41

15.8K 1.1K 57
                                    

Selamat membaca para readers ku:*

***

Milo menatap seperangkat alat makeup yang dibelikan mamanya beberapa bulan yang lalu. Makeup yang ditaruh Milo dilemari tanpa pernah dia sentuh. Akhirnya sekarang, dia harus memakai make up itu.

Dia tidak langsung mempraktekkan make upnya, dia tidur dan bangun saat jam 4 pagi. Mandi, memasang wignya dan merias wajahnya sendiri dengan make up itu sambil melihat video youtube.

Milo saja tidak bisa membedakan yang mana lipstick dan yang mana liptint. Apalagi eyeliner dan mascara lalu soflent. Semua itu nampak sama saja dimata Milo.

Berkali kali make up yang salah dia bersihkan dengan tisu. Dan pada akhirnya, semua itu selesai saat hampir jam 6 pagi.

Milo memakai gaun yang semalam dia beli, kali ini dia tidak mengikat payudaranya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Milo memakai gaun yang semalam dia beli, kali ini dia tidak mengikat payudaranya. Dia ingin tampil sedikit feminim hari ini. Ya, hanya untuk hari ini.

Dia bercermin, menatap dirinya yang berubah menjadi bukan dirinya. Ini benar benar, kelewatan.

(Tokoh Milo saat Feminim, saya rubah jadi ini:*)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Tokoh Milo saat Feminim, saya rubah jadi ini:*)

Persetan dengan heels. Dia akan memakai sepatu nike berwarna putih kuning hari ini. Dia mendengar suara bising dari dapur, pasti Mina sudah bangun dan tengah bersiap siap.

Milo gemetar, dia benar benar bukan dirinya yang biasa. Itu membuatnya takut. Milo memberanikan dirinya, dia melangkah keluar kamar. Menuruni tangga dan menatap Mina yang sedang didapur, berdiri membelakanginya.

Sedangkan Lino sedang duduk dimeja makan, membelakanginya juga. Milo menghirup nafas sebanyak banyaknya. Mencoba menenangkan dirinya sendiri.

"Mama, Papa!" sapa Milo agak berteriak.

Lino dan Mina langsung menoleh, mulut mereka sedikit terbuka. Bahkan Mina langsung menjatuhkan wajan yang sedang dia pegang kebawah lantai saking kagetnya. Mina dan Lino menghampiri Milo.

"Kamu beneran Milo?" tanya Mina ragu.

"Kamu Viona?" Lino ikut bertanya.

Milo mengangguk pelan, dia tersenyum kikuk.

Mina menempelkan punggung tangannya kedahi Milo. "Ga demam kan?"

Mina memegang kedua bahu Milo lalu meloncat kegirangan. "Ini beneran kamu?! Seriusan??! Mama panggil kamu Viona, ya? Kamu dapet gaun ini dari mana? Kamu belajar make up dari mana?" Mina tersenyum lebar lalu mengusap puncak kepala Milo.

"Ini Wig dapet dari mana?" Lino menyentuh rambut Milo.

"Beli, pa. Gaunnya juga aku beli, semalem."

"Kok tumben, biasanya kamu marah marah kalau disuruh pake gaun."

"Suara kamu kurang cocok, coba dilembutin sedikit. Jangan terlalu kasar." perintah Mina.

Milo berdehem lalu melembutkan suaranya. "Iya mama."

Mina tersenyum lebar. "Akhirnya setelah sekian lama. Kamu waras juga."

Raut wajah Milo langsung berubah. Memangnya kapan dia tidak waras?

"Ayo makan! Nanti keluarganya Ranz mau kesini. Kita langsung berangkat, kita belum beres beres. Makannya jangan lelet!" Mina duduk disamping Lino, Milo menarik bangku dan duduk disamping Mina.

Mereka sarapan bersama sebelum akhirnya menyiapkan koper mereka. Tidak lupa, Milo memberikan bikini yang semalam dia beli kepada Mina untuk dibawa sekalian. Mina hanya berteriak girang hingga membuat Lino terkejut berkali kali.

Milo menjatuhkan tubuhnya keatas sofa empuk diruang tamunya, dia duduk santai sambil memainkan hp. Menunggu keluarga Ranz datang.

Saat bel rumah berbunyi berkali kali, Mina langsung berlari membukakan pintu. Mempersilahkan Riya, Diko dan Ranz untuk masuk kedalam rumahnya.

Riya, Diko, dan Ranz terdiam menatap Milo yang sedang asik dengan hpnya sendiri. Gadis tomboy itu tampak cantik.

"Ini siapa?" tanya Riya sambil menunjuk Milo yang sedang tersenyum sendiri karena sesuatu dihpnya.

"Itu, Viona." sahut Mina seraya tersenyum lebar. "Viona?!" Mina memanggil Milo.

Milo langsung menoleh sebentar. "Kenapa?" tanyanya sebelum kembali fokus kehpnya.

"Ga mau sapa calon mertua kamu?"

Milo bangkit dengan malas, dia meletakkan hpnya diatas sofa lalu dia menyalimi tangan Riya dan Diko sembari tersenyum manis. Kecuali Ranz yang justru dia injak kakinya. Laki laki itu terus melamun sambil menatapnya, itu alasannya Milo menginjak kakinya sebelum dia kembali duduk diatas sofa.

Riya dan Diko duduk disofa depan televisi bersama Mina dan Lino sedangkan Ranz meringis kesakitan sambil menggosok kakinya yang sakit.

Ranz duduk disebelah Milo, mengintip isi hp Milo. Tampaknya Milo sedang melihat instagram. "Lo Milo beneran?"

Milo hanya mengangguk tanpa mengalihkan pandangannya dari hpnya.

"Lo nggak sakit kan? Tumben banget lo? Karena Visco?"

Milo menggeleng cepat, tanpa mengalihkan pandangannya lagi.

"Karena apa? Dipaksa nyokap lo?"

Milo menggeleng. "Cuma buat hari ini. Lagian lo kenapa ga nolak pas disuruh liburan kepantai sih?" Milo protes, kali ini dia menatap Ranz.

Ranz hanya menggeleng. "Diajak liburan, kenapa harus nolak?"

Yang dikatakan Ranz, ada benarnya juga. Milo menatap penampilan Ranz dari atas hingga kebawah dengan tatapan menilai. Sedangkan Ranz hanya mengernyit heran. Laki laki itu memakai kaos oblong berwarna hitam dengan tulisan 'You Know Me' dan celana pendek berwarna biru.

"Lo ga salah, pake baju begituan?" kali ini Milo yang mengernyit heran.

"Biar ga usah ganti baju pas divilla. Ribet!"

"Maksud lo?" Milo mengangkat sebelah alisnya. "Lo bernang pake itu? Emang ga nyeplak?"

"Lo mau liat?" Ranz mengangkat sebelah alisnya.

"Lo gila!" Milo kembali fokus kehpnya.

Tanpa Milo sadari, Ranz tersenyum menatap gadis itu. Penampilannya berubah, tapi tidak sifatnya. Gadis itu tetap saja kasar dan keras. Tidak lemah lembut seperti perempuan pada umumnya.

***

How? Ga seru? Sorry:)
Semoga masih setia nungguin kelanjutannya:)
Masih semangat gak? Aku aja masih semangat buat nulis kelanjutannya demi kalian:)
Bagi bintangnya dong:*

Stay tune buat next chapter, ya?
Baca karyaku yang lain juga:)
Salam, Slvnhng

[✔] FAKE BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang