56

22.2K 1K 71
                                    

Sudah 3 hari berlalu setelah Alariq melamar Daisy, Dan 3 hari juga Daisy menghindarinya, Semakin kesini Gadis itu semakin susah ditebak, Daisynya Tampak berbeda dan sangat sensitif

" Dunia ini sempit banget ya Pak, Saya ga nyangka gadis yang bapak cintai selama ini itu Sepupu saya "

Alariq menatap Shila, Ya gadis didepannya ini sudah tau hubungannya dengan Daisy yang merupakan sepupunya

" Daisy itu bukan hanya cinta saya, tapi dia juga bagian dari hidup saya "

Mata Shila membola sempurna, gadis itu menatap Bossnya dengan takjub
" Sebagai seorang gadis saya merasa terharu Pak, Ternyata masih ada ya Laki laki sejati itu . Sayang sekali bapak tidak mencintai saya hmmm "

Mendengar itu Alariq menatap Shila tajam
" Hhehehee saja becanda loh Pak, Taulah yang cintanya pake mati sama Sepupu saya yang cantik bin jutek itu " cengir Shila

" Besok saya akan terbang ke Amerika, tolong kamu kirim setiap aktifitas Daisy selama saya disana "

Shila merengut, Bosnya ini selalu saja memerintahkan seenak jidatnya, helloooo! Dia ini sekretaris atau apa sih hufff

" Saya Tambah gaji kamu 3 kali lipat " lanjut Alariq yang tau isi kepala gadis didepannya

" Beneran Pak? Asikkk... Pokoknya bapak tenang aja deh, saya akan kirimkan setiap aktifitas Daisy selama bapak pergi "

" Aaaaaa iPhone 7 terbaru, sebentar lagi kau akan jadi milikkuhhhh "

Alariq hanya menggeleng melihat kelakuan Sekretarisnya lalu ia pun berlalu pergi meninggalkan gadis itu dengan hayalannya sendiri

     ***

Daisy menatap Layar Ponselnya, sungguh ia dilema, disatu sisi ia senang Alariq melamarnya, disisi lain ia tidak ingin lelaki itu susah karena memilihnya menjadi pasangan hidup

" Giliran ada orangnya aja dicuekin, sekarang tunggu dihubungi "

Daisy menoleh dan mendapati Mamanya yang sudah duduk disampingnya, saat ini mereka sedang bersantai diayunan Sofa

" Daisy bingung Ma " Kata Daisy bersandar dibahu Mamanya

" Kenapa harus bingung Nak? Mama yakin Alariq itu tulus terima kamu apa adanya, tatapan matanya yang penuh cinta setiap memandangmu, Apa lagi yang membuatmu Ragu terhadapnya hm? "

" Daisy tidak ingin menyusahkan Alariq Ma, Daisy cacat, Daisy tidak bisa menjadi istri yang sempurna untuknya nanti hiks hiks "

Rose memeluk putrinya, Ia paham bagaimana perasaan putrinya semenjak ia jatuh lumpuh, gadis itu terpukul

" Apa kamu mencintai Alariq? " Tanya Rose menatap putrinya

" Alariq dengan ketulusan nya selalu membuat Daisy jatuh cinta Ma, Alariq itu tidak pernah memandang fisik, disaat semua cowok menjauhi Daisy waktu itu, Alariq malah mendekat dan membantu Daisy setiap Daisy butuh . Dan, Daisy takut Alariq bernasib sama seperti Haris dan Revan Ma Hiks hikss "

" Sayang, Itu semua takdir, kamu jangan pernah menyalahkan dirimu sendiri dengan kepergian mereka . Lihatlah ke depan Daisy, ada Masa depan yang sudah siap menjemputmu Nak "

Apa yang Mamanya bilang benar, Tapi, Bagaimana dengan keluarga Alariq, Apa mereka akan setuju melihat kondisi nya saat ini? Dan Tante Sinta, pasti Wanita itulah yang paling keras menentang hubungannya dan Alariq

Shera, Bagaimana dengan gadis itu, walau Alariq sudah menceritakan semua, tetap saja gadis itu akan melakukan sesuatu . Lebih kurang Daisy bisa menebak bagaimana Gadis itu

" Udah deh Melamunnya . Sekarang kamu telpon Pangeran Tampan itu, dan segera memberi nya jawaban . Ikutilah Kata hatimu Nak " Kata Rose mengecup kepala Daisy dan berlalu meninggalkan gadis itu sendiri . Anaknya membutuhkan ruang, Itulah yang dipikir Rose

Sepertinya Rose, Daisy menimbang nimbang akan menelpon Alariq atau tidak
Ia mencoba menulis pesan, lalu ia pun menghapusnya kembali

Tarik napas, buang huuffff
Dengan sekali pencet Nomor Alariq sudah di Dial

Tut..

" Hallo Dai? Syukurlah akhirnya kamu menelponku " Jawab Alariq tampak senang

Daisy tergagu, ia tidak tau harus memulai dari mana

" Mmm, Assalamualaikum,, Ar " Sapanya pelan

" Ohiya sampai lupa, Waalaikumsalam Dai "

" Kamu sibuk ga? "

" Aku baru selesai meeting nih, dan aku ga sibuk, Kamu ingin mengatakan sesuatu? "

Daisy menggigit bibirnya ragu, ia seperti kehabisan kata kata dan tidak tau harus memulai darimana

" Mmm Tidak Ar, Aku hanya ingin mendengar suaramu saja "

" Benarkah? Baiklah aku akan kerumahmu, Kamu bukan hanya mendengar suaraku saja, tapi kamu juga bisa memandangku sepuasmu "

' Ternyata bisa gombal juga si Es batu ini '

" Baiklah Ar, Aku akan menunggumu "

" Rindu banget nih kayanya " Goda Alariq

" Ar.. atau aku akan berubah pikiran dan mendiamkan kamu seperti kemarin kemarin "

" Baiklah Gadisku . Aku On the way . Bye " klik!

Daisy mematikan sambungannya dan tersenyum dengan Pipi merona Malu
" Ya Tuhan.. Aku Mencintai Lelaki ini, Tolong jangan Ambil Dia, ku mohon.. "

Doanya menatap Langit sore yang indah
" Jika Kau ingin mengambilnya, maka ambillah aku terlebih dahulu, karena Aku tidak akan sanggup kehilangan untuk yang kesekian kalinya "

    +++

" Aaagggghhhh Dasar Bodoh! Bagaimana dia bisa tertangkap! "

Gadis itu mengamuk dan membanting setiap barang didekatnya

" CCTV parkiran merekam dirinya Boss "

" Dasar Bodoh! . Tolong kalian Pantau dia, jangan sampai dia membocorkan tentang aku! "

" Baik Boss, anak buah kami yang ada disana terus mengawasinya . Akan kami pastikan gadis itu tidak akan membuka mulut "

" Bagus, sekarang pergilah "

Gadis itu menatap pecahan Vas dilantai yang menjadi sasarannya
" Nikmatilah kisah Romantis kalian, sebelum ajal menjemput Hahahahahahahahahahahahhaa!!! "

" Ternyata gadis Cacat itu sudah balik ke Jakarta, baiklah, sepertinya aku sendiri yang akan turun tangan "

" Akan aku hancurkan Kau seperti Vas Malang itu hahahahaaa "

Shera menatap pantulan dirinya di cermin full Body
" Aku ini Cantik, bahkan aku lebih Cantik dari Si Cacat itu, Tapi mengapa kalian para lelaki bodoh lebih memilihnya dari pada aku yang Sempurna ini . Kasihan sekali ckckck "

" Aku Shera Wilbert, Apa yang aku inginkan selalu aku dapatkan, Dan jangan panggil aku Shera jika aku tidak bisa menghabisi kalian hahahahahaahahahahaa "

Dengan sangat terpelajar gadis itu menghisap Rokoknya, Teman sejatinya yang selalu membuat ia tenang

" Kalau aku tidak bisa mendapatkannya, maka yang lain tidak juga " Katanya mengepalkan tangan dengan Rokok yang masih panjang dan menyala itu dalam genggamannya, tak lupa senyum kejam yang siap menghancurkan apapun yang menghalanginya

++++++++++

Maaf sedikit, Hanya testi, masih ada yang nunggu ga hehehehe :D

FAKE UGLYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang