" Sesuai dugaanku. Kamu sangat Cantik malam ini " Daisy memutar Bola matanya malas. Revan selalu memujinya berlebihan, kadang ia merasa merinding Setiap mendengarnya, entahlah
" Jadi Pergi atau kita dirumah saja? " Tanya Daisy bersedekap
Revan tertawa pelan, Sungguh Lelaki didepannya ini berkali lipat lebih Tampan saat tersenyum maupun tertawa, senyumnyalah yang dulu membuat Daisy kecil merasa nyaman dengannya
" Aku maunya sih dirumah saja, apa lagi sama kamu, aku ga rela bagi bagi kamu sama cowok lain diluar sana " Kata Revan menatap Daisy serius
Daisy merasa merinding dengan ucapan Revan. Mungkin bagi wanita diluar sana Revan Lelaki yang sangat romantis, itu benar, tapi Daisy merasa sedikit takut, dulu ia nyaman nyaman saja, entah mengapa sejak bertunangan dengan Revan ia merasa merinding atas semua ucapan romantis yang dilontarkan Lelaki itu
" Beneran mau dirumah saja ni? " Tanya Daisy setelah lama terdiam
" Ya enggalah Sayang, aku udah janji sama kamu, dan itu sesuatu yang harus aku tepati. Silahkan masuk Tuan Putri " Kata Revan seraya mempersilahkan Daisy masuk ke mobilnya
Daisy menelan rasa takutnya. Ia tidak boleh berprasangka buruk terhadap tunangannya. Ia percaya Revan tidak seperti yang ia pikirkan
Mobil BMW Hitam itu pun membelah jalanan dengan santai
Revan menatap Daisy yang menurutnya selalu Cantik dalam keadaan apa pun. Gadis kecilnya yang membuat seorang Revan jatuh cinta Setiap hari tanpa tersedia ruang untuk wanita lain dihatinya
" Udahan dulu liatin akunya. Aku gamau ya mati Sebelum nikah " kata Daisy yang membuat Revan tertawa
" Yasudah, besok kita nikah terus mati bareng. Gimana? " Canda Revan
" Apaan sih Rev " balas Daisy yang lagi lagi merasa takut
" Lucu banget sih Yang " Kata Revan mencubit pelan Pipi Daisy lalu fokus pada jalanan didepannya
Daisy menatap Revan, Lelaki itu bersenandung kecil. Daisy terus mengamatinya, Apa benar jalan yang diambilnya ini? Bagaimana reaksi Lelaki ini Kalau ia tau ternyata tunangannya masih mencintai Lelaki lain
" Jangan lihatin aku terus, nanti kamu susah jauhnya " Cetuk Revan menatap Daisy lembut
Daisy memalingkan wajahnya cepat, ia tidak bisa ditatap seperti itu, Tatapan yang membuat ia merasa bersalah
" Sayang " Panggil Revan menyentuh tangan Daisy
Sempat membeku, lalu Daisy segera mengalihkan pembicaraan
" Rev, Aku Udah lapar " Revan Tersenyum
" Yasudah Ayo kita Turun " ajak Revan
Keduanya pun Turun bersamaan. Daisy menunggu Revan yang sedang mengambil sesuatu di Bagasi
" Ayo " Revan memeluk pinggang Daisy posesif
Daisy menatap Tangan Revan yang bertengger manis di lingkar pinggangnya
' Aku yang memulai, Maka aku juga yang mengakhiri ' Batinnya pemperingati
Sampailah mereka di Rooftop yang sudah disulap sedemikian rupa. Daisy menatap Takjub Pemandangan didepannya. Sungguh indah, ia seperti diluar angkasa dengan langit bertaburan bintang
" Aku tau kamu suka bintang, Maka dari itu aku sulap tempat ini sesuai keinginan kamu " Kata Revan saat melihat Binar dimata Gadisnya
" Terima kasih Rev " Ucap Daisy tersenyum Tulus kepada Lelaki itu
Tiba tiba Revan berjongkok dihadapannya. Daisy memperhatikan apa yang akan Lelaki itu lakukan
" Daisy Carbella, Aku tau kita bersatu karena perjodohan, tapi Percayalah, dihati terdalamku Kamu Gadis kedua yang aku Cintai selain Ibuku. Maafkan Aku dulu Pergi tanpa Pamit, Sungguh, selama bertahun tahun aku menahan Rindu padamu, Kaulah alasan mengapa aku ingin sembuh, karena aku ingin terlihat pantas saat bersanding denganmu "
" Apa kamu tau Rasanya terperangkap dalam kegelapan? Tentu saja kamu tidak tau, 8 tahun aku merasakan semua rasa sakit itu, dan sebuah Cahaya hadir saat aku teringat akan dirimu. Daisy Carbella, maukah Kau menjadi pelengkap hidupku yang belum sempurna ini? "
Daisy masih terpaku menatap Wajah Tampan didepannya. Ia tidak mengerti dari ucapan Revan. Ada apa dengan Lelaki ini 8 tahun kebelakang? Kegelapan? Apa maksudnya kegelapan?. Sepertinya ia harus mencari tau tentang Revan
" Revan, bangunlah, Jangan seperti ini. Kita sudah tunangan, yang artinya kita sudah bersama " Kata Daisy karena tidak tau menjawab apa
" Tapi Hatimu Bukan disini, hatimu berada ditempat lain. Aku tau itu. Belajarlah Mencintaiku Daisy, aku tidak ingin Kamu meninggalkanku. Aku takut kembali ke tempat itu, disana sangat menyeramkan. Aku tidak mau " Kata Revan menggeleng tampak ketakutan
Daisy semakin bingung, ia tidak mungkin bertanya pada Revan, Jelas sekali Kalau Lelaki ini takut akan Masa lalu yang sudah terlewat itu
" Rev, Bangunlah. Aku menyayangimu, dan aku tidak meninggalkanmu. Lihatlah, aku masih disini. Bangunlah, bukankah kita disini untuk Makan malam? "
Daisy merasa sisi lain Revan, Revan dihadapannya saat ini seperti Anak kecil yang takut orang tuanya pergi. Sangat berbeda dengan Revan yang Biasa, Tampak Angkuh dan Berwibawa
•••
Shila mencoba mencerna kata kata Rifky Tentang Alariq. Apa benar Bosnya segila itu?
" Shila tolonglah. Aku yakin kamu bisa bantu Alariq keluar dari Masa lalunya " kata Rifky meyakinkan
" Rifky, membuat seseorang jatuh cinta itu tidak Semudah membalik telapak tangan, apa lagi Bos Alariq itu sangat mencintai Kekasihnya. Aku tidak bisa Rif "
" Tolonglah Shil. Aku tidak tega melihatnya terus murung "
Shila menatap tangan Rifky yang menggenggam tangannya lembut
" Baiklah. Aku akan berusaha semampu yang aku bisa " kata Shila Akhirnya yang membuat Rifky senang
" Aku akan menyuruh Mona mengundurkan diri. Dan aku akan membujuk Alariq untuk menjadikan kamu sebagai sekretarisnya. Bagaimana? "
" Kamu atur sajalah " pasrah Shila
Rifky merasa senang. Berbeda dengan Shila, Gadis itu merasa gelisa, Bagaimana Kalau malah dirinya yang jatuh cinta pada Bosnya? Hufffff...

KAMU SEDANG MEMBACA
FAKE UGLY
Teen FictionDaisy Carbella, Gadis 19 tahun yang dulunya hidup mewah kini jatuh miskin setelah perusahaan Papanya bangkrut habis akibat korupsi . Daisy yang malu dengan kelakuan Papanya pun kini merubah dirinya agar tidak ada yang mengenalinya kulit yang duluny...