34

25.6K 1.1K 0
                                    

" Daisy apa yang terjadi? " Tanya Alasca pada Daisy yang tampak gemetar dibentak Sinta

" Al aku gatau kenapa dengan Alariq, wajahnya pucet banget Al " jawab Daisy terisak gemetar

Dalam benaknya terus berputar kejadian Haris dan Alariq yang jatuh dengan wajah pucat tak berdaya. Bayangan itu bergantian dikepalanya yang membuat seluruh tubuhnya Lemas gemetar ketakutan

" Berapa Kali saya katakan, jauhi Putra saya! Lihat akibat dari perbuatanmu, Alariq kembali jatuh! " Sahut Sinta kembali membentak

" Mom udah Mom, ini bukan salah Daisy, Alariq emang belum pulih banget "

Sinta menatap Alasca Marah
" Terus saja bela Gadis ini. Kalo bukan karena dia, Alariq gamungkin Kabur dari rumah sakit! " tunjuk Sinta pada Daisy

Daisy semakin terisak dan sesak, wajahnya penuh dengan air mata. Ini Kali kedua Daisy menangis pilu dirumah sakit, hatinya seperti diremas kuat. Matanya tak lepas memandang ruangan yang dimasuki Alariq, sudah hampir setengah jam tapi dokter maupun Suster belum Ada tanda tanda keluar

Lagi lagi Daisy merasa Dejavu

" Ya Tuhan kumohon selamatkan Alariq, Jangan ambil dia aku mohon hiks.  sebagai gantinya aku berjanji akan pergi dari Hidupnya. Tolong selamatkan dirinya hiks hiks " Kata Daisy dengan berulang sampai Tiga Kali sambil bersujud dilantai dingin itu

Alasca yang melihat itu langsung mengangkat tubuh gemetar Daisy

" Apa yang Lo katakan? Ini bukan salah Lo Dais,  berhenti bicara yang tidak tidak " Daisy menggeleng

" Alasca sudah. Seharusnya kamu senang dia berdoa begitu,  bukan malah buat drama lagi "

Baru saja Alasca ingin menyela, tapi Pintu ruangan terbuka dan dokter keluar dari sana

" Bagaimana dok keadaan Alariq? " Tanya Sinta khawatir

" Kondisinya tadi sempat menurut dengan jantung melemah, tapi Tuhan masih menyayanginya dan membantunya melewati masa kritis tadi. Alariq pemuda yang kuat " jelas Dokter itu tersenyum yang membuat semuanya lega

Daisy tersenyum lega dan sesak bersamaan.  Doanya terkabul, tapi ia harus tetap menepati janjinya untuk pergi dari hidup Alariq

Perlahan Lahan ia mundur dari sana dan berlari meninggalkan lorong itu

Alasca ingin membagi kesenangan ini dengan Daisy,  tapi saat pemuda itu berbalik,  Daisy sudah tidak Ada disana, bangku besi itu kosong

" Gadis itu sudah berlari pergi " Kata Dokter yang sempat melihat Gadis bermuka sembab yang duduk dibelakang

" Sudahlah Al,  palingan dia pergi karena tidak mau menjaga Ar yang sakit.  Dasar Gadis yang mau senangnya aja,  giliran jatuh sakit ditinggal " Kata Sinta sinis

" CUKUP MOM! " Sentak Alasca yang sudah tidak sanggup mendengar penghinaan Sinta pada Daisy

" Kamu membentak Mom Al? Demi Gadis itu? Ada apa dengan kalian huh? Apa yang Gadis itu lakukan sampai kalian rela membelanya yang jelas jelas bersalah "

" Maaf Mom " lirih Alasca menyesal karena sudah membentak ibunya. Lalu pemuda itu pergi dari hadapan Sinta saat melihat Adrian dan Shera mendekat

  ***

Daisy menyetop Taksi dan meminta sang sopir untuk mengantarnya ke Bandara. Ya ia akan kembali ke Bandara dan memesan tiket untuk Penerbangan selanjutnya ke London

Oma Nani memarahinya dengan khawatir karena tidak Ada dipesawat, tapi Daisy beralasan kalau ia tertinggal pesawat karena perutnya yang mules, OK itu sangat klise, tapi untunglah Oma Nani percaya

FAKE UGLYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang