Sehabis makan malam Alasca mengantar Daisy pulang . Cowok itu menatap gadis disampingnya yang tampak murung
" Lo Baik baik aja kan? " tanya Alasca menatap Gadis disampingnya yang tampak aneh setelah berbicara dengan Mommy tadi
" Gapapa " jawab Daisy singkat
" Daisy, Tante tidak melarang kamu main dengan Shakir maupun Alasca, tapi Tante Mohon sama kamu, tolong jauhi Alariq, karena dia akan bertunangan dengan Shera . jangan ganggu hubungan mereka seperti dulu kamu mengganggu hubungan Shera dengan pacarnya dikalimantan " kata Sinta yang membuat Hati Daisy sesak mendengarnya
Shera, kenapa gadis itu tega memfitnahnya sampai separah ini, jelas jelas apa yang dia bilang semua itu untuk dirinya, tapi kenapa dia membalikan fakta
Kenapa harus memfitnah, Daisy bisa menjauhi Alariq tanpa harus difitnah seperti ini . Bukannya Daisy takut dengan Shera, Daisy sama sekali tidak takut, hanya saja ia malas mengungkit masa lalu kelam yang sudah hampir Daisy lupakan
" Daisy hei! " seru Alasca menyadarkan Daisy dari lamunannya
" Eh iya? " Alasca menggeleng
" Pantes dipanggilin Ga respon, asik melamun eeh "
" Maaf " ucap Daisy tak enak
" Kita udah didepan Rumah susun, rumah Lo dimananya? " tanya Alasca memperhatikan Gedung tua yang merupakan rumah susun
" Masuk Gang Macan itu " tunjuk Daisy pada pamplet dengan tulisan Gang Macan
Alasca menatap Daisy
" Rumah Gue masuk situ " Kata Daisy menjelaskanAlasca bergidik, Gang macan itu perumahan Texas yang sering teman temannya ceritakan, waktu itu Serkan pernah mengajaknya main kesitu, dan tempat itu benar benar sarang tak senonoh . Daisy yang mengerti pun menjelaskan
" Mereka Gabakal peduli selagi kita ga usik mereka . Kalo Lo gaberani masuk, yauda gapapa Gue turun disini aja " Kata Daisy
" Gue berani kok, cuma ya gapercaya aja Lo tinggal disini " Daisy menghela nafas
" Rumah Gue terdiri sendiri, Jauh dari penduduk Gang Macan . jalan menuju rumah Gue ada Dua, pilih lewat hutan atau Gang Macan? " Dan Alasca hanya menyengir lalu kembali menjalankan mobilnya memilih masuk Gang macan
Mobil mewah Alasca melewati perumahan Texas itu, dan benar kata Daisy, penduduk disitu sama sekali tidak peduli
Sampailah mereka didepan rumah sederhana dengan halaman yang luas juga Arsi, bahkan lampu lampu menghiasi pohon Palem diTaman kecil untuk bersantai . Mata Alasca tak berkedip menatap sekitar
" Gue baru Tau setelah Gang macan Ada Rumah Seindah ini " Daisy terkekeh
" Makanya jangan asal ambil pendapat dulu kalau belum tau " Kata Daisy
" Tetap aja jalan masuk kesini ngeri " balas Alasca bergidik
" Lebay . Mereka juga ga peduli mau Lo buat apa, kecuali kalo Lo ganggu mereka baru Lo harus waspada " kata Daisy yang membuat Alasca nyengir
" Ini Apa Lagi Anak Gadis tidak masuk! Pulang telat bukan masuk terus malah asik ngobrol! " Alasca dan Daisy berbalik menatap Oma Nani dan juga Rose
" Assalamualaikum Nek, Tante . Saya Alasca, Maaf sudah telat mengantar Daisy pulang " Kata Alasca sopan menyalami Nani Dan Rose
" Nek Nek, Kamu pikir saya Nenek Kamu! panggil saya Oma! " Daisy terkekeh melihat Alasca dimarahi Omanya
Alasca pun merasa kikuk
" Iya Oma " jawabnya takut takut" Oma udah, jangan marahin Temen Dais dong, liat tuh sampe keringat dingin dia " Daisy dan Rose terkekeh geli
" Al makasih ya Udah anterin Gue, Maafin Oma gue, Oma emang suka sok kejam sama semua cowo yang temenan sama Gue " Alasca mengangguk sambil melirik Oma Nani yang masih memasang muka judesnya
" Nak Alasca mau masuk dulu? " tawar Rose pada pemuda itu
" Lain kali aja Tante, Udah malam ga baik kalau saya bertamu " jawab Alasca yang diangguki Rose ngerti
" Yauda Kalo gitu saya pulang dulu Oma, Tante dan juga Daisy " pamit Alasca sopan yang diangguki ketiganya
" Hati hati Al " kata Daisy yang diangguki Alasca tak lupa cowok itu berdadah
Seperginya Alasca Daisy menatap Omanya
" Oma kebiasaan deh omelin temen cowok Dais " Kata Dais manyun" Eleh, yang biasanya juga gapapa, Siapa tuh yang anak Hariyono itu? "
" Haris " jawab Rose sambil melirik putrinya yang menunduk
" Ya Si Haris pacar kamu itu, Dulu Oma sering omelin dia, tapi dia malah makin deket sama kamu, Oma suka sama dia, Anaknya bertanggung jawab juga gentle . sebenarnya Oma tidak sungguhan mengomel, Oma hanya mengetes saja " Mendengar itu Daisy terisak
" Dia udah ninggalin Daisy Oma hiks hiks " tangis Daisy pecah tak sanggup mengingat masa indahnya dengan Haris dulu
Rose memeluk putrinya
" Haris Sudah meninggal Mi " jelas Rose yang membuat Nani terkejut dan merasa bersalah" Maafin Oma Dais, Oma tidak bermaksud mengungkit " Ucap Nani mengelus kepala Daisy yang berada dipelukan Rose
Disisi lain Alasca terus terbayang wajah Oma Daisy yang judes padanya
" Bener ya kata pepatah, Dibalik Gadis yang cantik, ada Oma yang kejam " gumamnya asal lalu tersenyum senyum sendiriSampai mobilnya tiba dirumah megahnya
" Bang Udah Tau rumah Kakak Daisy dimana? " tanya Shakir pada Alasca yang baru masuk diruang tengah" Udah . Rumahnya sangat indah, Ada Danau dan juga Taman yang luas " Kata Alasca yang membuat Shakir bersorak ria
" Besok bawa Shakir main kesana ya Bang Al! " seru gadis kecil itu kesenangan tak sabar
" Iya Adikku yang Cantik dan juga gembil " Shakir yang biasanya marah dibilang Gembil tak jadi marah, bisa bisa Abangnya tidak mau membawanya kerumah Daisy kalau dia marah marah
" Kalau bisa Shakir aja yang main kesana, Daisy gausa main disini " Sahut Sinta yang membuat Kedua anaknya menatap wanita parubaya itu
" Kenapa Mom? " tanya Alasca bingung
" Mommy gamau Daisy godain Ar . Ar kan mau Tunangan sama Shera " Alasca menatap Mommynya tak percaya
" Kok Mom bisa nyimpulin kaya gitu? "
" Shera sudah menceritakan semua Tentang Daisy itu . Jadi Mommy hanya waspada saja " Alasca tak menjawab, dan memilih berlalu ke Kamarnya
Shakir yang tidak mengerti pun hanya Diam dan kembali menonton
Alariq? Cowok datar itu memilih mendekam dikamar sepulang Daisy tadi . ia sangat malas berhadapan dengan Shera gadis genit itu
* * *
" Alasca masih marah sama Lo Queen? " tanya Kate pada Queen yang tampak murung
" Iya nih, Udah seminggu ga kontakan, mana MatKul beda lagi huuufff "
" Gue tadi kalo gasalah liat Alasca jalan bareng Daisy deh Queen " Kata Sisca yang membuat Queen mendekat
" Seriusan Lo? Dimana? " tanya Queen selidik
" Dikampus, Gue dateng mereka pergi " Magry dan Queen saling tatap penuh makna
" Besok kita Labrak dia " Kata Magry yang diangguki Queen dan Kate, sedangkan Sisca merutuki mulutnya yang asal ceplos
" Kasian Daisy . Dasar Aku! " batin Sisca menampar mulutnya sendiri dibelakang teman temannya
-- --- --
Queen
Pantes ga hubungi aku
Rupanya sudah ada yang baruAlasca membaca Chat dari Queen dengan bingung, tapi tak lama cowok itu sadar apa yang dimaksud pacarnya
" Daisy "

KAMU SEDANG MEMBACA
FAKE UGLY
Teen FictionDaisy Carbella, Gadis 19 tahun yang dulunya hidup mewah kini jatuh miskin setelah perusahaan Papanya bangkrut habis akibat korupsi . Daisy yang malu dengan kelakuan Papanya pun kini merubah dirinya agar tidak ada yang mengenalinya kulit yang duluny...