42

25.9K 1.1K 7
                                    

Poppy memperhatikan Setiap inci rumah peninggalan kedua orang tuanya. Rumah yang dulunya sederhana, kini tampak lebih luas dan indah. Dulu rumah ini hanya memiliki dua kamar tidur, tapi sekarang sudah berubah, rumah ini memiliki 4 Kamar tidur. Untuk Bagian halaman tidak banyak yang berubah, dibelakang rumah masih Ada Kebun dan Danau buatan

" Ini Mbak Tehnya " Kata Rose

" Kamu Bukannya dulu Tinggal diKalimantan ya Rose? " Tanya Poppy

" Iya Mbak. Tapi disana Ada sedikit masalah, jadi ya Kami pindah kesini "

Poppy yang dasarnya emang cuek, ya tidak ingin tahu lebih banyak. Intinya ia senang bisa kembali lagi kerumah orang tuanya setelah bertahun tahun terperangkap dalam sangkar emas

" Anak kamu udah berapa? " Tanya Poppy lagi

" Cuma satu Mbak. Itu foto besar yang diruang tamu itu Putri tunggal kami, namanya Daisy "

" Kok bisa mirip Shila ya " Kata Poppy mengingat wajah gadis didalam foto itu

" Iya Mbak. Aku sama Mbak kan juga lumayan mirip. Jadi ya mungkin Turun ke Putri Putri Kita " Poppy mengangguk

" Jadi kenapa dia ga Tinggal sama kamu? "

" Omanya mau latih Daisy agar nanti kalau jadi pewaris tidak kaku "

" Emang Suami kamu sekaya apa sih? "

Rose terkekeh
" Tidak terlalu kaya sih Mbak. Cuma ya keluarga Mas Adi itu punya banyak property dibeberapa negara gitu "

Poppy mengangguk. Betapa beruntungnya nasip Rose, punya Suami kaya, mertua yang tak kalah kaya dan sayang padanya juga anaknya. Sedangkan ia hmm Sudahlah, mengenang kisah rumah tangganya membuat hatinya kembali sakit

  *-*

Bisik bisik karyawan atas kembalinya Alariq membuat Lelaki itu semakin memasang wajah dinginnya. Ya Alariq sudah kembali ke perusahaan A&A Group, tapi jabatannya Bukan sebagai direktur lagi, malainkan seorang CEO. Adrian memilih pensiun dan menyerahkan semuanya pada Alariq dan juga Alasca.

Alasca menjalankan Bisnis Pariwisata keluarganya, sedangkan Alariq stay di perusahaan sebagai CEO menggantikan Adrian yang akan menghabiskan masa tuanya bersama Sinta dengan bersantai

Hubungan Alasca dan Queen juga semakin lancar, mereka akan mengadakan pertunangan Bulan depan

Shera? Gadis itu seperti ditelan bumi, menghilang begitu saja, Entah apa yang sedang direncanakannya nanti saat kembali

Kembali dengan Alariq, Lelaki itu tetap memata matai Daisy sampai saat ini. Anak buahnya Martin terus mengirimkannya Setiap aktifitas dan dengan siapa Daisy disana. Soal Revan, dari yang diketahui Martin,  Lelaki itu Calon tunangan Daisy yang sampai saat ini menunggu jawaban dari gadis itu. Dan Alariq sangat bersyukur karena Daisy tidak menerima Perjodohan itu

" Terus Kirimkan berita tentangnya. Dan jangan sampai kau tertangkap " katanya pada seseorang ditelpon yang tak lain adalah Martin anak buahnya

    ***

Daisy POV

Sore ini aku ada janji dengan Revan, kami akan makan malam bersama keluarganya, dan apa kalian tau? Aku merasa seperti ada yang mengawasi, bukan hari ini saja sih, tapi sejak aku dijodohkan dengan Revan. Aku tidak takut, hanya saja aku merasa risih

" Hai, udah lama? " Dan akhirnya yang ditunggu muncul juga

" Lumayan " jawabku

" Laper ga? " Tanyanya sambil merangkul leherku. Dan kalian tau? Cewe cewe disekitar aku langsung envy. Hello! Selow aja kali, ok, Revan emang Ganteng, tapi ya ga pake alay bisakan ya

" Iya Laper "

" Yauda ayo, sebelum kita ke butik mampir ke Restoran dulu "

Kalo boleh jujur ya, seandainya aja dulu Kak Revan tidak pergi, mungkin aku sudah jatuh cinta padanya. Tapi sebenarnya awal kita ketemu itu aku udah suka sih sama Kak Revan, bukan cuma Ganteng, tapi juga penyayang dan suka menolong

" Sepertinya Ada yang mengikuti kita " Kata Revan melihat dari kaca

Aku menoleh kebelakang, ya benar, Mobil yang sama saat Minggu lalu Aku Hangout bareng Alice dan Bea. Mobil Silver dengan kaca gelap yang juga sering parkir tak jauh dari Mansion

" Aku pikir Kamu menyuruh Seseorang untuk mengawasiku belakangan ini " kataku menatap Kak Revan yang tampak menyerngit

" Tentu saja tidak. Mana mungkin Aku menyuruh Seseorang mengawasimu, Kalo pun iya, itu Aku sendiri " Iya juga ya

Jadi Siapa? Oma dan Opa juga tidak mungkin, Oh God! Bagaimana kalau penguntit itu ingin menculikku Karena tau Aku cucu perempuan Rajipto?

" Sebenarnya Aku Udah ngerasa sih Kak, lebih tepatnya saat Oma umumin tentang perjodohan kita. Takut sih engga, tapi Aku risih "

" Kamu tenang saja ya, selagi Ada Aku kamu baik baik saja " Aku mengangguk

" Tolong selidiki Siapa orang yang menguntit Daisy. Jazz Silver Kata gelap dengan Nomor plat xxxxxx " Perintah Kak Revan pada Anak buahnya. Semoga saja orang itu segera tertangkap. Ya walaupun ga Ada niat jahatkan tetap aja khawatir

" Jadi kenapa selama ini kamu gabilang ke aku atau yang lain hem? "

" Ya aku pikir gamasalah sih,  soalnya dia cuma pantau aja,  ga ada jahatin aku. Salah ga sih kalo aku mikirnya itu orang suruhan kamu? "

" Hmmm. Kamu tenang saja, sebentar lagi kita akan tau siapa yang ngawasin kamu selama ini " Kata Revan mengelus kepalaku lembut. Aku pun hanya mengangguk saja tanpa mau bicara lagi

Taklama kami pun sampai direstoran langganan kami. Ya kami memutuskan makan dulu sebelum ke butik.  Sebenarnya aku tidak perlu ke butik, tapi Maminya Revan memaksa, katanya malam ini aku harus tampil memukau, terserah mereka aja deh

   •••

Daisy sudah siap dengan Dress glamour yang dirancang khusus untuknya. Tampilannya benar benar memukau, bahkan Revan tidak bisa berkedip untuk beberapa saat

" Kak Revan " tegur Daisy menyadarkan Revan

" Apa aku boleh Egois dengan maksa kamu untuk nerima perjodohan ini? " Kata Revan dengan wajah serius

Eh!. Daisy menatap Revan yang tampak serius dengan ucapannya

" Kak Revan Aku__ "

" Gausa dijawab. Ayo kita pergi, yang Lain Udah nungguin " Daisy menghela nafas dan mengikuti langkah Revan menuju Mobil

Kling!

Sebuah pesan masuk diponsel Daisy, nomor tak dikenal tertera disana

Membaca pesan itu membuat hatinya berdenyut sakit

" Takdir yang tidak sesuai harapan " lirihnya

" Ada apa? " Tanya Revan yang disamping tak sengaja mendengar

" Hem? Ini kak Novel yang aku baca endingnya ga sesuai harapan " Revan pun hanya berOh dan mengangguk

Sedangkan Daisy hanya menatap Jalan dengan pandangan murung. Seharusnya ia sudah tau akan begini, tapi entah mengapa hatinya belum iklas

  ***

" Kalo aku gabisa miliki Kamu, maka orang Lain juga tidak!  Hahahahahaa "

Gadis itu tertawa senang melihat hasil rencananya yang menurutnya berhasil

FAKE UGLYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang