" Daisy " panggil Sasky yang membuat Daisy menoleh
" Ada apa? " tanya Daisy yang sedang badmood
" Kok cuek sih " melihat Sasky cemberut, Daisy pun coba tersenyum
" Ada apa Sasky? " Melihat senyum paksa itu Sasky pun mendekat
" Ada masalah? " Daisy bukanlah gadis yang suka mengumbar ngumbar masalah pribadinya, apa lagi sampai dikasihani, itu bukan dirinya sekali
" Tidak . aku hanya sedikit tidak enak badan saja " jawab Daisy . Sasky pun memilih ngangguk
" Ohya Sasky, Aku harap kamu memanggilku Bella saja seperti yang lain " lanjut Daisy yang membuat Sasky menyerngit
" Loh kenapa? " tanya Sasky
Daisy pun tersenyum " Hanya ingin " Sasky pun hanya bisa mengangguk
Dan mereka pun melanjutkan perjalanan kekelas sambil bercerita kemana Daisy seminggu ini, lebih tepatnya Sasky yang bertanya tanya . Daisy pun menjawab kalau ia ada urusan sedikit dikalimantan, Sasky yang tidak mau mencungke pribadi orang pun percaya tanpa bertanya lebih
°°°°
Alariq POV
Kok dia gangomel ya? Murung gitu, apa dia lagi ada masalah? Aaahh ck ngapain juga gue peduli
" Ar! " panggil Ikshan salah satu temanku
" hm " kulihat Ikshan pun berdecak
" Gue kemarin ngeliat Lo dicafe bareng cewek cantik . siapa? Pacar Lo? " Ck dasar manusia kepo
" Temen Shakir " Jawabku . ya tuh Cewek emang Temennya Shakirkan?
" Maksud Lo kakak ipar Shakir gitu? " Kakak Ipar?
" IKSHAN BARSIC! KELUAR KAMU! " Nah mampus Lo xixixi
" Alariq gelitikin saya Pak " Eh! Dosen killer itu pun menatapku tajam
" KALIAN BERDUA KELUAR! " karna malas berdebat gue pun langsung keluar diikuti curut Ikshan
" Lo! " geramku
" Weeiisss sekali sekali bro " kekehnya . hm benar benar dia ini
~
Daisy dan Sasky saat ini sedang menikmati makanannya dikantin kampus, mata pelajaran mereka hari ini hanya 1, jadi ya habis ini mereka bebas kemana saja
" Abis ini kerumah gue gimana? " Daisy mendonga menatap Sasky
" Ngapain? " tanya Daisy
" Ya mainlah . Gue pengen ngenalin Lo sama keluarga gue, kan Lo sahabat gue . mau yah? " melihat muka melas Sasky Daisy pun mengangguk
" Yeaayy Akhirnya Lo mau juga " seru Sasky memeluk Daisy dari samping tanpa rasa jijik
Prok prok prok!
" Persahabatan bagai kepompong yang satu ulat yang satu kupu kupu " ejek Queen dkk
" Sasky Paula . Lo gajijik apa peluk peluk tuh ugly? Iyuuhh kulitnya gabanget deh " cibir Queen yang membuat pengunjung kantin tertawa . ya suara Queen itu toa, jadi ya hampir ke penjuru kantin mendengar
" Bella emang jelek, tapi hatinya baik . tidak seperti kalian yang rugi saja wajah cantik, tapi hati kalian sangat buruk " tukas Sasky menunjuk Queen dkk
" Sudah Sas, Yuk kita pergi, aku udah selesai makan " relai Daisy yang malas ribut
" Eh Bella dasar Lo ya! Sok polos Lo! Lo pikir Lo siapa bisa ngedeketin Alariq huh?! Lo cuma itik jelek yang sok sokan mau jadi angsa! " maki Magry yang sudah muak dengan wajah sok polos Daisy
" Saya gadeketin cowok kamu, dan saya juga tidak sok polos, saya tau saya jelek dan tidak sebanding dengan kalian, saya sadar itu . jadi berhenti menghina saya, karna saya tidak pernah mengusik kalian yang cantik cantik " ucap Daisy selow tapi sukses membuat Queen dkk geram karna sudah dilawan
" LO! " baru saja Magry ingin menampar Daisy, tapi seseorang menahan tangannya
" Dia gasalah . jadi berhenti mengganggunya " ucap Cowok itu dingin
" Ar jangan tahan aku buat mukul cewek jelek ini, dia udah ngerebut kamu dari aku dan aku gaterima! " ronta Magry
" Maaf ya, Tapi saya tidak merebutnya, menyukainya saja saya tidak . permisi " setelah mengucapkan itu Daisy pun langsung menarik Sasky keluar kantin
Alariq yang mendengar itu pun merasa sakit hati? Ya ntah kenapa hati Alariq seperti tersentil . apa Alariq menyukai Daisy, tapi rasanya tidak mungkin, ini terlalu cepat
" Sombong sekali dia! Tapi bagus deh kalo gasuka, berarti tuh cewek tau diri " cetuk Magry yang membuat Alariq tersadar dari lamunannya
Tanpa banyak bicara Alariq pun melepaskan tangan Magry dan pergi begitu saja
" Alariq! " panggil Magry yang kesal karna lagi lagi Alariq meninggalkannya
-" Lo beneran gasuka Bell sama Alariq? " tanya Sasky, saat ini keduanya sudah didalam mobil menuju rumah Sasky
" iya " jawab Daisy singkat
" Ya allah Tampan gitu Loh . semua cewek tergila gila sama Alariq dan Alasca karna ketampanan mereka juga kekayaan keluarga mereka " Daisy pun menatap Sasky yang menyetir
" Berarti Kamu suka dong sama mereka " cetuk Daisy yang membuat Sasky gelagapan
" Eh eng iya sih, tapi dulu " jawab Sasky
" Sekarang? " Sasky menggeleng
" Dulu gue suka banget sama Alariq, tapi cowok itu terlalu dingin sama cewek, jadi ya gue mundur, toh buat apa jugakan kita suka dianya gasuka . sia sia " Daisy mangut mangut . Daisy pun bisa lihat Alariq itu dingin, cuek, dan irit expresi . terbukti waktu kemarin mereka ketemu diCafe . tapi Daisy heran, saat ia menjadi Bella Cowok itu sangat peduli padanya . ah sudahlah, suka suka dia saja
Tak lama mereka pun sampai dirumah Sasky yang bisa dibilang besar, kalo dipikir pikir setara dengan rumahnya yang dulu . hmm Daisy jadi rindu dengan rumahnya dulu
" Bell ayo " ajak Sasky
" Mami Sasky pulang! " teriak Sasky yang membuat Daisy menggeleng
" Udah pulang Sayang? " tanya wanita paru baya itu lembut
" Belum . ini roh Sky " wanita parubaya itupun terkekeh
" Dasar kamu ini . eh ini siapa? " tanya Mami Sasky menatap Daisy
" Ini Bella sahabat Sky yang waktu itu Sky ceritain Mi " jelas Sasky yang membuat Maminya tersenyum lembut pada Daisy
" Bella Tante " salam Daisy pada Mami Sasky
" Mami Silva " balas Mami Sasky yang bernama Silva tanpa rasa jijik tangannya disalam Daisy
" Bukannya kemarin itu yang kamu ceritain Namanya Daisy ya? " tanya Silva pada Sasky
" Iya emang . tapi Bella lebih akrab hehe " Silva pun mengangguk dan mempersilahkan Daisy masuk
Daisy merasa iri dengan Sasky, Mami Sasky sangat menyayangi dan peduli dengan Sasky, tidak seperti Mamanya dulu, yang diurus hanya kerja, kerja dan kerja . tapi itu dulu, sekarang Mamanya sudah tidak sibuk lagi . ya semenjak kebangkrutan itu
" Raka pulang! " seru seorang cowok yang baru masuk dan membuat Daisy tersedak kuenya
Uhuk!
KAMU SEDANG MEMBACA
FAKE UGLY
Teen FictionDaisy Carbella, Gadis 19 tahun yang dulunya hidup mewah kini jatuh miskin setelah perusahaan Papanya bangkrut habis akibat korupsi . Daisy yang malu dengan kelakuan Papanya pun kini merubah dirinya agar tidak ada yang mengenalinya kulit yang duluny...