Pagi ini di UI sedang heboh dengan acara Camping yang dibuat pihak kampus, semua Mahasiswa/i wajib ikut, karena ini adalah perayaan Kampus yang memang hampir setiap tahun diadakan
Daisy uring uringan mendengar berita Camping itu, dirinya sangat malas berpergian saat ini, apalagi lusa Opanya sampai jakarta
" Bell kamu pergi ya, lagian galama kok, cuma 3 hari doang " pinta Sasky membujuk Daisy yang tampak ogah ogahan
" Emang ada pilihan buat ga ikut ya? " tanya Daisy menatap Temannya itu
" Hehehe ga sih " cengir Sasky yang membuat Daisy menghela nafas pasrah
Saat ini keduanya sedang dikantin kampus sambil menunggu jam selanjutnya
" Queen Gue Minta maaf sama Lo, Gue beneran gasadar semalam Queen " kata Magry terus mengikuti Queen yang sudah duduk di meja biasa mereka
" Kalian kenapa sih? Dari tadi pagi yang satu minta maaf, yang satunya lagi acuh . apa ada yang terjadi semalam? " tanya Kate menatap kedua sahabatnya
" Gue udah ceritain semua sama dia, jadi kalian tanyakan saja langsung ke sumber masalahnya " balas Queen sinis
Dari jarak lumayan dekat Daisy bisa melihat kalau Gadis pembully itu sangat kesal terhadap Sahabatnya Magry
" Mereka itu aneh ya Bell, berteman tapi masalah kecil dibesarkan " kata Sasky yang ikut mengamati
" Itulah Pertemanan karena Materi, Fake dan banyak pertikaian " balas Daisy kembali mengingat bagaimana pertemanan ia dulu dikalimantan
" Bell, Hey .. Hello! " tegur Sasky menyadarkan Daisy dari lamunannya
" Melamun terus neng " kata Sasky geleng geleng
" Sky aku ke Perpus dulu ya, kamu mau ikut ato disini aja? " Pinta Daisy
" Kamu duluan aja Bell, ntar aku nyusul " Daisy pun mengangguk dan beranjak pergi
Baru saja ia sampai dipintu Kantin, tapi seseorang sudah menabraknya . ntah siapa orang tak punya mata itu
" Kamu gapapa? " tanya Alariq membantu Daisy berdiri tapi dihiraukan gadis itu
" Jangan sentuh saya, saya tidak mau bermasalah dengan kalian " katanya datar langsung berlalu meninggalkan Alariq yang merasa dilema
Sepertinya Alariq sudah menyadari kalau ia menyukai gadis Dekil itu, tapi ada sedikit keganjilan dihatinya, ia juga merasakan perasaan yang sama pada Daisy, gadis cantik yang baru dikenalnya itu
" Hahahaaa jarang jarang Lo peduli sama Cewek, sekalinya peduli sama yang kaya gitu, sombong lagi hahahaa " gelak tawa Irfan membuat Alariq tersadar lalu berdeham dan kembali masuk ke kantin
Magry yang biasanya lihat Alariq kaya lihat mangga madu kini menjadi biasa saja, bukan karena tak suka lagi, hanya saja sahabatnya Queen lebih penting dari pada cowok dingin itu
" Tumben si Magry ga kaya lintah lihat Lo, biasanya juga asal lihat tuh cewek langsung lengket " sempat heran sih, tapi Alariq tidak peduli, toh malahan bagus kalo itu cewek sadar dengan kerisihan dia selama ini
" Baguslah " Acuh Alariq tanpa menghiraukan Teman temannya yang sibuk dengan cewek cewek cantik sexy dikampus ini
**
Serra terus mencari tau tentang Alariq yang membuat ia penasaran, tapi nihil, akun cowok itu diprivat . dan dengan penuh tekat keberanian, Gadis itu mendatangi rumah megah keluarga dewantara
" Selamat Siang, Tante Sintanya ada? " tanya Serra pada wanita parubaya yang sedang menyiram tanaman, dari pakaiannya Serra sudah tau kalo itu pembantu dirumah ini
" Iya selamat siang, Nyonya baru saja keluar, Dan Maaf Nona ini siapa ya? " Serra itu angkuhnya selangit, ia tidak suka terlalu basa basi dengan orang kelas bawah
" Saya Serra Calon tunangan Alariq . yasudah kalau begitu tolong nanti kamu sampaikan pada Tante Sinta saya kesini " tanpa menunggu jawaban dari Idar, Serra langsung pergi
" Tunangannya Den Ariq? Masa Den Ariq bisa Mau tunangan sama gadis tidak sopan begitu eleh eleh " Idar geleng geleng melihat kepergian Serra
Tak lama kepergian Serra, Alasca pulang dengan motor Ninjanya
" Eh Den Al sudah pulang toh " seru Idar pada anak majikannya
" Iya Bi . Mom ada dirumah ga Bi? " tanya Alasca
" Udah pergi Den, nggg anu Den tadi ada cewek cantik tapi ga sopan dateng nyari nyonya " Alasca menyerngit
" Cewek cantik ga sopan? Siapa Bi? Daisy kah? " Bi Idar menggeleng
" Bukan Den, Nona Daisy Mah Bibi kenal, ini katanya Calon Tunangan Den Ariq, siapa ya namanya, aduh Bibi pake lupa lagi Den " Alasca merasa bingung
" Calon tunangan Ar? Bibi gasalah dengar? " Bi Idar menggeleng
" Yasudahlah Bi, nanti coba Al tanya ke Mommy masalah ini " Alasca masih penasaran siapa gadis yang mengaku Calon Tunangan kembarannya itu
Ting!
Queen
Sayang jangan marah
Pliss, aku udah maafin MagryMembaca pesan itu Alasca merasa malas, sangat buang buang waktu meladeni sifat cewek seperti Queen yang manja itu
Alasca pun memilih membaringkan tubuhnya sebentar
Lalu pikirannya jatuh pada ucapan Bik Idar yang masih membuatnya penasaran
" Siapa ya gadis itu? " tanyanya sambil menerawang
" Daisy tidak mungkin, gadis itu sangat sopan pada pelayan pelayan disini, lagi pula tidak mungkin juga ia mengaku sebagai calon tunangan Alariq "
" Ah sudahlah . nanti aku tanya ke mommy masalah ini, dan aku yakin Alariq pasti tidak tau apa apa soal ini "
Lelah bicara sendiri si Tampan Alasca pun tertidur sendiri dengan ponsel yang terus berdering
*
*
*
*Hay guys! Maaf ya baru Up
Mmmm kalo menurut kalian cerita aku kurang bagus kalian boleh komen dibawah ya, biar aku tau kesalahan aku
Dan Makasih loh ya udah mau baca cerita abal abal ini wkwkwk

KAMU SEDANG MEMBACA
FAKE UGLY
Подростковая литератураDaisy Carbella, Gadis 19 tahun yang dulunya hidup mewah kini jatuh miskin setelah perusahaan Papanya bangkrut habis akibat korupsi . Daisy yang malu dengan kelakuan Papanya pun kini merubah dirinya agar tidak ada yang mengenalinya kulit yang duluny...