14

20.2K 1.6K 10
                                    

Selamat membaca para readers ku:*

***

Milo menghabiskan mie ayamnya, dan seperti kemarin, seorang gadis menghampiri Milo dan memberikan sekotak susu coklat.

"Makasih..." Milo tersenyum ramah.

Gadis itu adalah gadis yang sama dengan yang kemarin memberinya jus jeruk. Gadis itu tersenyum lebar lalu melangkah pergi sambil sedikit melompat lompat kegirangan.

Milo menggeleng sambil tersenyum lalu meminum susu kotak itu.

"Kebiasaan. Lo doang yang dikasih, gw dilupain." cibir Randy kesal.

Milo terkekeh. "Makanya coba cari pacar. Siapa tau nanti cewek lo tiap hari bawain lo bekal sama minuman."

"Nggak ah. Cewek ngeribetin."

Milo menghabiskan susu kotaknya lalu membuang sampahnya. "Lo mau minum apa? Biar gw pesenin."

Mata Randy membulat sempura dengan senyuman lebar yang terukir diwajahnya. "Seriusan??"

Milo mengangguk.

"Teh botol, merek jangan disebut!"

"Oke, tunggu!" Milo pergi kestan minuman dan membeli teh botol, setelah membayar dia memberikan teh botol itu pada Randy.

***

Mereka kembali kekelas, baru saja Milo duduk nyaman ditempatnya namun sudah diganggu oleh Luna yang tiba tiba menggelayuti lengannya.

"Bebeb kemana aja? Makan ga ajak aku...." ucapnya dengan nada centil.

Milo tersenyum miris. Kenapa nasibnya begini? Bertemu dengan gadis kecil yang selalu memanggilnya 'Bebeb' padahal dia bukan siapa siapa bagi Milo. Bahkan Milo tak menganggapnya teman.

"Bebeb, kok diem? Potbar yuk?"

Milo menggeleng. "Gw ga suka foto."

"Terus lo kenapa bisa upload foto lo ke instagram? Bohong!"

Milo terkekeh. "Maksudnya gw ga suka foto berdua. Gw sukanya sendiri."

Luna memanyunkan bibirnya, sementara Milo mengeluarkan hpnya. Dia melihat foto terakhir yang dia posting, like dan followersnya benar benar meningkat pesat.

DM yang tidak jelas semakin menyerbu instagramnya. Sampai ada yang minta dinikahi. Ada ada saja_-.

"Bebeb, bagi ID LINE dong~~" suara sok imut khas Luna terdengar lagi.

Milo menghela nafas berat. "Rahasia~" ucapnya tegas.

Luna mengerucutkan bibirnya. "Randy kenapa dikasih??"

"Kalo dia beda."

"Beda apanya? Lo nganggep gw apa??"

"Bukan siapa siapa."

Mata Luna langsung berkaca kaca. "Jahat..."

Cengeng banget.

"Gw kasih. Tapi kalo lo gangguin gw, jangan salahin gw kalo gw ngedelete kontak lo atau ngeblokir elo. Ngerti?"

Luna tersenyum lebar lalu mengangguk. "Apa, apa??"

"M.Realino"

"Itu doang?"

Milo mengangguk.

"Nanti kalau gw nge-LINE, jangan lupa dibales ya~~" Luna bangkit dan kembali ketempat duduknya.

Kalo inget baru gw bales

***

How? Pendek lagi? Sorry:)
Semoga masih setia nungguin kelanjutannya:)
Masih semangat gak? Aku aja masih semangat buat nulis kelanjutannya demi kalian:)
Bagi bintangnya dong:*

Stay tune buat next chapter, ya?
Baca karyaku yang lain juga:)
Salam, Slvnhng

[✔] FAKE BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang