49

20.5K 877 37
                                    

Alariq melihat Arloji ditangannya. Sudah hampir setengah jam lelaki itu menunggu Sahabatnya yang Katanya ingin mengantarkan Modem yang dipinjam beberapa hari lalu. Tapi batang hidung Rifky belum terlihat sedari tadi

Tak lama seorang Gadis pun menghampirinya. Gadis itu tampak salah tingkah dan canggung. Alariq menatap Gadis yang sedang membenarkan rambut coklatnya dengan gugup

Ehhkkeeemmmm!
Deham Gadis itu keras, lalu menghela nafas panjang

" Mmm, Rifky tidak bisa datang, Dia Ada rapat penting. Jadi Dia menyuruh saya mengantarkan ini padamu " kata Shila menyerahkan modem itu pada Alariq

Sedangkan Alariq menatap datar Gadis didepannya yang entah mengapa semakin mirip dengan Daisynya. Benar saja, Gadis ini merubah penampilannya yang urakan menjadi lebih rapi

" Walau ini tidak sopan, Tapi yasudahlah. Kamu bisa pergi " kata Alariq setelah mengambil modem itu dari Shila

Shila mendengus. Lelaki Datar ini memang payah, apa salahnya sih tawarkan Makan siang bersama, atau minum kopi, ini tidak, langsung suruh pergi. Hmmm sepertinya rencana Rifky tidak akan berhasil. Si kaku bossy ini benar benar membosankan, pantas saja Kekasihnya meninggalkannya iisshh

" Tidak Baik mengatai orang dengan buruk didalam hati " Shila tercengang

Apa Si Kaku ini Cenayang?

" Saya Bukan Cenayang " Kata Alariq Datar

Shila menyengir dan merasa bodoh dihadapan Alariq

" Karena kamu sudah susah payah mengantarkan ini. Saya akan traktir kamu Makan " Yesss! Shila bersorak dalam hati

Ternyata Dia masih punya hati juga

" Wajah bodohmu itu mudah ditebak " hah?

Shila menatap kesal punggung lelaki didepannya. Isshhh lelaki ini benar benar menyebalkan! 

Kalau Bukan karena Rifky, aku ogah juga deket deket sama ini Es Batu!

Rifky menaikkan kaca mobilnya dan kembali melajukan mobilnya dengan pelan . Rencana awalnya sudah berjalan lancar, lambat laun Alariq pasti akan melupakan Daisy. Walau ia harus mengorbankan perasaannya

  ===

" Gimana Kalau ternyata aku jatuh cinta sama kamu? " Kata Gadis itu lantang

Lelaki itu terpaku. Masih dengan posisi memunggungi sang Gadis lelaki itu berucap

" Kalau begitu lupakan saja " Katanya tegas

Sasky menatap punggung tegap itu penuh harap. Ia sudah menahan untuk tidak mencintai lelaki itu, Tapi apalah daya, hati seorang wanita itu halus, dan ia tidak bisa menahan cintanya lagi. Sudah Cukup mereka berlaku seperti orang asing selama ini. Hatinya tidak tahan dengan perasaan yang begitu menggebu Setiap mata mereka bertemu

" Maaf, Tapi aku tidak akan melupakannya. Harca apa tidak Ada setitik perasaan dihatimu untukku? Apa kejadian malam itu tidak berpengaruh apa apa pada hatimu? "

" Kau Bukan wanita pertama yang bersamaku seperti itu. Jadi itu sama sekali tidak berpengaruh  apa apa padaku "

Setelah mengatakan itu Harca melanjutkan jalannya kembali meninggalkan Sasky dengan perasaan nyesek yang mendalam

" Karena kamu aku bisa melupakan Dia, dan Karena kamu jugalah Aku kembali tersakiti dengan perasaan berlebihan ini "

Sasky membiarkan Air matanya mengalir keluar Tanpa bisa ditahan lagi. Ia benci pada dirinya, mengapa selalu mencintai orang yang tidak mencintai dirinya

FAKE UGLYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang