Chapter 23 (Menghapus Jejak)

932 46 1
                                    

•√• •π• •√•
•√•

Para penculik tidak bisa menemukan Alina dan Arini, sudah berhari-hari mereka mencari di seluruh hutan tapi tak juga membuahkan hasil.

Merekapun sudah pasrah dengan nasib mereka yang di pastikan akan segera berakhir di tangan nyonya mereka. Apa lagi Yaman sang ketua tidak bisa membantu mereka karna ia juga di pastikan akan mendapat hukuman.

Entah hukuman apa itu yang pasti Yaman akan menerimanya dengan lapang dada, terlebih semua itu adalah keteledoran dan ke tidak becusan anak-anak buahnya. Yang sama artinya keteledorannya juga--meski secara tidak langsung.

Sulian benar-benar di buat sakit kepala oleh orang-orang ini, di tambah kondisi Vinna yang masih belum menampakkan tanda-tanda akan membaik membuatnya semakin tertekan. Bahkan darah tingginya sempat naik dan dokter menyarankan untuk istirahat beberapa hari.

Tapi harus menunggu berapa hari lagi untuk'nya menyelesaikan masalah ini?? Apa lagi kedua gadis itu belum juga di temukan, meski William dan Rayeen tidak mengetahui kebenaran'nya tapi ia merasa takut dan khawatir.

Karna harus sampai kapan ia menyembunyikan akan kebenaran'nya?? Mereka tidak bodoh dan lambat laun mereka pasti akan menyadarinya.

Sulian harus cepat-cepat menemukan gadis-gadis itu dan membuat perhitungan dengan mereka, sebelum mereka membuat masalah. Kalau pun itu terjadi, Sulian tidak akan segan-segan untuk menyingkirkan mereka selama-lamanya.

Tapi sebelum itu, ia harus membuat perhitungan pada orang-orang'nya yang bodoh dan tidak becus terlebih dahulu.

"Yaman!! Kumpulkan semua anggota Owl yang mengikuti misi P01 di ruang rahasia secara tersembunyi jangan biarkan anggota baru atau yang lainnya tau masalah ini dan kalau sampai bocor kau tau apa yang akan kau alami, mengerti??"

"Siap laksanakan, nyonya."

Yaman langsung pergi dari ruangan Sulian di ikuti kedua wakilnya yang sama-sama di percaya Sulian. Mereka langsung menuju lorong ruang bawah tanah tempat di mana pertemuan akan di laksanakan, ketiganya menyempatkan diri untuk berdiskusi dan tak jarang perdebatan yang mereka lakukan.

Mereka mencari jalan keluar untuk masalah ini yang entah bagaimana mereka harus meminimalisir ke rugian yang akan mereka dan perusahaan alami, mungkin Sulian tidak peduli tapi bagi mereka perusahaan ini sangatlah berarti untuk kelangsungan hidup mereka juga keluarga mereka.

Memang pekerjaan ini terkadang sangat berbahaya tapi itu sudah menjadi ke ahlian mereka dalam dunia ke pengawalan ataupun dunia hitam karna seperti itulah mereka di latih dan di didik. Menjaga dan melindungi sang majikan yang sudah menyewa jasa mereka, entah itu sebagai pengawal yang terlihat ataupun tersembunyi.

Semua anggota yang bersangkutan sudah kumpul di ruang bawah tanah, mereka terlihat gusar dan tidak tenang. Mungkin hari ini adalah hari terakhir mereka bekerja atau lebih parahnya hari terakhir mereka hidup.

Mengingat betapa tidak masuk akalnya peraturan yang Sulian buat, tapi bagus untuk mengasah mental orang-orang yang penuh tekad dan tidak pantang menyerah.

"Bagaimana ketua, apa kami akan berakhir hari ini??" tanya salah satu dari anggota yang di sebut Sem.

"Aku tidak tau, semua keputusan ada di tangan nyonya."

"Tapi bukankah ketua sudah bicara atas nama kami pada nyonya?? Kenapa ketua bilang tidak tau?? Apa ketua tidak bicara dengan nyonya?? Tapi waktu itu kan ketua..." pertanyaan demi pertanyaan terlontar dari perwakilan yang ada, membuat gaduh seisi ruangan.

"Saya sudah mengatakan apa yang harus saya katakan untuk membela kalian semua tapi nyonya tidak berkata apa-apa bahkan ia tidak meresponnya," Yaman sedikit menyesal.

Good Girl or Naughty Girl (END) 🍁Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang