya kembali keatas kasur.
"Kekantor papa sebentar." lanjut Milo, dia bicara pada dirinya sendiri.
Bosan kalau dia dirumah hanya sebentar. Harusnya tadi dia bermain lebih lama lagi dengan om Alexi.
Milo memakai jaket hitamnya, memakai pomade favoritenya lalu menaiki motornya dan mengebut sepanjang perjalanan menuju kantor Lino. Sudah lama sekali sejak Milo datang kekantor ini.
Baru sampai ambang pintu, 2 satpam menghalangi jalan Milo. "Ada perlu apa?" tanya salah satu satpam itu karena Milo tidak terlihat seperti orang kantoran.
"Kalian baru kerja disini? Berapa lama?" Milo balik bertanya dengan nada santai.
"Anak kecil, ini bukan tempat main. Pergi sana!"
Milo mengepalkan tangannya, hendak melayangkan tinjunya kewajah dua satpam itu namun dia menahan diri.
"Kenapa malah diam?! Sana pergi!" dua satpam itu membentak lagi seraya menatap Milo dengan tatapan tajam.
Milo tersenyum tipis lalu menyuakkan rambutnya kebelakang. Kebetulan sekali ada resepsionis yang melangkah melewati ambang pintu. "Kak Tiger?!" sapa Milo dengan nada setengah teriak.
Tiger melangkah mendekati Milo. "Kenapa berdiri disini, mas? Ga masuk?"
Milo tertawa kecil. "Ga diizinin masuk."
Tiger menoleh kearah dua satpam yang menatapnya dengan tatapan heran.
"Tiger, itu anak lo?" tanya salah satu satpam sambil menunjuk Milo dengan dagunya.
"Itu anaknya pak Lino." sahut Tiger.
"H-hah?!" seru dua satpam itu bersamaan. "Jangan bercanda, Tiger?!" bisik salah satu satpam itu pada Tiger.
"Emangnya siapa yang bercanda?!" kali ini Milo yang menyahut. Dia menghentakkan kakinya lalu melangkah masuk kedalam kantor dan langsung naik lift.
"Mampus~~ Gw ga tau apa apa ya, bro." Tiger melangkah pergi.
Milo menekan tombol angka 37. Dia berdiri tegap didalam lift sendirian, yang akan membawanya kelantai 37, kantor Lino dan Mina.
Dilantai 5, ada dua perempuan yang masuk kedalam lift itu. Mereka berdua berdiri dibelakang Milo sambil berbisik bisik entah mengenai apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] FAKE BOY
Ficção Adolescente(COMPLETED) Tentang seorang gadis tomboy yang memulai hidup baru sebagai laki-laki