Selamat membaca para readers ku:*
***
Sepanjang makan malam, Milo hanya diam saja. Selesai makanpun dia langsung masuk kekamarnya dan mengganti baju tidurnya yang bermotif batman.
Dia merebahkan dirinya diatas ranjang. Menatap langit langit kamarnya, sambil meratapi nasibnya yang begitu sial.
Terpisah dengan adik selama 11 tahun, sekarang dia harus dijodohkan dengan balok es seperti Ranz. Bagaimana tidak kesal? Mina dan Lino terlalu kejam bagi Milo.
Seorang Ranz Nathaniel yang mempunyai wajah sedatar papan triplek, sifat sedingin balok es dan sejahat iblis dajjal, dan masih banyak lagi yang buruk.
Seburuk itukah Ranz dimata Milo? Jawabannya, Tentu saja!
Ranz adalah mimpi buruk untuk Milo. Dimana disaat Ranz muncul, Milo selalu bernasib sial. Bisakah dia tidak perlu menikah sampai dia masuk liang lahat?
Milo keluar rumah, lewat jendela lantai 2. Percaya atau tidak, baru saja dia melompat dari jendela lantai 2. Untung saja dia baik baik saja, karena dia sudah biasa dengan hal itu.
Milo menaiki motornya, mengebut dijalanan yang sepi menuju suatu tempat. Tempat yang dia benci dan belum pernah dia kunjungi seumur hidupnya.
Milo menghampiri salah satu pelayan toko itu. "Malam, mas. Ada yang bisa saya bantu?" tanya pelayan itu.
"Malam, mbak. Bisa tolong saya cari gaun yang bagus?"
"Ah, bisa! Silahkan ikut saya."
Milo mengekori pelayan itu, dan tiba dibagian pakaian perempuan. Pelayan itu menunjukkan beberapa gaun yang indah, yang menyebalkan adalah...Semua yang ditunjukkan adalah gaun berwarna pink.
"Ada yang selain pink ga? Kalau bisa, biru, atau hitam?"
"Mas beli buat siapa? Pacar? Biasanya kalau perempuan itu sukanya warna yang cerah, kayak pink ini."
"Tapi, pacar saya ga suka warna pink." Milo berbohong.
Pelayan itu tersenyum ramah lalu menunjukkan 1 gaun sederhana yang berwarna kuning. "Gimana kalau ini aja, mas? Susunannya sederhana, tidak kelihatan lebay dan norak."
"Itu berapa?"
Pelayan itu melihat harga gaun itu. "583.000."
"Yaudah, yang itu aja."
Pelayan itu pergi kekasir, diikuti oleh Milo. Milo mengambil gaun kuning yang sudah dibungkus itu lalu membayar. Hendak berbalik dan pergi namun dia teringat sesuatu, akhirnya dia berbalik dan menghampiri pelayan yang tadi.
"Mbak, disini ada baju renang perempuan? Oh ya, jangan yang pink."
"Biar saya ambilkan, tunggu sebentar disini." pelayan itu tersenyum ramah sebelum akhirnya pergi dan kembali lagi sambil membawa bikini putih yang menjijikkan bagi Milo.
"Bungkus aja langsung." Milo tersenyum tipis dan membayar sesuai harga baju renang sialan itu lalu menggantung belanjaannya kemotornya.
Ini demi besok!
Milo menatap jam tangannya, baru jam 10 malam. Dia melanjukan motornya lagi, menuju suatu tempat yang dibenci Milo, lagi.
"Malam, mbak." sapa Milo kepada pelayan disana.
"Malam, mas. Ada perlu apa?"
"Ada wig gak? Buat perempuan, tapi yang panjang."
"Oh ada, mas. Tunggu sebentar." pelayan itu melangkah pergi, kembali membawa sebuah wig berwarna hitam.
Karena Milo tidak mengerti, dia langsung beli dan pulang kerumahnya. Untungnya, Mina dan Lino sudah tidur. Dia naik kekamarnya lewat jendela, naik tangga tentunya.
Milo duduk didepan cerminnya. Menatap dirinya yang seperti laki laki ini harus berubah sedikit feminim demi hari besok.
Biarlah ini menjadi kejutan untuk Mina dan Lino yang sedang terlelap. Malam itu, Milo menghabiskan 2 jam sampai tengah malam hanya untuk menonton tutorial make up diyoutube.
***
PS : Saat Milo menjadi Feminim, Castnya saya ganti. Sekian dan terima kasih:)
How? Ga seru? Sorry:)
Semoga masih setia nungguin kelanjutannya:)
Masih semangat gak? Aku aja masih semangat buat nulis kelanjutannya demi kalian:)
Bagi bintangnya dong:*Stay tune buat next chapter, ya?
Baca karyaku yang lain juga:)
Salam, Slvnhng
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] FAKE BOY
Teen Fiction(COMPLETED) Tentang seorang gadis tomboy yang memulai hidup baru sebagai laki-laki