Warning 18+ (Harap bijak dalam memilih bacaan).
Prolog:
Pagi ini, pagi hari senin tepatnya. Hari-hari ku tak ada yang spesial karna aku memulai aktivitas kuliah ku dengan seperti biasa, yaitu dengan wajah muram tak bersemangat. Bukan karna dosen ata...
Rayeen masih tak bergeming dari lamunannya membuat Alina semakin tak mengerti dengan apa yang terjadi.
"Rayeen, aku bicara pada mu. Kau kenapa??" geram Alina kesal sambil kembalikan tubuh Rayeen menghadapnya.
Rayeen menatap Alina dengan sendu sambil terus menghela nafas lelah tanpa ingin mengatakan apapun. Bukannya ia ingin bungkam, hanya saja kisah di masa lalunya itu benar-benar kelam dan membuatnya lelah karna terus-terusan merasa bersalah.
"Rayeen, sekali lagi aku bertanya pada mu. Ada apa?? Kalau kau tidak menjawabnya aku akan pergi dari mu dan tak akan pernah kembali lagi," ancam Alina serius.
Mendengar perkataan serius yang mengancam dari Alina, Rayeen pun memantapkan diri untuk berbicara. Karna ia sendiri pun tak mau Alina meninggalkannya hanya karna kesalah pahaman yang tak berarti tentang masa lalunya.
"Ku mohon jangan lakukan itu," Rayeen kembali menghela napas panjangnya sebelum melanjutkan perkataannya. "Baiklah aku akan mulai bercerita dan aku mohon kau bisa menanggapinya dengan bijak, selama aku bercerita jangan sekalipun menyelanya dan dengarkan dengan baik sampai selesai. Setelah itu kau bisa berkomentar apa pun yang kau mau aku akan menerimanya, meskipun itu adalah kemarahan mu tidak mengapa asal kau tidak meninggalkan ku. Aku akan selalu mencoba untuk jujur," ucapnya panjang lebar. Tak ada satu katapun yang menyiratkan bahwa ia akan berbohong.
Alina hanya bisa mengangguk sebagai jawaban. Dengan sedikit keraguan Rayeen pun menceritakan semuanya pada Alina tentang semua masa lalunya yang kelam bersama Elvia Adam, mantan kekasihnya dulu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
_ElviaAdam_
•√• _FlashbackOn_
Di malamKejadian.
Di malam yang dingin dengan sedikit rintik hujan yang menghiasi, Rayeen dan semua teman-temannya sedang mengadakan pesta perpisahan untuk salah seorang temannya yang akan melanjutkan study di Belanda. Di salah satu hotel mewah di Kanada, hotel Whistler. Hotel yang memang sering mereka gunakan untuk berpesta atau sekedar bersenang-senang berkumpul bersama.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
