6

35.4K 1.6K 15
                                    

Semalaman Daisy tidak bisa tidur sampai pagi datang . gadis itu terus saja memikirkan kondisi Haris yang tak lain adalah Mantan pacarnya
Dilihatnya jam sudah menunjukkan pukul 5 pagi, dengan langkah gontai ia turun dari ranjangnya, keluar untuk berwuduh dan Sholat agar hatinya tenang

Tidak butuh waktu lama untuk Daisy mengerjakan kawajibannya itu . setelah itu Daisy pun mengepack barang barang yang akan ia bawa ke kalimantan, tidak banyak, karena ia tidak lama disana

Setelah selesai semuanya, Daisy pun keluar untuk menemui orang tuanya dan meminta izin . ohya saat ini Daisy tidak nyamar, ia berpenampilan seperti Daisy yang dulu . toh juga orang orang sini tidak akan mengenalinya

Tok tok tok
" Papa, Mama " panggilnya didepan pintu kamar orang tuanya

Ceklek
" Ada apa sayang? " tanya Rose yang sepertinya baru selesai Sholat subuh karena Wanita itu masih memakai mukenahnya

" Papa Mana Ma? " tanya Daisy melihat kebelakang Mamanya tampak Papanya sedang melipat sajadah

" Ada Apa Dais? Dan mau kemana kamu pagi pagi buta begini? " Rose pun yang tadinya tidak memperhatikan anaknya kini tersadar kalau anaknya tampak rapi

" Iya Dais, kamu mau kemana? Hari ini kan libur " imbuh Rose . Daisy pun menggaruk tengkunya tak gatal

" Dais mau ke Kalimantan Pa, Ma " ucap Daisy ragu

" Ayo kita duduk dulu, tidak enak bicara sambil berdiri begini " ajak Adi . ketiganya pun duduk diruang tamu

" Jadi ada apa Dais? " tanya Adi tenang

" Semalam Tante Karina telpon Dais sambil menangis, katanya Haris sekarat dan dia membutuhkan Dais sebelum cowok itu di operasi hiks " Daisy pun kembali menangis mengingat percakapannya dengan Karina

Adi dan Rose pun saling melempar pandangan melihat Putrinya menangis

Rose pun memeluk Daisy yang terisak
" Dais, kalau kamu kesana terus gimana sama kuliah kamu disini hem? " ucap Rose lembut sambil mengusap kepala Daisy

Daisy menghapus air matanya dan menatap kedua orang tuanya
" Dais hanya sebentar saja Pa, Ma . Dais hanya ingin menyemangati Haris sebelum cowok itu melakukan Operasi . Dais mohon Pa, Ma " dengan Tatapan memohon Daisy menatap kedua orang tuanya

Tidak tega melihat putrinya sedih, Adi pun mengizinkan setelah mendapat anggukan dari istrinya

Setelah pamit dan menyalami kedua orang tuanya, Daisy pun bergegas kebandara, tapi sebelum itu ia akan mampir ke ATM untuk manarik uang terlebih dahulu . untung saja Tabungan Daisy di ATM banyak, dan ia bersyukur karena tidak terlalu membebani kedua orang tuanya

Pukul 7 pagi Daisy memilih Sarapan di cafe yang tak jauh dari bandara . karena jadwal pesawatnya pukul 9, jadi ia harus menunggu 2 jam

" Boleh gabung? " tanya seorang cowok yang membuat gadis itu mendonga

Menatap sekitar yang penuh, Daisy pun akhirnya mengangguk

" Raka " ujar Cowok itu mengulurkan tangannya . Daisy yang tadinya fokus sama novelnya pun kembali mendonga dengan tatapan lekat menatap cowok didepannya . cukup tampan

" Gue Raka, Lo? " ulang cowok itu lagi yang mau tak mau Daisy pun menerima uluran tangan cowok bernama Raka itu

" Saya Daisy " balas Daisy . Daisy ini bukan gadis yang ramah, malah terkesan jutek . cuma ya kalo sama cewek dia lumayan Friendly . mau cowok setampan apapun, kalo dasarnya dia tidak suka ya tetap aja tidak suka . Hatinya sudah terlampau jatuh dengan Haris, cukup klise memang kenapa dari banyak cowok sempurna yang mengejarnya ia lebih memilih dengan Haris si cowok penyakitan itu, tapi itulah Daisy, tetap dengan prinsipnya

" Kayanya Lo bukan orang jakarta ya? " tanya cowok itu sambil menyesap kopinya

" Saya orang Kalimantan " jawab Daisy yang membuat cowok didepannya tampak tertarik

" Terus kesini ngapain? " merasa terganggu Daisy pun menutup Novelnya lalu memasukan buku itu kedalam tasnya

" Sepertinya saya harus pergi . sudah jadwalnya " Tanpa menghiraukan cowok itu Daisy pun langsung beranjak menuju Bandara

Cowok dengan nama Raka itu pun tersenyum menatap punggung gadis yang baru ia kenal bernama Daisy
" Sempurnah " gumam Raka terus memperhatikan Daisy sampai gadis itu tidak terlihat lagi

        °°°°°°°

Pukul 3 sore Daisy sampai dirumah sakit tempat Haris dirawat . dengan menyeret koper sedangnya gadis itu menyusuri lorong VIP

" 351 " gumamnya setelah itu membuka pintu perlahan . Dan tampaklah Karina yang sedang menyuapi putranya

" Assalamualaikum " ucap Daisy kembali menutup pintu dibelakangnya

" Walaikumsalam, Akhirnya kamu datang juga Dais " balas Karina dengan senang kala melihat gadis yang dicintai anaknya

Haris yang masih tidak percaya apa yang ia lihat pun mengucek matanya berulang kali . Perlahan Daisy mendekat ke ranjang Haris dengan senyum tulus yang membuat mata cowok itu berkaca kaca

" Jangan dikucek Ris, jadi merahkan " pinta Daisy sambil mengusap lembut kelopak mata Haris yang tertutup

Setelah dirasa nyata Haris pun langsung memeluk Daisy erat seakan takut gadis itu meninggalkannya lagi
" Stay with Me " lirih Haris berulang kali mengecupi kepala Daisy

" Aku disini " balas Daisy menghirup wangi Haris yang selalu membuatnya Nyaman

" Mama akan keluar sebentar . Dais, Tante titip Haris ya " keduanya pun mengangguk

Kini tinggallah mereka berdua diruang rawat yang mewah ini
" Aku suapi ya? " Haris pun mengangguk cepat . kalau tadi dengan Mamanya Lelaki itu susah makan, kini dengan Daisy lelaki itu sangat lahap menghabiskan semua makanannya . bahkan cowok itu dengan semangat menelan obat obatnya

" Pinter " ujar Daisy mengelus rambut Haris lembut . Haris itu sangat manja dengan Daisy, baginya Daisy itu segalanya dan bisa dilihatkan gimana Haris selama tidak ada Daisy? Cowok itu kacau . kalau diibaratkan, Haris itu bulan, dan Daisy mataharinya . bulan akan redup kalau tidak ada matahari . begitulah Haris

Dengan hati hati Daisy membantu Haris berbaring agar segera istirahat
" Sini " pinta cowok itu sambil menepuk Dadanya . Daisy yang mengerti maksud cowok itu pun langsung membaringkan Kepalanya didada Haris dengan posisi duduk dipinggir Ranjang

" Aku ingin kita sampai tua terus seperti ini " Ucap Haris sambil mengelus lembut kepala Daisy

" Makanya cepet sembuh " Balas Daisy dengan tangan mengelus Pipi putih pucat cowok itu

" Dais " panggil Haris pelan

" Hm " Gumam Daisy dengan mata terpejam . sesungguhnya gadis itu sangat lelah setelah menempuh perjalanan jauh

" Kalau Nanti Aku pergi jauh, apa kamu masih akan mencintai aku? " pertanyaan yang membuat Mata Daisy kembali terbuka lebar

" Kamu gaakan pergi . kamu akan tetap disini sama aku sampe kamu sembuh nanti " Jawab Daisy tegas yang membuat Haris terkekeh

" Dasar Egois " ucap Cowok itu sembil mencubit hidung minimalis Daisy

" Udah ah, sekarang kamu istirahat " tukas Daisy yang tidak mau dibantah . Saat Gadis itu hendak beranjak, Haris kembali menahannya

" Jangan pergi " pinta cowok itu dengan raut sedih

" Engga . Aku akan tetap disini jagain kamu sampe kamu sembuh " setelah itu Daisy pun memeluk Haris dengan Posisi duduk, bedanya sekarang gadis itu duduk dikursi samping ranjang yang disediakan

" Istirahatlah " ujar Daisy lagi langsung dipatuhi Haris . sekarang mata cowok itu sudah terpejam rapat, tapi cowok itu tetap masih menahan tangan Daisy karena takut Gadis itu pergi

" Selamat istirahat sayang " Gumam Daisy tak lupa mengelus rambut Haris

FAKE UGLYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang