Daisy POV
" Kamu tunggu disini sebentar ya, aku ke toilet dulu " Aku mengangguk
Kak Harca, untung saja Ada Kak Harca, Kalau tidak mungkin aku tidak sampai di Mall ini
Tadinya sih mau ke Taman, Tapi berhubung sedang panas, jadi Kak Harca mengajakku keliling Mall dan sekalian Makan Eskrim ditempat yang Katanya lagi hits itu
Tenggorokanku kering, aku pun mengambil Botol minumku disamping kursi Roda
' Duk '
" Yah Pake jatuh segala " Dengan penuh keberanian aku mencoba menggapai Botol minum itu dilantai
" Kenapa Susah banget sih " Aku masih tidak menyerah, ku panjangkan lagi tanganku dan kucondongkan tubuhku, yeeesss aku dapat. Tapi......
Kursi Rodaku kehilangan keseimbangan, aku menutup mataku rapat, dan memanggil Kak Harca dalam hati. Ini akan sangat memalukan Jika aku jatuh ditengah keramaian ini
Sreeetttt.. Duk!
Hufffff aku tidak merasakan sakit sama sekali, Tapi yang aku rasakan adalah pelukan seseorang yang menahan beban tubuhku
" Syukurlah Kak kamu cepat datang, aku tidak tau jika aku beneran jatuh hufff " Kataku lega. Tapi tunggu, wangii ini..
---
Mata Daisy terbuka Perlahan, ia ingin memastikan Kalau wangi ini hanya sama, Bukan orang yang sama. Tapi sepertinya takdir sudah tertulis
Lelaki dengan mata Tajam itu menatap Daisy Dalam. Ini tidak tau harus mengexpresikan Bagaimana perasaannya, semuanya menjadi satu
" Ar.. " Gumamnya
Alariq memejamkan Matanya dan menahan diri untuk tidak memeluk erat Gadis yang selama ini dirindukannya dan juga yang membuat ia terpuruk
Dengan jantung yang masih berdegup, ia mengangkat Daisy kembali duduk di kursi Roda Gadis itu. Ia ingin berteriak keras dan bertanya, apa yang terjadi dengan Gadis ini, Tapi logikannya mengatakan Kalau itu bukanlah urusannya, Gadis ini sudah bahagia, ia hanyalah Bagian masa lalunya yang entah indah ataukah pahit
" Ini minummu. Lain Kali berhati hatilah "
Daisy mengambil Botol minumnya dan menatap punggung Alariq yang menjauh setelah menolongnyaAir mata Daisy tumbah, hatinya sesak. Alariq yang dulu sangat peduli padanya sudah berubah, bahkan lelaki itu tidak menoleh lagi kepadanya hiks
" Daisy maaf lama " Harca menatap Daisy yang menunduk
" Hei, ada apa hem? " Tanya Harca khawatir karena gadis itu meneteskan air mata
Daisy menggeleng " Tidak Apa apa kak, apa bisakah kita Pulang saja? Pinggangku terasa nyeri " tetapi lebih perih dan sakit hatiku lagi kak hiks hiks
" Ah iya baiklah. Tapi kita belum makan eskrim loh Dais "
" Bisa kapan kapan kak. Aku tiba tiba tidak enak badan " Harca pun mengangguk dan medorong kursi roda daisy walau hatinya bertanya ada apa dengan gadis ini. Bukannya tadi ia sangat senang karena akan makan eskrim, mengapa tibatiba tidak mau lagi. Huuff mungkin benar ia sedang tidak enak badan
Daisy menatap sekeliling berharap dapat melihat Alariq kembali, tapi itu hanya harapnya saja, lelaki itu tidak terlihat dimana mana
' Ya Allah, jika ia bukanlah jodohku, maka jodohkanlah aku dengan lelaki yang seperti dirinya. Aminn '
Dari kejauhan Alariq menatap Daisy yang didorong Harca, Hatinya sakit. Sungguh ia sangat ingin berlari ketempat gadis itu dan memeluknya erat, bercerita panjang lebar dari hati ke hati. Tapi itu semua tidak semudah apa yang ia pikirkan
KAMU SEDANG MEMBACA
FAKE UGLY
Teen FictionDaisy Carbella, Gadis 19 tahun yang dulunya hidup mewah kini jatuh miskin setelah perusahaan Papanya bangkrut habis akibat korupsi . Daisy yang malu dengan kelakuan Papanya pun kini merubah dirinya agar tidak ada yang mengenalinya kulit yang duluny...