CXI - Kaulah Selanjutnya

494 67 4
                                    

Di saat semua ini perlahan panas

Setiap depanya tambah dirasa naas

Kini anomali sudah menjelas

Bahwa kau selanjutnya yang akan meraga aksioma kepiluan ini

Terpaksa menderita berosok mata tak pernah kering

Lanjutkan, balaskan dendamku

Mata ini telah bersakral menyukma matamu

Sir ini menjadi lilitan membelenggu

Atas dia yang perlahan menyesap, bersatu

Putri tak bisa melihat apapun lagi.

Semuanya gelap dipenuhi asap, tapi anehnya asap itu tak berbau apapun. Sepintas terlihat dua cahaya merah sejajar, bentuknya seperti mata, dan mata itu sepertinya sedang menatap Putri.

Di bawah dua cahaya itu, muncul cahaya lagi yang putih berkilau, kali ini sedikit lebih lebar, dan dari pola munculnya cahaya ini, sekilas terlihat seperti mulut yang tersenyum jahat. Sepertinya mata dan mulut itu adalah milik Baron, yang bersinar dalam lingkup cahayanya sendiri.

Apa kau sudah melihatnya sekarang?”.

Putri tak merespon apapun, tapi jelas jantungnya berdegup kencang melihat semua itu.

Rizki dari luar pun tak dapat melihat apapun.

Dia berkali-kali memicingkan matanya ke arah dalam, berharap melihat mereka, tapi tak terlihat apapun, asap itu sangat pekat. Dia hanya sekedar mendengar suaranya saja, suara yang lamat-lamat mengerikan untuk didengarkan.

Pikiranmu sekarang terkoneksi dengan batin egomu, besarkanlah egomu, milikilah dunia untuk dirimu sendiri, hancurkan, musnahkan, siapa yang coba menghaangimu, renggut dan kuasai dunia ini, jadikanlah di bawah naungan kegelapan ini”.

Zriing!!”, terdengar suara yang kemudian membuat mulut Putri gatal.

Dia tak bisa merasakan mulutnya, mulutnya mati rasa. Tapi tiba- tiba,

Marang dunya kang dadi panggon kadurjanan, ingkang nglairaken, nggedeaken, nularaken ana saben jogan kisma, Raga iki, sukma iki, basir, ndohir, fuadz, sir, lathifa iki wus siap narima kaanan, wus sedya dados abdi Kusumadipati ingkang nomer gangsal”.

Putri membuka mulutnya, tapi dia tak bisa menggerakannya, perlahan mulutnya bergerak sendiri, mengucapkan kata-kata itu lagi,

Marang dunya kang dadi panggon kadurjanan, ingkang nglairaken, nggedeaken, nularaken ana saben jogan kisma, Raga iki, sukma iki, basir, ndohir, fuadz, sir, lathifa iki wus siap narima kaanan, wus sedya dados abdi Kusumadipati ingkang nomer gangsal”, dia mengucapkannya persis apa yang dicontohkan.

Kemudian badannya terasa gemetar, dia perlahan juga tak bisa merasakan badannya yang mulai terasa sesak.

Asap hitam yang mengelilinginya mulai bergerak, mendekat, dan secepat mungkin masuk semuanya ke dalam tubuh Putri. Tiga titik cahaya yang tadi bicara itu,  tambah tersenyum licik, tapi juga ikut terseret masuk ke dalam tubuh Putri.

Tubuhnya penuh sesak, urat-uratnya perlahan lemas, dia mulai kehilangan kesadaran. Putri muncul, bersama asap hitam yang sudah lenyap masuk. Dia memejamkan matanya tak sadarkan diri.

“Apa, apa itu?, hah  Putri pingsan?”, Rizki terkejut saat dia lihat Putri tersungkur.

Dia segera menghampiri Putri, mengecek keadaannya.

Apa aku harus beritahu Ridho, hmmm, tunggu dulu, jangan. Mengingat nanti kalau Putri sadar, dia pasti akan cerita semuanya tentang apa yang dia lihat tadi. Aku yakin, Baron mendatanginya karena ada sesuatu’, Rizki terus berpikir tanpa berusaha memindahkan Putri yang masih tergeletak.

Namun tiba-tiba matanya terbelalak,

Ingatlah ini bocah api, kalau kau menghabisiku sekarang, maka wadah itu akan jadi wadah lagi untuk kekuatanku ini!!, ingat itu, dan jangan habisi aku!!’, kata- kata itu kembali terpikirkan oleh Rizki.

Benar!!!, jadi ini jawabannya!, yang dimaksud wadah itu Putri!!, dan dia akan jadi penampungan kekuatan terkutuk itu selanjutnya!’.

Rizki mengernyitkan dahinya, dia benar-benar tak percaya dengan apa yang dia simpulkan.

Ya, benar, aku sempat mendengarnya, tadi Putri dan juga sosok Baron itu sempat mengucap kata-kata aneh, dan diakhiri dengan kata’kusumadipati’ yang sangat jelas, aku yakin itu adalah kata-kata kontrak untuk mengikat kekuatannya’.

Rizki sedikit menelan ludah, nampaknya dengan peristiwa yang terjadi baru saja itu adalah awal perang selanjutnya. Yang tak terduga adalah kenyataan jati diri Kusumadipati ke-5 telah terungkap.

Dan naasnya bahwa Putri, orang yang sangat adiknya cintai inilah yang menjadi musuh selanjutnya.

Tapi pasti ada caranya,… aku nggak mau melihat Ridho sengsara setelah tahu semua ini, aku harus bisa ngeluarin kekuatan ini dari Putri, sebelum semuanya terlambat’.

Twins [Season 3] [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang