CIV - Kawan Lama

616 70 3
                                    

Ardi ke depan rumah lagi. Dilihatnya selang air yang tergletak dengan air yang terus mengalir.

“Aneh, aku ingat betul tadi lagi nyiram taneman, dan bener nih selang juga masih nyala, terus kenapa aku di belakang?, apa aku ini udah pikun?”, celotehnya sendiri.

Tak lama, sebuah motor memasuki halaman rumahnya, dia segera menoleh, itu Rizki, yang sepertinya terlihat bahagia.

Rizki berhenti dan kemudian memarkirkan motornya lalu beranjak menghampiri Ardi.
Wajahnya terlihat senang, dia sedang bahagia.

“Heh.., kok seneng banget kamu?, apa udah dimaafin?”, tanya Ardi menebak.

“Ho’oh!!, dia maafin aku!!”, teriak Rizki sekencang-kencangnya, dia kemudian menonjok perut Ardi.

“Auh!!, kok seneng nonjok nonjok sih”.

“Seterah aku!, yang penting akunya seneng hahaha”, tawa Rizki senang.

“Jahat”, Ardi ngeflat.

“Makasih loh sarannya…”, Rizki kemudian berlalu begitu saja, masuk ke dalam rumah.

Tiba-tiba sebuah mobil ganti masuk dan berhenti di halaman rumah Rizki yang baru sampai di mulut pintu, menghentikan langkahnya, dan mengamati mobil itu. Dua orang keluar dari balik pintu mobil.

“Hey Di, kami mau main nih”, sapa salah satu di antara mereka.

“Ryan, Tomy, oh  ayo masuk!”, ajak Ardi.

Mereka berjalan beriringan mengikuti Ardi di depannya, dan langsung berhrnti bersamaan saat dilihatnya seseorang yang tak asing berdiri di depan pintu. “Rizki?!”, kata Ryan tak percaya, membuat Ardi di depannya ikut berhenti berjalan.

“Oh iya, ini Rizki, beberapa hari yang lalu dia datang berkunjung”.

Tomy langsung berlari menghampiri Rizki dengan tatapan tak percaya, “Apa ini benar kau sobat?”.

Wajah Rizki datar, tak menanggapi sedikitpun tingkah Tomy. “Ki… ini kamu”, tanya Ryan.

“Yups”.

Mereka tak masuk ke dalam rumah, dan malah berdiri di teras rumah seperti itu.

“Kamu kemaren ilang kemana Ki!”, sambung Tomy seenaknya.

Rizki masih ngeflat, dia tak menjawab ucapan Tomy.

Dia beralih duduk di kursi teras, diikuti tiga orang temannya yang berdiri mengelilinginya.

Tomy ikut duduk di sebelahnya,

“Woy!!, ditanyaain diem aje lu!”, tambahnya merasa diacuhkan.

“Diem lu k******!!”, tangannya bersiap mengudari, siap memukul Tomy yang cerewet.

Tomy diam, dia sedkit kaget dengan respon Rizki, dan menghentikan pertanyaan usilnya.

“Kamu sampai kapan ke sini Ki?, terus selama ini kamu di mana?”, tanya Ryan.

“Aku….. di Jogja, bersama orang tuaku”, jawab Rizki terus terang.

“Orang tua?”, ulang Ryan memastikan.

Tomy entah kenapa kembali berdiri, membiarkan Ryan duduk di tempat duduknya tadi, dia kemudian jongkok sambil menyimak perkataan Rizki. “Mau gua dupak lu ***i**!!”, sergah Rizki mengacungkan kakinya ke wajah Tomy.

Tomy diam saja,

“Udah lah Ki, kaya nggak tau aja, si Tomy **t******* ini nggak bisa diem, lu juga Tom!!, diem napa!!”, ucap Ardi.

Twins [Season 3] [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang