16

30.4K 1.4K 13
                                    

" Pokoknya Oma gamau liat lagi kamu berpenampilan kaya tadi, apa apaan ini Dais, cucu Oma yang paling cantik berpenampilan buruk seperti tadi . Kalian ini gimana sih, anak buat tidak genah bukannya dilarang malah didukung " repet Nani panjang seperti biasa

Adi dan Rose hanya menghela nafas maklum pada Maminya itu

" Oma apasih, kan dais cuma ingin coba hidup baru, sekali sekali berbeda kan tidak masalah Ma, lagian orang juga gatau kok kalo ini Daisy cucu Oma yang Syantik itu " balas Daisy

" Oma gamau tau, kalo Dais masih dengan dandanan aneh Dais itu, Dais ikut Oma tinggal diLondon " tukas Nani final dan itu sukses buat Rose, Adi, dan Daisy tersedak

" Mi jangan gitulah, Rose janji akan pastikan Dais tidak seperti itu lagi, tapi tolong jangan bawa Dais pindah, dia putri kami satu satunya " ucap Rose memelas

" Oma mah ga asik, Dais udah betah disini Ma, Masa harus pindah sih . Ok ok Dais ngalah, Dais bakal balik kesemula, tapi abis pulang dari Camping " ngalah Daisy, bukannya apa, Omanya ini bukan tipe orang yang suka dibantah, gimana pun kita bantah, ia tetap dengan titahnya sebagai Nyonya Besar

" Adi, seperti yang Papi bilang, kamu akan mengurus salah satu cabang Papi disini, tidak menerima bantahan! " Kata Mardy Tegas . sudah cukup baginya mengalah pada putra bungsunya ini, dulu Putranya lebih memilih membangun perusahaan sendiri dari pada menjalankan yang sudah ada . dan sekarang bangkrut, cukup sudah bantahan yang Adi lakukan, tidak ada lagi penolakan

Adi dan Rose saling menatap
" Baiklah Pi, Adi akan menjalankan bisnis Papi, dari pada Adi harus jauh dari Istri dan Anak Adi, lebih baik Adi menurut " ucap Adi yang disenyumi Istri dan anaknya

" Bagus " Mardy dan Nani merasa sangat senang, sudah sangat lama mereka menunggu Putra bungsu mereka meneruskan bisnis keluarga . dan ancaman mereka yang akan memindahkan Adi ke London sangat tepat sasaran, Putranya itu langsung nurut tanpa membantah lagi

Daisy menatap Opa dan Omanya kesal, tapi apalah daya dirinya tidak bisa melawan . menjadi Cucu perempuan satu satunya membuat Daisy frustasi, selain menjadi kesayangan, ia juga banyak larangan dan titah huuffffff

      ++++

Daisy POV

Selepas shalat subuh aku pun kembali mengecek barang bawaanku yang dibantu Mama

" Sudah semua sayang? " tanya Mamaku

" Sudah Ma " jawabku setelah mengecek

" Yauda ayo sarapan dulu " aku pun membawa sekalian tasku keluar

" Rasanya sakit mata Oma lihat kamu Dais, tapi gapapalah, setelah ini cucu Oma kembali seperti semula " kata Omaku yang sangat sangat cerewet dan apa apa harus perfect

" Sudah Dais jangan terlalu ambil hati sama Oma kamu, cepat makan sebelum telat " ini nih Opaku, walaupun tampak tegas dan kejam, tapi sebenarnya dia sayang kok

Setelah Opa angkat bicara tidak ada lagi yang bersuara sampai semuanya selesai sarapan

" Toto tolong kamu antar Dais ke kampusnya ya " huuuffff gausa ditebak, kalian pasti sudah tau itu perintah siapa

" Oma .. Dais bisa naik Gojek kesana, Dais gamau temen temen Dais lihat Dais diantar mobil mewah " yakali, apa kata yang lain nanti pas liat aku turun dari mobil mewah ini, bisa bisa mereka nuduh aku yang tidak tidak

" Tidak ada Bantahan " hmmmmm

.
.

" Disini saja Pak " pinta Daisy pada pak Toto sang sopir

" Loh Non, inikan belum masuk lagi " kata pak Toto menunjuk gerbang yang jaraknya 5 meter didepan

" Gapapa Pak, Dais mau ke warung itu dulu " bohongnya pada pak Toto

Pak Toto pun percaya dan mengantar Daisy tepat diwarung yang dibilang gadis itu

" Bapak langsung balik aja ya, lagian itu udah deket kok "

" Tapi Non_ "
" Udah Pak gapapa, bapak gabakal dimarah Oma kok "
" Baiklah "

Seperginya pak Toto Daisy langsung lari menuju gerbang kampusnya

Hosh hosh hosh

" Ya ampun Bella kok bisa telat sih? " Tanya Sasky saat Daisy sudah masuk ke dalam Bus yang sudah mau jalan tadi

" Biasa macet " jawab Daisy lega karena tidak tertinggal

Dilain Bus

Alariq merasa bersalah dengan adik kecilnya itu, ini hari minggu dan ia lupa kalau harus menemani adiknya ke taman, Alasca juga sama, mereka harus ikut Camping

" Kenapa Lo Ar melamun aja? " tanya Yudi teman sebangkunya

" Gapapa " jawab Alariq tanpa mau berpanjang lebar

Alariq berencana untuk menelpon Mommynya bagaimana Syakir hari ini

" Assalamualaikum Ar " sapa Sinta disebrang telpon

" Walaikumsalam . Mom gimana Syakir? "

" Ada tuh lagi main . kamu udah sampai ditempat kemah? "

" belum Mom, mmm gimana kalo jam 10 nanti Mom temenin syakir aja ke taman biasa, takutnya daisy nunggu kan kasian "

" Iya sayang, Nanti Mommy syakir ketaman "

" Yauda Mom, Ar tidur dulu, masih lumayan jauh ni perjalanan "

" Iya sayang . hatihati "

" Assalamualaikum "
" Walaikumsalam "

Memasang Handset lalu memejamkan mata . Yudi yang sedari tadi perhatikan menggeleng

" Dasar Es batu " umpatnya lalu ikut pejamkan mata

    - - - - -

" Ya ampun! " pekik Daisy langsung membuka matanya . Sasky yang disebelah ikut kaget

" Kenapa? " tanya Sasky menatap gadis disebelahnya

" Aku ada janji dengan seseorang hari ini " jawab Daisy dengan wajah yang cemas

" Apa sangat penting? "

" Lumayan . bagaimana ini, dia pasti menungguku "

" Apa seseorang itu pacar Lo? " Daisy menggeleng

" Dia adik angkatku " jawab Daisy merasa bersalah

" Yasudah, mungkin dia memang menunggu, tapi dia pasti bakal ngerti kalo Lo lagi sibuk " Daisy menghela nafas berat

" Kasihan Syakira, dia pasti sedih aku tidak datang hmm " batin Daisy murung

.
.
.

Setelah menempuh jarak 2 jam lebih akhirnya mereka sampai di Hutan tepi danau tempat kemah mereka yang akan berlangsung 3 hari

Masing masing angkatan turun dari Bus dan bersiap untuk membangun tenda dengan bentuk lingkarang besar

Satu tenda terdapat 4 orang
Daisy sangat senang bisa setenda dengan Sasky sahabat barunya, dan 2 orang teman satu jurusannya, Salsa dan Riska

" Eh Bell bantuin kita pasang ini dong " pinta Salsa yang sedang membangun tenda mereka bersama Riska . Daisy pun langsung ikut membantu bersama Sasky

Dari jauh Alariq melihat Daisy yang tampak sedang bercanda dengan Sahabatnya dan tertawa lepas
" Entah kenapa tawa itu sangat familiar, tapi siapa ya? " batinnya bertanya

" Ya Lord .. Jadi Lo beneran suka sama itu si Bella Ar? " Yudi, Rifky, dan Iksan yang sedari tadi memperhatikan Arah pandang Sahabat mereka tergelak . bukannya menjawab, Alariq memilih pergi menuju pinggir danau

" Tuh anak gaberubah berubah ya bro " kata Rifky melihat kepergian Alariq

" Hmm, gapernah jatuh cinta, sekali jatuh sama Bella hahahaaa " balas Yudi . iksan hanya mengangkat bahu acuh saja, malas meladeni kedua sahabatnya yang agak gesrek

FAKE UGLYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang