Bagian 32

1.4K 101 2
                                    

Like Rain Like Music

Dua minggu sudah Leo di bolehkan pulang oleh dokter Andre, dan sekarang ia sudah melakukan aktifitasnya seperti biasa, hanya saja keluarganya bertambah protektif.
Dan itu membuat Leo bertambah tertekan.

Untung saja sahabatnya mau mengerti dirinya asal Leo tahu dimana batas kemampuannya. Bukan ingin menganggapnya lemah hanya saja mereka pikir Leo itu suka dunia yang bebas.

Seperti saat ini setelah tadi menghabiskan jam olahraga dan sekarang mereka sedang di kantin.

"lo oke,," tanya Ryan yang sedari tadi memperhatikan gerak gerik aneh Leo.

"gue oke, lo tenang saja " Leo menyumpah serapahi jantungnya yang kembali berulah, padahal tadi dia hanya bermain basket sebentar saja tapi efeknya cukup sudah seperti ini.

Zein menyodorkan obat yang tadi ia ambil dari dalam tas Leo sebelum pelajaran olahraga beserta satu botol air mineral. Bukannya mau mmencuri, itu hanya untuk berjaga-jaga saja.

"minum gih,, gak usah bandel gue tadi tau lo belum minum obat lo" Leo mendengus, apa tak bisa ia menelan butiran pahit itu barang sehari saja.

Ia sudah terlalu muak dengan obat itu.Meskipun sempat menggerutu dalam hatinya ia tetap menelan butiran pahit itu untuk sekedar mengurangi rasa sakitnya.

Kapan ia harus berhenti merasakan sakit itu, Leo lelah karena jujur saja bertahan dengan rasa sakit itu selama bertahun-tahun tidaklah mudah baginya.

"pulang sekolah nanti ada acara gak kalian?, udah lama kita gak nongkrong di tempat biasa" tanya Reon setelah menghabiskan sotonya.

"gua gak bisa, nanti sepulang sekolah gue rencananya mau ngambil berkas osis yang masih di bawa Rizki, dan lagi kalau gue sampai ketahuan pulang telat sama opa, bisa disambet gue pake pisau dapur" peryataan Leo membuat mereka terkikik geli dan juga prihatin terhadap Leo yang mereka tau semenjak colapsnya kemarin keluarganya sangat protectiv.

"ya udah kita bertiga aja. eh tapi lo mau kita temenin ke rumah riski gak?, takutnya lo di culik sama emaknya riski, lo tau kan emaknya itu rempong banget apalagi lihat yang beningan dikit pasti ia akan heboh" mereka bertiga tertawa mendengar cerocosan Reon yang begitu menggebu-gebu.

"beneran tuh kemaren aja pas gilang ke sana wajahnya penuh lukisan bibir emaknya Risky"

"gak bakal nanti gue kesananya pake topeng hallowen yang ada di gudang sekolah"

"kekeke, gue jamin lo bakal langsung di tendang sampai pantai ancol"

"enak donk sekalian aja gue renang nyari ikan buat dijadiin ikan bakar"

Perdebatan mereka selesai saat terdengar bell berbunyi, menandakan jam pelajaran akan segera di mulai.




⭐⭐⭐

Leo kini dalam perjalan pulang ke rumahnya setelah tadi pulang sekolah langsung ke rumah Risky untuk mengambil berkas osis.

Sebenarnya Leo merasa jengkel sendiri karena mendadak Riski tidak bisa masuk sekolah sejak kemarin karena sakit.

Sebenarnya ia bisa saja menyuruh salah satu anggota osis untuk mengambilnya, tapi ia tak enak hati.

Karena dia tumbang dan diharuskan berada di rumah sakit hampir satu bulan, selama itulah anggota osis mengerjakan tugas yang menjadi tugasnya.

Rasa bersalah selalu menggelayuti perasaannya, bahkan sekarang salah satu dari mereka juga harus sakit. Meskipun itu bukan keinginannya.

Like Rain Like MusicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang