Bagian 08

1.5K 98 2
                                    

Like Rain Like Music

Di lorong sekolah seorang siswa bersenandung sembari tangannya menyisir rambutnya yang nampak masih sedikit basah.

Ddooorr

Keinan berjingkat kaget ingin rasanya keinan menjeburkan orang yang telah mengagetkannya ke empang belakang sekolah.

Bagaimana tidak keinan memang sengaja berangkat lebih pagi. Sudah di pastikan di rumahnya akan terjadi keributan. Kalau sampai orang tua keinan tahu keinan telah kabur ke sekolah.

Salah sendiri kan ngapain gak ngijinin ia pergi kesekolah padahal kan udah tiga hari ia sudah keluar dari rumah sakit.

"Astagfirullah.....! Eh tompel kukang lo mau buat gue mati kena serangan jantung" keinan mengelus dadanya 'manusia apa yang telah menjadi sahabat ku ini ya Allah' batin keinan.

Diandra hanya menyengir kuda menampilkan deretan giginya yang rapi. "Hehehe maaf deh.... gue kira tuh tadi makluk penunggu sekolah ini, habisnya lo sih bukannya istirahat malah udah masuk sekolah aja" kata Diandra di tengah-tengah tawanya.

"Ya masa iya gue di kira penunggu sekolahan yang ada lo tuh, tawa lo kayak kuntilanak" ejek keinan, puas rasanya  sudah bisa membalas kekesalannya kepada Diandra. Salah sendiri kenapa dia berani sekali membuat hampir kehilangan jantungnya.

"Ihh key kok lo jadi ngeselin sih" Diandra memberengut kesal.

"Lo duluan yang ngeselin"

"Bodo aahh"

"Ngambekan sih lo"

"Kei... nannn"

Keinan tertawa terbahak- bahak sementara Diandra sudah kepalang kesal sambil memukul lengan keinan sampai mereka memasuki kelas mereka,yang kebetulan satu kelas.

Sementara tak jauh dari mereka ada yang memandang tak suka entah karena cemburu atau karena apa. Yang ada adalah tatapan tajamnya.

Leo melangkahkan kakinya menjauh dari pemandangan yang menyayat hatinya itu.

Ada perasaan benci dan dendam melihat keinan yang tengah tertawa bersama orang yang telah mengisi kekosongan hatinya.

"Bodoh.... bodoh harusnya gue gak berharap lebih darinya. Harusnya gue nyadar siapa yang ia suka. Keinan gue benci sama lo karena gara2 lo gue harus hidup tanpa kasih sayang dari papa sama mama. Dan karena lo orang yang gue suka lebih memilih lo"

Leo memasuki kelasnya dan langsung duduk di sebelah ryan yang tengah mengganti pr sasa. Meskipun Ketiga sahabat Leo itu termasuk siswa berperestasi. Tapi urusan pr mereka selalu mengabaikannya.

"Ngapain lo kucel gitu" tanya ryan yang masih sibuk menyalin pr sasa.

"Gak ada yang kucel ryan.."

"La trus wjah kya tempe lepek itu namanya apa kalau gak kucel"

"Tau ahh.... entar malem ada balapan gak"

"Ada nya sih kemarin malem.. lo sih di hubungi susah banget."

Leo mengabaikan saja, lalu menelungkupkan kepalanya di meja dan memejamkan matanya lumayan bel masuk 20 menit lagi. Leo pening memikirkan masalahnya yang tak kunjung selesai.

"Lah.... malah tidur" Ryan menghela nafasnya tak biasanya leo seperti ini, sepertinya ada masalah tapi kenapa dia belum bisa menceritakan apa masalahnya. Sesulit itukah?.

🍹🍹🍴🍴

Jam istirahat menjadi surganya semua siswa salah satunya kantin yang sudah di penuhi banyak muda mudi yang ingin mengisi perutnya.

Like Rain Like MusicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang