•√• •π• •√•
•√•Di dalam kamarnya Mario tengah berbaring di kursi panjang dekat pintu balkon dengan pikiran yang tidak menentu, ia tidak pernah menyangka kalau hal serumit itu akan terjadi di kehidupan nyata apa lagi menimpa pasangan muda mudi seperti dua bersaudara Dafandra dan Catalin, seakan langit sengaja menguji kedua pasangan itu dengan cobaan berat melalui cinta.
Menguji kesetiaan dan seberapa besar cinta itu tumbuh, ujian cinta yang jarang terjadi antara dua insan yang benar-benar saling mencintai akan bertahan. Biasanya cinta itu akan hilang seiring berjalan'nya waktu, tapi untuk kasus mereka sepertinya akan berbeda.
Karna jalan yang mereka tempuh selama ini penuh dengan lika-liku asam manisnya cinta, menjadi tolak ukur seberapa lama cinta itu akan bertahan dan sebagai bukti kesetiaan di antara keduanya, cinta yang mereka miliki cukup unik dan langka.
Meski dalam keadaan darurat pun mereka tidak akan pernah menjerumuskan atau mengorbankan satu sama lain hanya untuk ke egoisan masing-masing. Jika perlu mereka lebih senang mengorbankan diri sendiri jika itu memungkinkan tanpa pasangan yang lain tau, seperti kasus Alina, Rayeen, William dan Arini sekarang.
Mereka tidak akan segan-segan untuk berkorban jika mengetahui pasangan'nya tengah berjuang dalam kesakitan antara hidup dan mati, apa lagi Arini sangat mencintai William kalau ia sampai tau William membutuhkan donor hati mungkin ia akan memberikan hatinya untuk kesembuhan William.
Karna biasanya, hati seorang pasangan akan cocok satu sama lain. Di lihat dari ketulusan dan dalamnya cinta mereka, itu bisa saja terjadi. Cinta mereka abadi dan tulus apa adanya.
"Aku harus segera menemui Alina dan mengatakan semuanya sebelum terlambat, tapi aku juga harus mencari cara agar pertemuan kali ini tak di ketahui oleh siapapun termasuk para pengawal yang menyusahkan itu."
Mario mulai berfikir dengan keras, meski dulu para pengawal itu mendukungnya tapi belum tentu kali ini mereka akan mendukungnya kembali. Apa lagi kalau ia terus-terusan bertemu dan mengobrol dengan Alina yang notabenenya adalah orang yang di jaga keamanan'nya agar tidak ada satu orang pun yang mendekatinya.
Di tambah ia harus meminimalisir kemungkinan untuk di curigai atau di ketahui oleh Barry, karna bila itu terjadi maka berkemungkinan kalau rencana yang beberapa hari ini ia susun akan sepenuhnya gagal.
Apa lagi selama ini Alina sudah banyak mengulur waktu dan entah sampai kapan Barry akan bertahan dengan semua itu?? Karna setaunya Barry itu orangnya egois dan tidak sabaran. Semua yang ia inginkan dan kehendaki harus menjadi miliknya sesegera mungkin apapun yang terjadi, meski harus menyakiti orang itu ataupun orang lain ia tidak perduli.
Termasuk Angel adik kecilnya Mario, Barry benar-benar sudah gila. Ia dengan tidak bertanggung jawabnya mencelakai Angel yang pada saat itu tengah bermain di halaman depan rumah, Barry menabraknya dan meninggalkan'nya begitu saja tergeletak di depan rumah dengan bersimbah darah.
Ya, meski semua itu tidaklah di sengaja tapi ia sudah benar-benar keterlaluan. Jika saja ia langsung membawa dan tidak meninggalkan Angel begitu saja mungkin keadaan'nya tidak akan separah sekarang.
Meski Angel terlihat seperti anak normal pada umumnya tapi pada kenyataan'nya sebagian sel saraf di otaknya terganggu, anak itu tidak baik-baik saja bahkan sudah berapa kali ia membahayakan dirinya sendiri dalam keadaan linglung.
Untung saja sang ibu mengetahuinya dan segera membawanya ke rumah sakit kalau tidak entah apa yang akan terjadi selanjutnya, mungkin nyawanya tidak akan tertolong.
Mengingat semua kepahitan itu, Mario jadi semakin geram dan ingin segera memberi pelajaran pada sepupu gilanya itu. Karna demi apapun, Barry harus merasakan apa yang adiknya dan orang-orang yang dulu pernah ia sakiti rasakan, kalau perlu lebih parah dari rasa sakit Angel dan orang-orang itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Good Girl or Naughty Girl (END) 🍁
قصص عامةWarning 18+ (Harap bijak dalam memilih bacaan). Prolog: Pagi ini, pagi hari senin tepatnya. Hari-hari ku tak ada yang spesial karna aku memulai aktivitas kuliah ku dengan seperti biasa, yaitu dengan wajah muram tak bersemangat. Bukan karna dosen ata...