5

24.8K 2.1K 57
                                    

Selamat membaca para readers ku:*

***

Milo, Randy dan Luna berjalan bersama melewati koridor. Mereka bertiga menjadi pusat perhatian, apalagi Milo yang mendapat tatapan kagum sedangkan Luna yang mendapat tatapan mengejek, dan geram.

"Gw ngerasa paling jelek. Seakan ga dianggep. Saking fokusnya ngeliatin lo, gw ditabrak, kaki gw diinjek. Seakan mereka ga bisa ngeliat gw. Help, Mil." bisik Randy, Milo terkekeh pelan.

Luna sengaja bergelayut manja dilengan Milo. "Milo, mereka melototin aku tuh." ucapnya dengan suara manja.

"Najis, sok banget cakep."

"Muka kayak knalpot valentino rossi aja bangga banget."

"Murahan!"

"Jablay, najis."

Luna memutar bola matanya malas tanpa menanggapi ejekan yang dilemparkan untuknya. Milo merasa tidak nyaman lalu menyingkirkan tangan Luna yang menempel dilengannya lalu bertukar posisi dengan Randy, kali ini laki laki itu berdiri dipojok dan Randy ditengah.

Beberapa murid yang melihat itu hanya tertawa terbahak bahak menatap wajah Luna yang terlihat kesal.

"Bebeb Milo, kok jauh jauh." suara sok imut itu benar benar membuat telinga Milo memanas.

"Jijik banget." cibir Randy.

Mereka berbelok masuk kekelas mereka dan duduk dibangku mereka masing masing. Seketika Milo mengingat, gadis yang menyapanya dan meminta berkenalan tadi pagi itu ternyata adalah Luna.

Ranz, tampaknya laki laki itu sedang duduk dibangku paling belakang tak jauh dari tempat duduk Milo. Dia sedang meminum air mineralnya lalu menggulir layar hpnya dengan wajah datar yang sesekali berubah menjadi serius. Tanpa sedikit senyuman yang terukir diwajahnya.

Benar benar beruang kutub, Milo tak tahan menatap wajah beruang kutub itu walau hanya untuk beberapa detik saja. Pantas saja laki laki itu dijauhi oleh murid murid cewek, sikapnya terlalu dingin untuk ukuran cowok ganteng sepertinya.

Ranz menoleh, matanya bertemu dengan manik mata Milo, beberapa detik kemudian Milo memutuskan tatapan itu dan Milo kembali fokus pada layar hpnya sendiri.

"Fans ngeliatin gw ternyata." gumam Ranz lalu jarinya kembali menari diatas layar hpnya.

***

Gimana? Makin seru? Biasa aja? Atau malah ngebosenin?:)
Hehe, maaf deh...:(
Kependekkan ga sih? Mau lebih panjang gak?:)
Bintangnya dong:) Sekalian comentnya, biar aku tambah semangat ngetiknya:)

Selagi menunggu next chapter, boleh kali buat baca karyaku yang lain:*
Stay tune, jangan bosen nunggu kelanjutannya:)
Love You, My Readers:)

[✔] FAKE BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang