Alariq menatap layar ponselnya tajam, emosinya memuncak, tapi sekuat tenaga ia menahan, ya dirinya tidak boleh lepas kontrol, ia harus siap menerima kenyataan, walau pahit.
" Semudah ini?. Baiklah, keputusanku sudah bulat. Setelah kau kembali, aku bukanlah Alariq yang kau kenal dulu "
Setelah mengatakan itu ia melepaskan Jas kerjanya dan keluar dari ruangan CEO dengan wajah Tanpa expresi tak lupa tatapan mata yang tajam
" Mona tolong batalkan semua jadwalku hari ini " katanya Dingin
Mona sang sekretaris pun merasa ngeri dengan Aura Bosnya
" Ba_baik Pak " huffff
_
Seorang Gadis dengan wajah cerianya asik berkeliling menikmati setiap Jalan yang ia lewati hanya bermodalan Google Maps
Motor Scoopy pink hadiah dari Omnya benar benar sangat bermanfaat untuknya yang suka berjalan Jalan
" Hari ni Saye nak Jalan Jalan dulu, lepastu baru mencari pekerjaan " gumamnya sambil melihat lihat gedung pencakar langit yang akan menjadi tempatnya untuk melamar kerja
Ini hari ketiga ia dijakarta, tapi ia sudah menyukai kota ini
Terlalu sibuk melihat kiri kanan, dirinya tidak sadar kalau Mobil didepannya berhenti
Ciiitttttt brakk!
" Aawwwwhhh. Iiisshh ape ni, Orang bute mane yang kemudi Asal macem ni! " omelnya yang terjatuh Karena menabrak Mobil mewah itu
Sang pengemudi yang merasa mobilnya ditabrak pun keluar memeriksa
" Shit! Hei apa kau buta huh?! " bentak Lelaki itu pada Shila yang masih duduk
Shila merasa kesal Dan berdiri
" Hello Chek, Awak yang bute! Apa hal ni berhenti tibe tibe. Awak tau tak, ini motor baru Uncle saye beli Tau. Sekarang ganti! "
Lelaki itu tersentak dari lamunannya
" Kamu terluka. Mari Saya Antar kerumah sakit. Motor kamu Biar supir saya ambil nanti "
Shila terheran Heran, baru saja lelaki ini membentaknya, dan sekarang lelaki ini khawatir pada lukanya? Yang benar saja
" Eh Tak payah lah baek sangat Chek. Saye takpe lah. Luka kecil je " Tolak Shila
" Tapi saya harus tanggung jawab sama kamu. Ayo "
Shila pun pasrah ikut kemobil mewah Lelaki asing itu
' Oke juga Chek Satu ni. Handsome sangat lah tu ' batin Shila sesekali mencuri pandang
" Kamu orang Malaysia? " Tanya Rifky. Ya Lelaki itu Rifky, ada yang masih Ingat Rifky?
" Iye. Saye baru je pindah kat sini. Chek ni orang asli sini keh? "
" Iya. Saya asli sini "
" Sebenarnya Kamu Mirip dengan Teman Saya, Tadinya saya sempat Berpikir itu dia, tapi mendengar logat kamu, saya sadar kalian hanya mirip " lanjut Rifky
" Iye keh, Muke Saye ni memanglah pasaran Chek hehehe " Rifky ikut terkekeh
Rifky merasa terhibur dengan sifat Homoris Shila yang friendly. Begitu juga Shila, gadis Asal Malaysia itu merasa akrab dengan Rifky yang Awalnya ngeselin
--
Acara pertunangan Daisy dan Revan akan berlangsung 2 hari lagi. Ini sudah keputusan Oma Nani yang mempercepat karena tidak ingin cucunya nanti berubah pikiran. Adi dan Rose baru saja sampai diMansion Rajipto. Daisy langsung memeluk Mamanya erat
" Rindu.. " Rengeknya
" Iya sayang. Kami juga sangat merindukanmu " balas Rose
Adi menyapa Para Kakaknya yang memang sudah berkumpul atas undangan sang Mami
" Si Brandal ini.. " Umpat Tuti, tapi tetap memeluk Adik Lelakinya itu erat
Mansion Rajipto sudah penuh dengan Anak Menantu dan Para Cucunya. Pertunangan Daisy acara yang berharga bagi Para keluarga Rajipto, Karena Daisy Cucu Perempuan satu satunya juga pewaris setengah Harta dari Rajipto
" Apa kamu sudah yakin Nak dengan keputusanmu ini? " Tanya Rose yang sudah dikamar Daisy
" Entahlah Ma, semuanya Abu Abu " jawab Daisy
" Shakira. Beberapa Kali Gadis kecil itu kerumah, ia selalu menanyaimu "
" Shakira? Adiknya Alariq? " Rose tersenyum
" Iya. Tapi dia datang bersama Alasca, Bukan Alariq " Ya memang Alascalah yang tau rumahnya, sedangkan Alariq tidak tau Dimana rumahnya berada
" Dais Rindu sama Shakir Ma, tapi Dais gabisa hubunginya. Dais terlalu takut Mam, terlebih lagi sekarang Alariq sudah bersama Shera " Ya Daisy sangat merindukan Gadis kecil itu, terakhir komunikasi saat Daisy video call dengan Queen. Bisa dibayangkan sudah berapa lamanya
" Yasudah kamu selesaikan saja Kuliahmu disini dulu, setelah itu kembalilah ke Jakarta Nak. Banyak yang menunggu kepulanganmu Dais "
" Kalau itu Mam jangan khawatir, Dais juga udah bilang sama Oma selesai semuanya Dais balik Jakarta. Revan juga tidak masalah dengan keputusan itu, karena dia akan mengurus Studionya disana "
Rose menatap lekat Putri satu satunya itu, feeling seorang Ibu itu tidak pernah salah, dan Rose akan memastikannya sendiri
" Soal Revan, apa kamu yakin lanjut ke hubungan serius begini Nak? "
" Keputusan Dais sudah bulat Mam, Dais akan mencoba mencintai Revan " Kata Daisy memalingkan wajah dari pandangan ibunya
" Mama tau siapa yang kamu cintai Nak, jangan suka membohongi perasaan sendiri Dais, sudah Cukup dengan kejadian dulu. Dan Mama tau, kamu hanya tidak tega menolak Revan karena rasa balas budimu itu "
Daisy menatap Ibunya. Sungguh hatinya tersentil dengan ucapan sang ibu yang sepenuhnya benar
" Haris udah ga Ada Mam, Ar juga sudah bersama Shera, dan Dais tidak mau lagi berlarut larut dalam kesedihan, walau sulit Dais akan mencobanya " Tak terasa air matanya pun Turun. Hanya dihadapan Mamanyalah Daisy bisa menumpahkan semuanya
Rose ikut sedih dan memeluk Putri kesayangannya yang sangat tangguh
" Oh ya, Bukannya Mama bilang Tante Rita sudah kembali ya Ma? Kenapa Mama tidak mengajak mereka kesini? " Tanya Daisy teringat Tante dan Sepupunya yang belum ia Kenal itu
" Tante Rita Sibuk mengurusi Butik yang baru dibukanya Dijakarta, Sedangkan Shila Ada Interview diperusahaan yang ia lamar. Jadi mereka hanya titip Salam saja, dan Maaf karena tidak bisa hadir di pertunanganmu " jelas Rose
" Oh begitu ya Ma "
"Yasudah Ayo kita keluar, yang lain pasti udah nungguin kita"
*
*
*
*Assalamualaikum Para pembaca setiaku
Maafkan keterlambatan saya ya. Ada sedikit kendala yang membuat saya akhir akhir ini Susah nulis, dan saya juga butuh komentar kalian tentang ceritaku yang abal abal ini. terima kasih dan selamat membaca guys :)
KAMU SEDANG MEMBACA
FAKE UGLY
Teen FictionDaisy Carbella, Gadis 19 tahun yang dulunya hidup mewah kini jatuh miskin setelah perusahaan Papanya bangkrut habis akibat korupsi . Daisy yang malu dengan kelakuan Papanya pun kini merubah dirinya agar tidak ada yang mengenalinya kulit yang duluny...