Chapter 44 (Pasukan Khusus)

424 27 11
                                    

√• 🐾 •√•
🐾


Hari sudah gelap saat anak buah Mario berhasil memukul mundur anak buah Barry yang kelelahan karna bertarung melawan anak-anak buah Julian seharian, mereka kembali ke markas mereka di Royale Village.

Barry menggebrak meja kerjanya dengan marah saat ia mengetahui kekalahan'nya hari ini, tapi ia tidak akan menyerah. Semuanya belum berakhir, malah baru di mulai. Ia tidak akan kalah karna tidak ada kata kalah dan menyerah di dalam kamusnya.

"Besok persiapkan semuanya dengan baik kita akan tetap bertarung melawan mereka, aku tidak ingin ada kekalahan lagi besok. Apa kalian mengerti??" teriak Barry pada anak buahnya.

"Kami mengerti!!" ucap semuanya masih penuh semangat seakan mereka terbuat dari besi. Meski sempat kelelahan tapi setelah beristirahat sebentar kekuatan mereka mulai membaik dan tak lagi terlihat lelah, itu semua berkat sistem pelatihan yang keras tanpa ampun membuat sebagian dari tubuh mereka bisa menyesuaikan diri dengan baik hingga menjadi kuat.

Sedangkan di sisi lain, anak-anak buah Mario tidak tinggi kepala. Mereka dengan sigap dan telaten membawa dan merawat orang-orang yang terluka termasuk Julian yang masih pingsan, untung saja mereka datang tepat waktu kalau tidak--mungkin Julian sudah menjadi sandera Barry saat ini.

Awalnya anak-anak buah Julian mengira mereka bagian dari anak-anak buah Barry yang lain, tapi setelah melihat seragam yang di kenakan mereka berbeda dengan seragam yang di kenakan anak-anak buah Barry di sanalah mereka mulai lega dan percaya kalau mereka bukanlah musuh melainkan kawan.

Mereka tidak tau dari mana orang-orang ini berasal, yang pasti mereka semua berada dalam perahu yang sama, meski dalam kepemimpinan yang berbeda.

Mereka semua berkumpul di dalam gua dekat lereng gunung, gua itu sudah di rapihkan sedemikian rupa agar bisa di diami dengan nyaman dan aman. Meski di dalam tidak terlalu luas tapi cukup untuk menampung mereka yang ada, bahkan ada ruang khusus operasi yang di sterilkan dengan para tim medis profesional di dalamnya.

"Bagaimana keadaan mu, apa lebih baik??" tanya Mario pada orang di depan'nya, sedangkan orang di sampingnya tengah tertidur pulas setelah pengobatan di kakinya.

"Aku baik-baik saja, hanya cidera kecil di lengan kanan. Sudah di obati, besok juga pasti sembuh." jawab orang di depan'nya yang tak lain adalah Kevin, teman dekat yang baru ia dapatkan.

"Jangan memaksakan diri jika masih sakit, istirahatlah. Besok pasti akan lebih melelahkan," Mario menyelimuti Kevin dengan selimut tebal agar tetap hangat, membiarkan'nya beristirahat. Kemudian ia beralih pada tubuh Julian yang berbaring dengan tenang di ranjangnya, ia membenarkan selimutnya hingga sampai dada.

Setelah memastikan mereka berdua istirahat dengan nyaman ia pun pergi keluar mengecek semuanya, banyak dari anak buah Julian yang terluka dan semuanya hampir merata. Dari luka ringan hingga terparah, dari luka gores dan memar sampai patah tulang dan itu yang paling parah. Meski ada luka tembak tapi tak serius, semuanya bisa di tangani dengan cepat.

Untung saja Mario merencanakan'nya dengan matang dan tak sengaja menemukan gua ini saat menelusuri kaki gunung, dengan sigap ia menyuruh sebagian anak buahnya untuk melihat ke dalam gua dan sekitarnya. Seperti berkah dari langit yang melimpah, gua ini sangat strategis untuk persembunyian jadi mereka tidak perlu lagi membuat tenda untuk berkemah yang bisa saja berbahaya dan dapat dengan mudah di ketahui pihak lawan.

Lagi pula gua ini juga tidak mudah terlihat dari luar karna ada batu besar di depan'nya yang menghalangi jalan masuk gua, hanya dari samping kau bisa melihatnya meski hanya celah. Anak buah Mario juga menyamarkan lubang depan gua dan jalan masuk gua dengan kain yang hampir sama coraknya dengan sekitar luar gua, jadi orang luar tidak bisa masuk kedalam dan tidak akan mengira ada gua di sana.

Good Girl or Naughty Girl (END) 🍁Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang