Bagian 45

1.6K 114 14
                                    

Keinan terus menggerutu, karena ia harus membersihkan semua ruang tamu yang ada di rumah opanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keinan terus menggerutu, karena ia harus membersihkan semua ruang tamu yang ada di rumah opanya. Ia masih kesal dengan Leo yang kabur begitu saja setelah apa yang ia perbuat.

Sementara kedua orang tuanya tak membantu sama sekali,justru mereka pergi begitu saja dengan dalih ada urusan pekerjaan. Nasib sial.

"ckckck buat apa pembantu di rumah ini, kalau gue yang harus beresin semua ini. Ahh menyebalkan. Ini semua gara-gara kak Leo. Awas saja nanti kalau dia pulang. Akan Gue jadiin rempeyek" gerutu Keinan sambil mengerucutkan bibirnya.

Farid yang mendengar gerutuan keinan terkekeh lalu membalas "kalau kamu mau jadiin kakakmu rempeyek, opa jamin kamu pasti jadi perkedel di tangan omamu".

Keinan meringis mendengar ucapan Farid yang sayangnya tepat sasaran" dasar pilih kasih" gumam keinan yang masih bisa di dengar oleh Farid yang sedang membaca koran di ruang makan. Farid hanya mengabaikan saja ucapan Keinan.

Setelah bertarung dengan kemonceng dan kawan-kawannya, Keinan berhasil membersihkan ruang tamu meskipun tidak seperti semula.

"hufftt akhirnya selesai juga"

Keinan merebahkan tubuhnya yang penat ke sofa ruang keluarga dan menyalakan televisi yang menayangkan acara reality show dan sesekali mengganti chanelnya. Karena yang di beritakan hanya itu-itu saja. Sampai jengah ia melihatnya.

Salma meletakkan nampan yang berisi minuman dingin dan beberapa camilan di meja ruang keluarga yang sudah rapi berkat cucunya.

"ulululu cucu oma capek ya" Keinan memutar bola matanya malas mendengar ucapan Salma yang mirip sindirin itu.

"terima kasih oma, oma memang paling pengertian dech" Keinan meminum segelas jus yang di bawakan oleh Salma tapi sudut matanya melirik Salma tajam.

Bukannya takut salma malah terkekeh, merasa lucu dengan mimik Keinan. Membuat Keinan lagi-lagi mendengus.

"oma, hari ini aku menginap lagi disini ya?"

"terserah kamu saja sayang, tapi apa kamu gak kasian sama orang tuamu. Sudah tiga hari kamu menginap disini"

"mereka tidak masalah. Aku rasa. Lagian aku kesepian di rumah yang sebesar itu. Mama sama papa kembali sibuk setelah aku dinyatakan sembuh dari kanker.

Keinan lebih nyaman disini. Disini aku gak kesepian. Ada opa dan oma yang selalu ada di rumah dan juga ada kakak yang bisa aku ajak bertengkar setiap hari"

Salma mengusap surai Keinan lembut "orang tua kamu kan bekerja untuk kamu juga, kamu ngerti itu kan" Keinan menganggukkan kepalanya.

Ia tahu kedua orang tuanya sangat sibuk beberapa bulan ini. Mereka sering pergi ke luar kota ataupun keluar negeri mengurusi pekerjaan juga mendatangi beberapa rumah sakit untuk mencari donor jantung buat kakaknya.

Berbeda dengan Farid dan Salma mereka lebih sering di rumah. Mereka hanya kembali ke battam sekali dalam sebulan untuk mengecek perusahaannya.

Itupun tidak lama paling lama hanya lima hari. Karena mengingat kondisi Leo yang semakin parah membuatnya khawatir jika meninggalkan anak itu terlalu lama.

Like Rain Like MusicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang