Chapter 25 (Kesehatan William Dan Arini)

877 53 7
                                    

•√• •π• •√•
•√•

Setelah selesai berurusan dengan Sulian, Rayeen tidak kembali kerumahnya. Ia malah kerumah sakit menemui William dan ingin mengetahui keadaan terbarunya setelah menjalani serangkaian tes kesehatan dan mungkin operasi pun akan di lakukan jika ada yang tidak beres dalam tubuhnya.

"Ray??" sapa dokter Trishtan saat mereka berpapasan di luar koridor ruang perawatan.

Rayeen tidak menyadari kehadiran'nya, ia terlalu fokus dengan pikiran'nya sampai suara dokter Trishtan menyapa'nya tak di dengar dan saat dokter Trishtan memanggilnya kembali baru ia menyadarinya.

"Aakh iya dokter ada apa??" Rayeen menoleh.

"Aku ingin bicara dengan mu, apa kau bisa ikut ke ruangan ku??" tanya dokter Trishtan.

"Tentu saja dokter," entah apa yang akan dokter Trishtan katakan padanya yang pasti perasaan'nya jadi tidak enak. Mungkin semuanya ada sangkut pautnya dengan kesehatan William.

Keduanya berjalan bersama tanpa percakapan, ekspresi keduanya sangat serius dan hanyut dalam pikiran masing-masing, dingin dan kompleks.

Mungkin yang satu berpikiran bagaimana mengatakan kabar buruk yang terjadi dan kabar baik selanjutnya, dan yang satu laginya ingin memberitahu kakak'nya apa yang telah ia ketahui dan berencana melibatkan tim kepolisian untuk membantu mencari Alina dan Arini, tapi ia tidak yakin untuk mengatakan'nya di saat keadaan William yang belum stabil.

Rayeen dan dokter Trishtan langsung masuk kedalam ruangan dokter Trishtan saat keduanya sampai di depan pintu ruangan'nya.

"Silahkan duduk," ucap dokter Trishtan.

Rayeen duduk berhadapan dengan dokter Trishtan di kursi santai bukan di kursi konsultasi, tapi suasananya sama seperti berada di kursi konsultasi. Tegang dan penuh dengan ke cemasan juga rasa takut, sungguh nano-nano.

Rayeen menyiapkan diri untuk segala kemungkinan yang akan dokter Trishtan katakan dan dokter Trishtan menguatkan diri untuk mengatakan'nya agar Rayeen tidak terlalu syok mendengarnya.

"Aku tau apa yang akan aku katakan ini mungkin membuat mu kecewa dan syok karna ketika aku melakukan tes aku menemukan banyak luka dalam yang William alami termasuk pembengkakan di hatinya, itu sangat berbahaya. Aku belum bisa menindak lanjutinya karna kondisi William masih belum stabil jadi aku hanya mengurangi pembengkakan itu agar tidak cepat menyebar. William harus segera mendapatkan donor hati agar ia bisa selamat," jelas dokter Trishtan panjang lebar.

Rayeen yang menduga akan hal itu terlihat sangat tertekan dan syok yang ia tunjukan tidak biasa karna syok yang ia alami sangat luar biasa menyakitinya.

Kakak yang selama ini ia sayangi tengah berjuang dalam kesakitan yang entah sampai kapan akan menggerogotinya.

"Kalau hati ku bagaimana dokter, apakah bisa??" Rayeen sungguh-sungguh.

"Apa yang kau katakan Ray, apa kau sudah gila?! Kalau kau melakukan itu sama saja kau bunuh diri," dokter Trishtan marah.

"Lalu aku harus apa dokter??" tanya Rayeen sedikit putus asa.

"Meski bisa di lakukan lewat pencangkokan tapi itu tidak akan cukup karna penggantian lebih baik dari pencangkokan, terlebih pembengkakan yang terjadi di hatinya William tidaklah sedikit tapi hampir sebagian dari hatinya." dokter Trishtan menghela nafas berat. "Kau harus membantu mencari donor untuknya karna di rumah sakit belum ada stok organ hati, terlebih organ hati itu sangat langka dan jarang di temukan pasien yang cocok dengan pendonor'nya," lanjut dokter Trishtan.

Rayeen masih belum bisa menerima kenyataan pahit ini, ia hanya bisa melamun dengan pikiran kosong. Ia sudah tidak tau lagi apa yang harus di lakukan karna seperti yang dokter Trishtan katakan kalau organ hati itu tidaklah mudah di dapatkan.

Good Girl or Naughty Girl (END) 🍁Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang