CXXV - Siapa Kau

372 38 3
                                    

Cinta hanya tinggal kenangan

Sebab buah manis itu membusuk

Tiada sudi buat pulang

Cinta cuma angan angan

Karena jantung dua hati sudah ditusuk

Berpisah hilang

Cinta tak ubah pasir dalam genangan

Kian lama berputar masuk

Pergi melayang

"Kau tak sedikitpun menyayangiku!, bahkan kau tak bisa membuktikan rasa kasih sayangmu padaku!. Kau pergi di saat tidak membutuhkanku, dan kau hilang di saat aku membutuhkanmu. Kau bahkan tak memberiku apa apa di hari anniversary kita waktu itu", Putri menatap tajam pada Ridho, dia kelihatannya begitu marah,

"Kau malah tak peduli padaku malam itu, tak peduli aku yang dibunuh, di hari anniversary yang memilukan itu!, kejam!", Putri menunjuk Ridho dengan telunjuk dan jari tengah tangan kanannya.

Mulutnya menyeringai lagi, dan asap hitamnya terus berkobar.

"Si.. siapa kau...", Ridho malah panik sendiri, dia tak sedikitpun percaya dengan apa yang dia saksikan sekarang ini.

"Siapa aku?!,... Hah!, hahahaha!!!, kau tak tahu siapa aku?!!, beraninya kau!!!. Bertahun tahun kita menjalin hubungan ini, dan baru sekarang kau tak tahu siapa aku?!!!!, kemana saja kau selama ini!!!", bentak Putri sejadi-jadinya, asap hitamnya tambah pekat berkobar.

Tubuh Ridho gemetar, berkeringat, dia terlalu 'merasakan' kata-kata yang terus terucap dari mulut Putri, tanpa sedikitpun tahu kata-kata Putri itu hanya sebuah ilusi dari kekuatan Kusumadipati yang sedang mempengaruhi dirinya.

"Tidak!, kau bukan..., bukan Putriku!, bukan Boopyku!, dia tak akan pernah seperti kau!, dia itu lembut, dan penyayang, yang selalu ada, mengerti aku, menghiburku, yang selalu ku sayangi, dan ingin terus ku lindungi..., tapi kau..., kau bukan dia, kau bukan Putriku".

Asap hitam Putri terbang melayang, berputar-putar dan memenuhi langit-langit, kemudian datang pada Ridho dan melingkari tubuhnya.

"Lembut?, penyayang?, ciih!, apa aku ini budakmu!, kau bilang ka uterus ingin melindungiku?, tapi nyatanya kau membeiarkanku hampir mati hari itu, iya mungkin Bapakmu yang menyelamatkanku, tapi kau, kau sendiri hanya diam saja tak melakukan apapun untuk pacarnya yang hampir sekarat!!, urat kasih sayangmu mungkin sudah putus!!'.

Deg.

Ridho perlahan tak melihat Putri, karena asap hitam itu tambah meluas, menutupi segalanya di dalam ruangan kamar itu. Asapnya terlalu pekat, semuanya gelap Ridho tak melihat apapun, bahkan kaki Putri yang sedari tadi menginjak dada dan tangannya pun sudah tak terasa lagi. Putri hilang di dalam kepulan asap hitam itu.

...

Seorang pemuda, dan seorang pria yang lebih tua dari pemuda itu berdiri berhadapan di tengah jalan tepi sawah. Suasana sepi, matahari kian naik, tak ada orang lain yang ada di pesawahan itu. Rizki, dia terus fokus memperhatikan gerak-gerik pria di depannya yang jelas-jelas sedari tadi tetap diam tak bergeming.

"Apa sekarang?", Wretaksanda memulainya, dia mungkin geram karena Rizki tak melakukan apapun selain mempelototinya.

Rizki mengayunkan tangan kanannya ke depan, membuat tubuh Wretaksanda terbakar oleh api-api kecil.

"Auuhhh", lenguh Wretaksanda kepanasan.

Dia berputar-putar tak karuan, sesuatu terjadi, kepulan asap tiba-tiba muncul setelah sesuatu di tangannya berkilau merah. Dari balik asap yang mengepul itu, muncullah tubuh ular yang cukup besar melingkar-lingkar tepat di tempat Wretaksanda tadi.

Twins [Season 3] [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang