33

26.7K 1.3K 31
                                    

Daisy mendorong kopernya menuju pintu Landas Dengan pelan,  Opa Dan Omanya sudah duluan masuk kedalam pesawat saat dirinya permisi untuk membeli Roti lapis diCafe depan Bandara

Dan disinilah Daisy,  berjalan perlahan menikmati suasana Bandara Jakarta yang sebentar lagi akan ia tinggalkan untuk waktu yang lumayan lama

Para Temannya hanya mengantarnya sampai didepan,  Dan mereka juga sudah kembali saat ia masuk kedalam Bandara

'Ini Kali kedua aku jatuh Cinta, Dan Kali kedua juga aku harus meninggalkan Cintaku. Ya tuhan, apa keputusanku ini sudah benar? Kenapa hati ini merasa tidak rela'

Tak kuasa menahan lagi,  air mata itu pun membasahi pipi mulusnya.  Daisy memejamkan Mata saat sudah di Lapangan Pesawat. 5 menit lagi pesawat lepas landas,  tapi Gadis itu diam mematung dengan mata terpejam kuat

" Jangan ambil keputusan yang buat kamu sesak Dan sakit. Pikirkanlah perasaan kamu,  soal yang lain bisa dihadapi sama sama kalau kamu yakin dengan perasaan Dan hati kamu "

Tiba Tiba perkataan Irsyan tempo hari terngiang kembali seperti mantra yang membuat Daisy tersadar

" Hei Nona! Pesawat akan terbang, apa kau ingin tertinggal dengan bengong disana?!  " Kata petugas dipintu pesawat

Daisy mengangguk lalu berjalan lambat

Disisi lain

Alariq terengah engah berlarian ke Bandara, Mobil yang dikemudinya terjebak macet,  jadi pemuda itu memilih Lari meninggalkan mobilnya dipinggir jalan raya

20 menit yang lalu Iksan menelponnya kalau Daisy akan pindah ke London, suasana kamar inapnya juga sepi, karena yang lain sedang Makan dikantin rumah sakit.  Tanpa menunggu lama Alariq mencopot selang infusnya dengan kasar,  melihat kunci mobil Alasca yang diatas nakas,  Alariq langsung menyambarnya Dan berlari keluar.  Bahkan Pemuda itu tidak peduli dengan panggilan Suster maupun penjaga

Tujuannya hanya satu,  yaitu Bandara. Ia sudah tidak punya waktu lagi untuk kondisinya yang belum sepenuhnya pulih,  seakan tidak Ada rasa trauma, Alariq mengemudi dengan kencang

" Bagaimana kau bisa pergi setelah sukses membuatku jatuh cinta Dai " Katanya semakin menambah kecepatan mobilnya

Dan sialnya jalanan macet, terpaksa Alariq berlari meninggalkan mobilnya

Disinilah ia, dengan napas terengah engah langsung mendatangi Petugas
" Penerbangan ke London apakah sudah berangkat?  " Tanya Alariq

" Sudah Pak,  10 menit yang lalu " Kata wanita itu

Alariq mundur dengan Lemas, sanking lemasnya pemuda itu jatuh terduduk dilantai dengan Dada sesak menatap nanas Pintu menuju landasan

" Ya Tuhan kenapa kau sangat tega padaku, kau membuatku jatuh cinta padanya,  tapi setelah itu,  kau membuatnya pergi meninggalkan aku,  Kenapa?!  "

Cinta benar benar membuat seorang Alariq yang datar irit bicara menjadi tak karuan

Banyak yang memperhatikan pemuda malang itu,  tapi Alariq tidak peduli,  cintanya sudah pergi,  Dan itu benar benar membuat Dadanya sesak

Langkah kaki terdengar mendekat,  Alariq memilih menunduk dengan miris

" Aku tidak menyangka Es Batu sepertimu selemah ini " Deg!  Jantung Alariq berdetak cepat

Wajah yang tadi menunduk lesuh langsung mendonga

" Kamu..  " Gumam Alariq tak bisa berkata Kata

" Ya Aku " Kata Daisy tersenyum

" Kamu disini? Tidak pergi?  " Daisy menggeleng

" Cukup sekali aku kehilangan Cinta,  Dan aku tidak ingin kedua Kalinya " Kata Daisy Tanpa sadar menjatuhkan air mata

" Maksud kamu?  "

" Aku Cinta Kamu " Tiga Kata tapi sangat bermakna bagi Alariq

" Aku Cinta Kamu juga.  Tak terhingga " Entah siapa yang memulai,  tapi keduanya sudah berpelukan erat

Dan Adegan itu sukses membuat orang orang sekitar terharu, Bagaimana tidak, Seorang Pemuda dengan pakaian pasien rumah sakit mengejar Kekasihnya yang akan pergi keluar negeri. Semua orang bisa melihat Cinta yang begitu dalam diantara keduanya

" Kenapa Kabur Dari rumah sakit hem? " Tanya Daisy menatap Alariq

" Aku gamau kamu pergi "

" Tapi kamu nyakitin diri kamu Ar! " Tukas Daisy memperlihatkan punggung tangan Alariq yang berlumur darah akibat melepas infus dengan Kasar

" Lebih Nyakitin lagi kalo kamu pergi tinggalin aku. Dai stay with me " Daisy merasa dejavu

" Stay with me "

Daisy mengangguk dengan wajah sedih lalu kembali memeluk Alariq

" Aku menyayangimu Ris. Selalu " Katanya dalam hati dengan air mata menetes. Daisy memang mencintai Alariq,  tapi Rasa Sayangnya pada Haris masih utuh Dan selalu begitu

" Ar..  " panggil Daisy saat tidak merasa pergerakan pada Alariq

" Alariq! " Teriak Daisy yang sudah tidak sanggup menahan bobot tubuh Alariq

Mereka pun kembali terduduk dilantai dengan Alariq yang pingsan dipangkuan Gadis itu

" Ar bangun Ar! "

" Pak Tolong Saya Pak, tolong Bantu saya bawa dia kerumah sakit! " Seru Daisy pada security

Daisy merasa sangat ketakutan, kejadian Saat kematian Haris kembali terngiang

" Ar kamu gaboleh tinggalin aku juga Ar!  Ya Tuhan aku mohon,  Jangan ambil dia ya Tuhan, Cukup Kau mengambilnya, Jangan ambil lagi Alariq hiks hiks "

Sepanjang perjalanan kerumah sakit Daisy tidak berhenti manangis Dan berdoa. Bahkan saat para Suster mendorong brankar Alariq ia juga ikut mendorong

" Maaf Mbak, Anda tidak boleh masuk " Kata Suster itu mencengah langkah Daisy

Pintu tertutup rapat,  Tubuhnya pun langsung merosot kelantai

Sebenarnya Alariq banyak kesamaan dengan Haris. Terutama wangi tubuh, parfum mereka sangat sama,  wangi Green yang membuat Daisy Nyaman didekat keduanya

" Apa yang kau lakukan pada Putraku?! "

Daisy terkejut mendengar suara Lantang itu setengah membentak

FAKE UGLYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang