•√• •π• •√•
•√•Hari ini Vinna pulang kerumah, tapi entah mengapa ia merasa penasaran dengan keadaan William. Sudah berhari-hari ia menahan diri untuk tidak menanyakan'nya tapi tidak bisa, pikiran'nya selalu di penuhi dengan William dan inilah saatnya ia menemuinya.
Ia tau meski hatinya sakit karna selama ia di rumah sakit William tak pernah sekalipun menjenguknya tapi rasa sakit hatinya tak sebesar rasa cintanya, jadi ia mengesampingkan rasa sakit itu dan melupakan kejadian waktu itu karna yang ia tau dari cerita ibunya kalau William dan kekasihnya belum menikah.
Sebenarnya ia curiga kenapa William belum juga menikahi kekasihnya, bukankah mereka saling mencintai?? Lalu apa yang sebenarnya terjadi dengan mereka, apa mereka akhirnya putus?? Vinna merasa ada yang aneh dan ke tidak beresan__maka di sinilah ia, di depan rumah William.
Tapi Vinna tidak turun dari mobilnya ia memperhatikan sekeliling rumah yang terlihat sepi dengan seksama, tak lama ia melihat Rayeen keluar dari rumah dengan terburu-buru, sepertinya ada hal mendesak yang harus di selesaikan. Terlihat dari wajahnya yang murung dan ada jejak ke khawatiran di baliknya, Rayeen menjalankan mobilnya dengan serius.
"Kak Ray?? Mau kemana dia, kenapa terburu-buru sekali??" Vinna penasaran ia mengikuti Rayeen dari belakang diam-diam.
Setelah melalui jalanan yang lumayan ramai tibalah mereka di depan rumah sakit Foothills Medical Centre (FMC).
(FMC) adalah rumah sakit terbesar di Alberta yang terletak di kota Calgary. Ini adalah salah satu fasilitas medis paling terkenal di Kanada serta salah satu rumah sakit terkemuka di Kanada, menyediakan layanan kesehatan canggih untuk lebih dari dua juta orang dari Calgary, Alberta selatan, British Columbia tenggara dan Saskatchewan selatan. Sebelumnya di operasikan oleh wilayah kesehatan Calgary, sekarang berada di bawah wewenang layanan kesehatan Alberta dan bagian dari pusat medis Universitas Calgary.
"Rumah sakit?? Siapa yang sakit??" gumam Vinna. Sejenak ia melamun tapi teralihkan ketika melihat Rayeen keluar dari mobilnya dengan keadaan panik, Vinna yang sejak tadi merasa penasaran buru-buru mengikutinya kembali dengan mengendap-endap.
Di koridor Rayeen bertemu dengan dokter Trishtan yang sedang berada di tempat resepsionis dan mereka mengobrol sebentar lalu pergi dengan terburu-buru, semuanya di lakukan dengan terburu-buru. Vinna jadi merasa semakin curiga dan mulai tidak enak hati, pikiran'nya melayang pada sosok William yang belum ia lihat beberapa bulan ini.
Vinna melamun cukup lama sampai ia kehilangan jejak Rayeen dan dokter Trishtan, pikiran'nya campur aduk tak karuan.
"Astaga apa yang aku lakukan?? Bisa-bisanya aku melamun," rutuk Vinna pelan.
"Nona, apa anda baik-baik saja?? Anda terlihat pucat," sapa suster bernama Melta yang tak sengaja melihatnya terdiam di samping koridor dengan wajah pucat seperti tengah menahan sakit.
Vinna tersenyum canggung. "Tidak apa-apa suster, saya baik-baik saja."
"Tapi anda terlihat pucat dan tidak sehat," suster Melta masih terlihat khawatir.
Vinna tersenyum getir. "Jelas saja aku terlihat pucat dan tidak sehat, memang aku masih dalam pemulihan jadi wajar saja. Suster ini benar-benar membuat ku pusing," gerutu Vinna dalam hati. "Saya tidak apa-apa suster, hanya sedikit kelelahan. Setelah istirahat sebentar juga baikan," Vinna masih berusaha bersikap ramah.
"Ya sudah kalau begitu saya permisi," pamit suster Melta. Vinna tidak menjawab ia tengah berfikir keras bagaimana caranya ia mengetahui nama dokter yang bersama Rayeen barusan.
"Sebentar suster saya ingin bertanya," Vinna memegang tangan suster Melta untuk menghentikan'nya.
"Silahkan," suster Melta dengan sabar mendengarkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Good Girl or Naughty Girl (END) 🍁
General FictionWarning 18+ (Harap bijak dalam memilih bacaan). Prolog: Pagi ini, pagi hari senin tepatnya. Hari-hari ku tak ada yang spesial karna aku memulai aktivitas kuliah ku dengan seperti biasa, yaitu dengan wajah muram tak bersemangat. Bukan karna dosen ata...