Like rain like music
Siang itu cuaca Bandung sedang terik-teriknya hingga memaksa seorang gadis bernama lengkap Diandara Fadila Putri itu enggan untuk keluar dari dalam rumah kakeknya.
"hufftt panas banget sih. Dah kek neraka pindah ke bumi aja.." gerutuan Diandra membuat seorang pemuda kini menatapnya dengan aneh. Devandra kakak dari Diandra.
"panasan juga di Jakarta. Di sini mah gak seberapa.."
"di Jakarta mah ada AC kak, lah disini ngarepin AC alami..".
Tak bisa di pungkiri tempat tinggal kakek Diandra memang berada di pedesaan. Dan sekarang musim kemarau membuat sebagian pepohonan kering.
Diandra mengambil ponselnya yang berdering dan menampilakan nama Aeryn sebagai penelfon. Diandra langsung mengangkatnya takut ada yang penting.
"hallo"
"dra, kamu dimana..? Keinan dra" suara Aerin terdengar bergetar dan isakan pun terdengar nyaring di pendengaran diandra.
"keinan kenapa ryn, apa yang terjadi sama ken...?" benar saja dugaannya ada yang tidak beres.
"keinan collepss dra... Sekarang di rumah sakit... Aku.. Aku takut dra"
Ternyata penyakitnya keynan kambuh lagi. Sudah 5 bulan lebih keinan di diagnosa dokter dengan penyakit mematikan itu.
'kanker otak'
Dan baru beberapa minggu lalu ia menyelesaikan kemonya. Tapi sekarang dia sudah colleps di rumah sakit.
Sebenarnya hanya orang dekat keinan yang tahu kalau dia tidak sesehat dulu lagi, kini dirinya terus sakit-sakitan. Dan Keinan tak ingin di anggap lemah.
Sehingga kebanyakan orang berpikir keinan baik-baik saja. Apalagi dengan tampang usilnya. Tanpa mereka tahu setiap malam keinan slalu di hantui dengan ketakutan akan kematian.
Karena sifatnya yang ceria dan tak mau menyuzahkan orang lain. Dan juga dia sahabat yang paling diandra sayangi. Karena keinan selalu ada disaat diandra butuhkan untuk berada disampingnya. Diandra tentu tak bisa diam begitu saja. Ia khawatir terhadap sahabat yang begitu berarti untuknya itu.
"baiklah aku kesana sekarang, kamu jangan takut" ucap Diandra lalu menutup telfon itu.
Diandra langsung bergegas menghampiri mobilnya yang di parkirkan tak jauh dari tempat itu. Dan membuat Devan kelabakkan.
Karena Diandra langsung pergi begitu saja tanpa mau pamit dengan Devan.
"woii mau kemana lo..?" Diandra mengabaikan teriakan Devan kakaknya. Baginya sekarang yang terpenting adalah mencari tahu keadaan Keinan.
Sementara Devan mengusak rambutnya frustasi. Tentu saja Devandra khawatir kepada Diandra. Apalagi Diandra mengemudi dengan pikiran kacau, karena mendapat kabar buruk dari temannya.
Diandra mengendarai mobilnya diatas rata rata. Setelah menempuh perjalanan sekitar kurang dua jam akhirnya Diandra sampa di rumah sakit di mana Keinan di rawat. ia langsung memarkirkan mobil nya dan bergegas ke kamar inap keinan.
Sesampainya di ruang itu orang tua keinaan,ryn dan Alex sedang panik menunggu keinan di ruang tunggu UGD.
"bagaimana keadaan keinan?" tanya diandra terenggah-engah karena berlari.
"dokter masih memeriksanya di dalam, kitapun juga belum tahu bagaimana kondisi keinan sekarang" jawab alex salah satu teman keinan sembari menenangkan diandra yang mulai terlihat kacau.
KAMU SEDANG MEMBACA
Like Rain Like Music
RomanceAku mencintaimu melebihi mereka. Aku menyanyangimu melebihi siapapun. Meskipun aku tahu hidupmu tidak akan lama lagi aku hanya ingin berada di sampingmu.. →_→Diandra fadila putri←_← Apa aku tak pantas untuk kau cintai. Apa sebesar itu rasa cintam...