58

20.1K 887 26
                                    

Sasky tersenyum mendengar cerita Daisy yang tampak bahagia, Hari ini mereka kembali berkumpul dirumah Daisy, Gadis itu tampak senang dengan kedatangan para sahabatnya

" Gue senang kalo Lo emang beneran Suka sama Kak Harca, Dia orangnya baik Loh Sas, beruntung banget kalo Lo jadi istrinya nanti, Kak Harca itu orangnya Tulus banget, dia juga lelaki yang Siaga " Kata Daisy saat membahas Harca

" Gue setuju dengan omongan Daisy, kalian bisa liat sendirikan gimana Harca selalu ada disaat Daisy butuh, bahkan ia tidak merasa repot membawa Daisy dengan kondisi seperti ini . Good Husband banget tuh Sas "

Sasky menghela nafas, tidak ada yang salah dengan ucapan Sahabatnya, karena semuanya memang nyata, tapi itukan Daisy, mungkin kalau dengan dirinya Harca tidak seperti itu, bukan mungkin, tapi memang kenyataannya, sangat jelas lelaki itu acuh dengannya

" Mau Gue Bantuin ga nih " Sasky menatap Daisy yang tampak semangat mambantunya

" Udah Sas gausa Malu malu Lo, mau bilang mau, Engga bilang engga . Tapi kayanya Sasky gamau deh Dais " Sahut Riska

"  Apaan sih Ris, Ya Maulah "

" Mau apa? " Eh! Keempat gadis itu menoleh dan terkejut mendapati Topik pembicaraan mereka dari tadi sudah berdiri diam mendengarkan di belakang

Sasky tidak tau harus bersikap seperti apa, bodoh bodoh.. sejak kapan sih Harca ada dibelakang mereka, Sasky sangat Malu saat ini

" Hai Kak, Apa itu? " Sapa Daisy setelah semuanya Diam

" Hai Sayang, Ini Ada Coklat dan Kacang Almond dari Malaysia untukmu "

Harca mendekat dan berjongkok dihadapan Daisy . Sasky, Salsa dan Riska sama sekali tidak berkutik karena sudah ketahuan membicarakan Lelaki itu

" Enak nih . Makasih ya " Harca mengangguk dan mengelus kepala Daisy lembut . Itu semua tak luput dari pandangan Sasky dan lainnya

" Kak, Coba lihat Deh, Sasky Cantik ya "
Sasky terkejut mendengar ucapan Daisy yang konyol . Sedangkan Harca berbalik dan menatap Gadis yang dibelakanginya sedari tadi

" Iya " jawab Harca singkat

" Iya Apanih? "

" Iya Cantik " Kata Harca masih memandang Sasky

Sasky merasa Pipinya sangat panas, Ini pertama kalinya Harca mau memandangnya dan memujinya

" Tapi Sayang.. " Daisy menyerngit bingung

" Sayang kenapa? " Tanyanya

" Gapapa Sayang, Aku balik kantor dulu ya "

Daisy terkekeh dan memukul pelan lengan Harca yang senang sekali menggoda dirinya

" Yauda pergi sana hus hus, ini Ladies Time tau "

Harca terkekeh dan mengacak rambut Lembut itu
" Jangan Rindu ya " Katanya menoel hidung kecil Daisy gemas

" Yauda kakak kedalam dulu ya, mau jumpa Mama, udah lama ga ketemu nih, rindu " Daisy mengangguk dan mengibaskan tangannya berlagak usir

Seperginya Harca, Ketiga gadis yang dari tadi diam pun menghela nafas
" Mesra banget kalian " kata Riska

" Ragu gue berhasil apa engga nih comblangi Sasky, Harca kayanya Sayang banget sama Lo Dais "

" Kalian ngomong apasih, Dia itu udah seperti kakak bagi Gue, begitu juga sebaliknya "

" Hmmmmmm "

    ****

Suara Tembakan menggelar disuatu Gudang Tua, Gadis itu gemetar ketakutan dengan seluruh tubuh diikat tanpa bisa bergerak

FAKE UGLYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang