Part 55 : Merdeka!

11.5K 292 107
                                    

Merdeka itu saat kita bebas mengeluarkan pendapat, bebas dalam menentukan sikap yang bertanggung jawab dan bebas untuk mengambil pilihan yang lebih bijaksana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Merdeka itu saat kita bebas mengeluarkan pendapat, bebas dalam menentukan sikap yang bertanggung jawab dan bebas untuk mengambil pilihan yang lebih bijaksana.

Merdeka dalam kehidupan adalah ketika kita dapat menyuarakan isi hati nurani untuk bertindak lebih arif dalam kebebasan yang bertanggung jawab sesuai jalan yang kita pilih.

Jalanan tidak selalu lurus, kadang kita harus belok, menanjak dan menurun. Tak selamanya jalanan itu mulus seperti jalan tol, tapi ada kalanya berlubang, banyak kerikil dan juga berlumpur. Kita harus tetap waspada dan fokus dalam menghadapi perjalanan ini agar selamat sampai tujuan kita masing-masing.

Aku, kamu dan kita semua berada dalam perjalanan hidup yang telah kita tentukan. Baik dan buruknya sudah menjadi konsekuensi pada diri kita. Kau mau melewati jalan yang lurus, datar dan tanpa rintangan itu mustahil. Kamu bisa mengetahui jalan terbaik ketika kamu memutuskan untuk belok dan mengambil jalan yang kurang tepat.

Dan saat ini, aku berada di titik itu. Titik dimana aku berada di jalan yang berkelok untuk mengetahui ada setetes madu yang dapat aku nikmati. Madu cinta seorang pria yang tentu saja tak aku dapatkan dari seorang wanita.

Cinta yang menurut sebagian orang adalah cinta terlarang. Cinta yang hadir dari paradigma belenggu nafsu yang terkungkung sebagai dalih kebebasan. Cinta ini bisa jadi cinta sejati, tapi juga bisa jadi cinta mati. Jangan mendekati cinta macam ini bila kamu tidak bisa menikmati.

Miranda, Pria dan Roni, mereka adalah orang-orang yang sangat berpengaruh dalam perjalanan hidupku. Dari merekalah aku bisa mengetahui dan merasakan manisnya cinta serta pahitnya pengkhianatan. Orang-orang itulah yang mampu merubah dunia biru menjadi dunia pelangi yang penuh warna. Apakah aku akan tetap berada dalam dunia seperti ini atau akan meninggalkannya suatu saat nanti? Lagi-lagi biarlah waktu yang menjawabnya ... sebab jika aku menjawabnya, aku ingin segera terbebas dari jeratan cinta sejenis yang cukup miris ini.

Namun, apalah dayaku bila cinta dan kasih sayang yang aku harapkan ternyata berada di tubuh seorang pria dan bukan seorang wanita? Aku kudu piye? Ini seperti kita sedang belajar naik motor saat melewati turunan, bila tidak fokus kita bisa panik, bukan rem yang kita injak tapi malah gas yang kita tarik dan pasti bisa berakibat fatal.

Biarlah aku dan Roni menjadi seorang Badak dan Bandot untuk saat ini untuk mengarungi indahnya masa bercinta dua kelamin yang sama. Manisnya mari kita teguk bersama dan getirnya kita buang saja. Buang kemana? Ke dasar laut!

Marilah kita hepi-hepi dalam menikmati kebebasan yang kita buat sendiri!

Karena seorang Beno tak akan jadi Badak tanpa ada campur tangan seorang Bandot! Dan harmonisasi Badak dan Bandot tercipta karena cipratan influence dari Setetes Madu Pria.

Well,

Inilah sekelumit catatan Beno buat kalian semua. Ambil baiknya dan lempar buruknya. Tetaplah jadi pribadi menyenangkan untuk diri sendiri dan juga untuk orang lain. Bebas boleh, kebablasan jangan!

Akhir kata teruslah berkarya, salam damai dan MERDEKA!!!

Akhir kata teruslah berkarya, salam damai dan MERDEKA!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beno

Beno

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Roni

Pria

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pria

~END~

Setetes Madu Pria (SMP Babak 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang