Bagian 20

1.4K 93 9
                                    

Keinan membuka perlahan gagang pintu itu. Tapi sayangnya pintu itu terkunci. Padahal ia sangat penasaran dengan isi di dalam ruangan itu.

"Keinan kok kamu masih berdiri di situ, kamarnya kan di sebelah" salma langsung menghampiri Keinan.

Iya setelah tadi ia bergelut dengan perasaannya. Ia memutuskan untuk menemui Keinan. Dan benar saja anak itu hampir membuka kamar Leo. Walaupun di kunci dari dalam.

Keinan menyengir ala kuda poni tapi ini lebih manis karena ia memperlihatkan gigi kelincinya. Bukan seperti kuda yang nyengir menyebalkan. ( intinya ia nyngir kelinci😬😬😬)

"Oh itu tadi emang mau langsung masuk kekamar sih oma, tapi penasaran aja sama nie pintu. Tapi kok di kunci"

Salma Menghela bafasnya pasti Leo mengunci kamarnya setelah tadi melihat kedatangan keluarganya. Tapi untunglah. Keinan jadi tidak mengetahui keberadaan Leo.

" ini hanya kamar yang udah lama gak ke pake, dan ada beberapa plafon yang jatuh jadi oma mengunci kamar ini" Keinan hanya beroh ria.

Salma dalam hati bernafas lega karena keinan percaya begitu saja ucapan yang ia lontarkan. Meskipun di hati keinan sendiri masih penasaran dengan kamar itu.

Ahh masa bodohlah yang terpenting ia segera menidurkan tubuhnya karena obat yang tadi ia minum sepertinya sudah bereaksi. Ia mengantuk.

Setelah salma memastikan Keinan tertidur dengan pulas, ia memutuskan untuk keluar dari kamar itu tapi sebelumnya ia sempatkan mengecup kening keinan sambil mengucap " cepat sembuh cucu oma, oma sayang sama Keinan" alis keinan yang tadinya berkerut menahan sakit kini berubah biasa dengan bibir sedikit melengkung ke atas. Membuat Salma juga mengulum vurvanya.

Salma melangkahkan kaki nya ke depan pintu yang tadi sempat ia pergoki keinan ingin membuka pintu itu.

Masih di kunci mungkin nanti ia bisa mengambil kunci cadangan untuk membuka pintu itu.

Ia tahu betul watak Leo yang satu itu. Ia akan mengunci dirinya di kamar berhari-hari ketika ia marah.

Bahkan dulu ia sempat mengurung dirinya di gudang yang sangat berdebu, karena tidak ia ijinkan untuk mengikuti study tour bersama teman sekolahnya.

Flash back..

Salma membuka pintu kamar Leo. Tumben kok gak di kunci biasanya ia akan mengunci kamarnya kalau dia sedang ngambek.

Yah setelah tadi pagi keluarga itu berdebat dengan sangat sengit. Perdebatan itu dimenangkan oleh farid dan salma yang mati-matian membujuk Leo untuk tidak mengikuti study tour ke negara seberang alias malaysia.

Leo saat itu benar-benar marah ia memutuskan pergi dari ruang makan dan menuju ke suatu ruangan.

Bahkan ia tak menghiraukan panggilan Omanya untuk meminum obatnya. Yang ia pikirkan sekarang hanyalah mereka mengabulkan permintaannya.

Leo berhenti di depan gudang, sepertinya ia akan bermalam di gudang ini. Dengan langkah yakin Leo memasuki gudang yang berdebu itu.

Awal masuk saja sudah di buat megap-megap apalagi ia harus berjam-jam disini, sungguh tidak mengkin. Ia mungkin hanya akan menambah penyakitnya bertambah parah.

Setelah mengunci gudang itu ia mencari objek yang menarik untuk membunuh rasa bosannya.

Setelah mengobrak abrik isi gudang itu, ia menemukan sesuatu yang membuatnya tertarik. meskipun ia harus sesekali mengumpat karena menemukan hewan yang paling ia benci yaitu tikus. Tak menyurutkan niatnya untuk mendapatkan ijin dari oma dan opanya.

Like Rain Like MusicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang