Pria mendengus, perlahan tubuhnya merunduk, tangannya yang kekar mengapit pinggangku serta kedua pahanya mengunci pahaku. Lalu bagai seekor anjing, laki-laki rupawan ini menjilati dan mencecap lelehan ice cream di tubuhku. Sruup ... sruuup ... aackh! Dengan lahapnya mulut Pria menguras habis cairan kental itu mulai dari wilayah pubis, pusar, perut, dada, puting dan terakhir dia mengecup bibirku dan mengulumnya dengan penuh birahi.

Aku cuma bisa pasrah dengan pelayanan Pria yang benar-benar membuatku seperti terbang tinggi ke awang-awang. Memacu adrenalin dan juga menikmati setiap kejutannya yang penuh sensasi.
Ough ... aku menarik nafas dalam-dalam, ketika tangan Pria mulai menarik celana dalamku hingga melorot sampai di paha, dan auto look mencuatkan kontolku yang sudah ngacung seperti pentungan satpam.
Bibir ranum Pria tersungging lebar menyaksikan batang kontolku yang menjulang bagai mentimun jepang seolah menantang untuk dipermainkan. Kepalanya membengkak merona kemerahan seperti mahkota jamur. Batangnya lurus laksana pedang prajurit yang penuh dengan ukiran urat syaraf hijau kebiruan sehingga menambah kesan gagah nan menggoda. Bulu jembutku juga hitam lebat seperti hutan savana serta kedua bijiku menggantung indah bagai bola kembar yang menyerupai buah salak.
Mata Pria terpana, mulutnya menganga, jakunnya naik turun, dan sesekali dia nampak menelan ludah seakan tak tahan untuk segera mencaplok alat kelaminku.
Aku tersenyum geli, manakala Pria menjulurkan lidahnya dan memainkannya dengan gaya mesum, ''kontolmu seperti pisang ambon, Beib. Keras, tebal dan mengenyangkan,'' ucap Pria genit sambil mencengkram batang kontolku dan mengurutnya naik turun.
Aku tertawa, Pria juga.
Oh ... yes! Apalagi yang akan dilakukan oleh laki-laki berkulit mulus ini kepadaku. Dia mengambil ice cream dan menjatuhkannya pelan- pelan di atas paha dan kontolku.
Oh ... no! Ada sensasi semriwing saat lelehan ice cream itu jatuh di atas kepala kontolku dan biji pelerku. Rasanya nyes, gimana gitu seperti shampoo ekstrak menthol.
Ough .... aaahhh, aku jadi mendesah nikmat, saat lidah Pria meliuk-liuk di pahaku menyeruput manja gumpalan ice cream, lalu menelannya. Uuuuhh ... tubuh ini menggelinjang dahsyat saat tiba-tiba ujung lidah Pria menjilat-jilat mesra biji-biji pelerku dan menggigitnya perlahan-lahan. Oh Tuhan, rasanya jantung mau copot, sekujur tubuh ini mendadak bergidik seperti ada aliran listrik yang mencabik-cabik. Enak gila!
Aduhhh ... nikmat apalagi ini, aku tak kuasa untuk memerem-melekan mataku saat lidah basah Pria mulai menjilati batang dan kepala kontolku. Dengan lembut dan penuh nafsu dia menyeruput lelehan ice cream yang menempel di bagian organ kelelakianku ini.
Aaachhh ... lagi-lagi aku mengerang nikmat, ketika mulut hangat Pria mencaplok seluruh batang kontolku dan menghisapnya kuat-kuat hingga mentok di tenggorokannya. Ough ... tanpa sadar aku memaju-mundurkan pantatku seirama dengan keluar masuknya kontolku di rongga mulut Pria.
Ough ... ah... ah ... badanku menggeliat seperti kambing jantan yang disembelih, ketika dengan bringasnya mulut Pria mengenyot dan menyedot-nyedot seolah ingin menguras isi cairan dalam kontolku.
Mulut bangsat laki-laki tampan ini benar-benar semacam alat vacum yang mampu memompa batang kontolku hingga terasa lebih mengembang, mengeras dan berkedut-kedut nikmat.
Pria melepaskan celana dalamku dan membuangnya jauh-jauh agar aku bisa bebas bergerak dengan leluasa. Lalu dengan gelora yang mengebu-gebu laki-laki bertubuh atletis ini mengeksekusi kembali perkakas persenggamaanku.
Ouh ... ah, ah ... aku terus mendesah-desah setiap kali kontolku mendapatkan stimulasi kuluman kenikmatan yang diberikan Pria.
''Oh Pria, harus aku apakan kamu ini, Sayangku!'' Aku melepaskan kontolku dari jeratan mulut jahanam Pria. Lalu aku bangkit dari pembaringanku dan menarik cepat kepala Pria. Kemudian dengan penuh gairah aku cumbui leher, pipi dan bibir Pria secara bertubi-tubi hingga tubuh laki-laki berkulit putih ini menggelinjang tak karuan.
''Ough ... ah ... ah ...'' desah Pria saat aku mengulum puting Pria dan mengenyotnya pelan-pelan seperti bayi yang menyusu Ibunya.
Puas menetek puting melinting Pria, aku langsung menelanjangi tubuh laki-laki ganteng yang satu ini. Kemudian aku membanting kasar tubuhnya hingga cowok berhidung mancung ini terlentang seperti seekor kodok jantan. Aku mengangkat kedua kakinya lalu mengganjalkan sebuah bantal tepat di area pinggulnya sehingga lubang anusnya terangkat dan nampak menganga menggiurkan.
Aku merunduk dan mendekati lubang kenikmatan Pria. Lalu tanpa banyak bicara aku langsung me-rimming lubang bool-nya itu hingga sekujur tubuh Pria bergetar hebat seperti tersetrum.
''Oh ... ah ... ah ...'' Terdengar suara desahan Pria yang menggairahkan dengan birama nafas yang ngos-ngosan. Uuuuchhh ... erangan nakalnya membuatku semakin tak sabar untuk menggenjot liang syaithon-nya.
''I love you, Pria ...'' ujarku setengah berbisik untuk membius Pria agar tubuhnya tetap rileks saat senjata pertempuranku mengobrak-abrik benteng pertahanannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Setetes Madu Pria (SMP Babak 1)
Short StoryUntuk 17++ Aku yang seorang pria normal serta merta harus terjerumus dalam cinta sejenis bersama pria normal yang lainnya. Bisakah aku menghindari kenyataan ini? atau malah justru menikmatinya?