sekedar puisi dari authors, yang lagi mood bikin puisi, (isi diluar konteks cerita)
Rembulan, Rembulan malam dalam tabir mendung kelam
Kenapa gema tawa itu jadi nyaring kau lantunkan
Azimat ketidakadilan datang merasuk dalam
Di sekat rasi menjeruji sudah bolong ditusuk rotan
Rembulan, Rembulan cantik buatku jadi terusik
Berkibar sayap itu tutup cahya bersinar
Kembali kemanakah dalam kertas yang bercarik
Tak ada yang iba, perasaan hangus dibakar
Kala nasi diacungkan reka perutmu tak lapar
Tapi kenapa, betisku kau cabik, bolong merongrong
Dari pena butir butir nasi ingin diukir senyum
Tapi jatuh sebar, dimakan cakrawala rasa tak adil
Berteriaklah ismiya, walau bungkam tak pernah bicara
Padang ini penuh sesak di jejal ara ara
Bertatih menyumpal mulutku sembunyi dalam cara
Ronggoh suara menyenyap, hanya ego sandiwara
Majulah tanpa noda, meski lathifaku dikurung
Sinis menang sendiri, terpenuh lizma lizma rasa kecewa
Sebenarnya apa aku di sini
Bila rembulan sudah tak cantik lagi.
Purworejo ,20 Oktober 2018
Salman Picisan
KAMU SEDANG MEMBACA
Twins [Season 3] [Tamat]
Fantasía'Aku ini apa?, yang dibenci....., tapi siapa yang membenciku?, kenapa dia membenciku, apa, apa salahku?. Aku hanya ingin hidup normal.........., tapi takdir tlah memberiku kekuatan ini, tapi kenapa?, kenapa kekuatan ini membuatku dibenci olehnya...